Wednesday, February 29, 2012

Komputer Biomolekuler Pemecah Sandi

Pernahkah Anda menonton film box office Hollywood “Transformers”? Kalau jawaban Anda ya, mungkin Anda mengingat salah satu adegan tentang komputer berbasis DNA. Saat robot-robot transformersDecepticons” meretas situs web Departemen Pertahanan AS untuk mengetahui lokasi “All Spark”, para kriptografer menduga bahwa robot-robot transformers tersebut merupakan teknologi alien DNA based computer yang mengolah data dengan unik dan mampu mengirim virus yang sangat kuat. Film bergenre science fiction tersebut sangat diminati dan ternyata tidak seluruhnya bersifat fiksi. Teknologi komputer berbasis material biologis seperti DNA saat ini memang tengah dikembangkan.
Para ilmuwan dari Scripps Research Institute California dan the Technion-Israel Institute of Technology telah berhasil membangun komputer berbasis biomolekul. Komputer ini menggunakan chip DNA (deoxyribonucleic acid/asam deoksiribonukleat, suatu materi genetik yang umum pada organisme) yang dapat memecahkan kode atau sandi. Studi mereka telah dipublikasi pada jurnal Angewandte Chemie.
Tim yang dipimpin oleh Professor Ehud Keinan ini menciptakan sistem komputer berbasis biomolekul. Ketika perangkat lunak yang sesuai diaplikasikan, komputer ini dapat memecahkan sandi yang terdapat di dalam gambar berpendar/fluoresens dari logo The Scripps Research Institute and The Technion yang dibuat sebelumnya secara terpisah.
Teknologi komputer dibangun atas empat komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data masukan (input), dan data luaran (output). Pada komputer tradisional, seluruh komponen dibuat secara elektronik, input maupun output merupakan sinyal elektronik. Perangkat keras merupakan komposisi kompleks yang terdiri dari komponen logam, metaloid dan plastik, kabel, dan transistor. Sementara perangkat lunak memberikan instruksi kepada mesin untuk membentuk sinyal elektronik.
Menurut Professor Keinan, komputer berbasis biomolekul memiliki perbedaan yang nyata dengan komputer tradisional yaitu dalam hal komponen-komponen penyusunnya. Apabila komputer tradisional hanya terdiri dari komponen elektronik, komputer biomolekuler seluruhnya terbuat dari molekul. Menurutnya, seluruh sistem biologis dan bahkan seluruh organisme hidup dapat digolongkan sebagai komputer biomolekuler, yaitu sebuah mesin yang memiliki empat komponen utama yang dapat berbicara satu sama lain.
Perangkat keras dan lunak dari komputer ini merupakan molekul biologis kompleks yang dapat mengaktivasi satu sama lain untuk mengirimkan sinyal kimia yang belum diketahui. Data masukannya berupa molekul yang menjalani perubahan yang spesifik yang mengikuti aturan yang spesifik pula (software). Data luarannya dari proses komputasi kimia ini adalah molekul lainnya yang telah ditentukan.
Komputer biomolekuler ini dibangun dari kombinasi komponen-komponen kimia dalam bentuk larutan di dalam sebuah tabung. Beragam sekuens molekul DNA dicampurkan dengan beberapa enzim DNA dan ATP (adenosin triphosphate, sebuah molekul berenergi tinggi) yang bertindak sebagai penyedia energi bagi komputer.
Produk hibrida biologi dan ilmu komputer ini diharapkan dapat bersaing dengan komputer tradisional yang sudah lebih dahulu merajai teknologi informasi dan komunikasi. Secara umum, teknologi ini memang memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan komputer konvensional seperti yang terlihat pada hasil studi tim peneliti ini. Informasi yang melimpah dapat disimpan dan dikodekan pada molekul DNA. Meskipun tiap langkah komputasinya lebih lambat dibandingkan dengan aliran elektron pada komputer elektronik, faktanya triliunan proses kimia terjadi secara paralel sehingga menjadikan proses komputasi berjalan lebih cepat. Professor Keinan juga menambahkan bahwa komputer biomolekuler ini juga memiliki kemungkinan dapat berinteraksi langsung dengan sistem biologis bahkan dengan organisme hidup. Kelebihan-kelebihan ini, terutama kemampuan DNA dalam menyimpan informasi, menjadikan teknologi ini amat diminati untuk terus dikembangkan.
Melalui teknologi ini mungkin saja kelak robot-robot yang diciptakan manusia dapat berkembang menjadi makhluk yang benar-benar dapat berinteraksi langsung dengan manusia. Bahkan mungkin, robot-robot Transformers pun kelak bukan hanya fiksi sains semata.

