Tuesday, March 27, 2012

Ten questions a scholarship fighter should not ask

Saya percaya, there is no such thing as a stupid question. Meski demikian, saya juga tahu bahwa memang there is such a thing as an annoying question. Meskipun memang tidak ada pertanyaan bodoh, pertanyaan yang ‘ngeselin’ itu ada :)
Sejak tahun 2005 saya sering berdiskusi soal beasiswa luar negeri dengan para pemburu beasiswa. Sekitar dua tahun terakhir, saya malah mendapat beberapa undangan untuk secara formal berbagi soal beasiswa luar negeri. Bagi saya, kesempatan berbagi selalu menyenangkan. Meski saya selalu senang berbagi, saya sering mengingatkan para pemburu beasiswa itu bahwa ada banyak sekali informasi yang bisa diperoleh sendiri. Modalnya adalah ketekunan dan kemauan mencari. Semua informasi teknis dan umum pasti dimuat di website beasiswanya. Hal pertama yang harus dicari, dan ini boleh ditanyakan, adalah alamat website resmi sebuah beasiswa. Sebenarnya bisa ditanyakan keapda Pak Google juga.

Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang menurut saya sebaiknya dicari sendiri jawabannya. Jika tidak dalam keadaan sangat prima, pertanyaan semacam ini bisa membuat sang ditanya jadi kesal karena dengan jelas-jelas menunjukkan kemalasan penanya. Hal ini terutama jika pertanyaan disampaikan lewat email dan artinya penanya memilki akses internet.
  1. Syarat TOEFL/IELTS beasiswa X berapa sih?
  2. Formulir beasiswa X dikirim ke mana sih?
  3. Apa saja syarat untuk melamar beasiswa X?
  4. Kapan waktu pendaftaran beasiswa X?
  5. Berapa syarat IP untuk mendaftar beasiswa X?
  6. Bidang ilmu apa saja yang dicakup oleh beasiswa X?
  7. Formulir diisi rangkap berapa sih?
  8. Biar lolos beasiswa X gimana caranya?
  9. Kalau memasukkan formulirnya telat dikit, masih boleh nggak?
  10. Saya bakal diterima nggak ya?
Meski pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak disarankan untuk ditanyakan ke orang lain, semua itu tentu tetap boleh ditanyakan jika Anda kebetulan sedang menghadiri sebuah seminar atau lokakarya beasiswa yang menurut Anda asing. Lebih jauh lagi, jika ada yang menjelaskan beasiswa tertentu dan tidak memberikan informasi dasar seperti di atas, kemungkinan presentasinya perlu direvisi :) Dalam keadaan tertentu, pertanyaan apapun memang boleh saja ditanyakan. Cara bertanya akan membedakan respon yang akan Anda terima.
Inti dari tulisan ini adalah bahwa beasiswa luar negeri haruslah dikejar dengan semangat yang sangat besar. Ingatlah bahwa ada ribuan anak manusia di tanah air kita yang memenuhi syarat formal sebuah beasiswa. Tanyakanlah secara serius pada diri sendiri, mengapa Anda yang lebih layak dari orang lain? Jenis pertanyaan saya kepada orang lain sedikit banyak bisa menjadi indikator kualitas perjuangan saya. Saya kira Anda setuju dengan ini. Dalam hal ini saya setuju dengan Andrea Hirata bahwa nasib berpihak pada para pemberani. Selamat berjuang!

From netsains.net

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More