from netsains.net
read more

Download Soal ON MIPA Perguruan Tinggi

Berhubung saya lagi nyari-nyari soal-soal ON MIPA Perguruan Tinggi buat persiapan mencoba mengikuti kompetisi tersebut, sekalian saya share soal ON MIPA Perguruan Tinggi tapi untuk tahap II tahun 2011. Siapa tahu ada yang membutuhkan dan juga Untuk Memberikan gambaran Soal-soal ON MIPA Perguruan Tinggi,
Untuk Matematika Download di LINK ini
Untuk Fisika Download di LINK ini
Untuk Kimia  Download di LINK ini
Untuk Biologi Download di LINK ini
Semoga soal tersebut bermanfaat….
read more

Sunday, February 26, 2012

Tersenyumlah Ketika Berurusan Dengan Pasang Surut Kehidupan

Selama hidup kita yang panjang dan tidak terduga, kita mengalami pasang surut yang dapat menjadi pengalaman dan menentukan perjalanan sisa hidup kita. Hidup ini begitu menakjubkan, bagaimana dalam sekejap nasib berubah menjadi baik atau buruk, atau terkadang beruntung dan kurang beruntung.  Yang pasti, semua orang mengalami yang namanya pasang surut kehidupan dan inilah yang membuat kita sadar indahnya dan layaknya menjalani hidup yang hanya sekali ini. This is why life is worth living !
Secara bertahap, saat kita beranjak dewasa dan bijaksana, kita akan memahami akan kebutuhan mengalami hal buruk dalam hidup untuk menghargai kualitas sebuah kebaikan dan merasakan emosi yang dialami. Emosi memiliki kesamaan dengan Ilmu Pengetahuan, Matematika dan lain sebagainya. Semua serba mungkin. Kemungkinan tidak terbatas adalah yang terbaik dan terburuk dalam hidup kita akan selalu hadir secara berkelanjutan. Kita harus memahami hal ini, bahwa baik dan buruk harus hadir untuk menciptakan keseimbangan. Dan, Ilmu Pengetahuan (red. Pendidikan) merupakan alat terbaik yang dapat kita gunakan untuk menerima surut dan menghargai pasang dalam kehidupan.
Meskipun proses berfikir diri sendiri merupakan cara yang paling ampuh untuk memahami dan hidup dalam kondisi pasang surut, tidak terduga dan tidak terkendali, saya mencermati cara lain yang dilakukan sebagian besar orang untuk menyikapi pasang surut mereka. Banyak orang menggunakan hobi untuk memindahkan pikiran mereka dari hal buruk, biasanya dengan melakukan kegiatan santai, produktif dan positif. Meskipun ini merupakan cara yang paling umum untuk merasa lebih baik, namun terkadang bisa dikatakan tidak menyelesaikan masalah. Seorang bijak pernah berkata, keluarga adalah segalanya, karena disanalah sebenarnya kita bisa meminta kekuatan untuk mengatasi segala masalah kehidupan atau berbagi kebahagiaan di kala kita senang.
Banyak motivator ulung terkenal yang percaya akan adanya keseimbangan kosmis di Alam Semesta yang merespon energi positif dan negatif dari diri kita. Seseorang yang berfikiran positif akan menerima kehidupan positif dan yang negatif akan lebih negatif dalam hidup, sebagaimana kita melihat sebagai baik dan buruk. Ini berarti bahwa hal buruk akan terjadi pada diri kita jika kita berfikir bahwa itu akan terjadi atau jika secara umum kita tidak senang, antusias atau optimis. Rasa kecewa akan dirasakan lebih dalam ketika secara negatif kita sudah tidak berfikiran positif.
Menjelaskan hubungan antara Alam Semesta, Manusia, dan baik buruknya kehidupan akan memakan waktu lama, mungkin seumur hidup seorang manusia dan tidak akan ada jawaban pasti. Namun, memahami keseimbangan sederhana dalam pasang surut kehidupan dan itu mutlak diperlukan, akan membantu kita untuk menghadapi tantangan hidup atau apapun yang hidup lemparkan untuk kita.
Tulisan didedikasikan untuk semua yang tengah berada di tengah kesulitan, kebahagiaan. Kakek saya pernah bilang “Jangan tertawa terlalu kencang ketika bahagia, dan jangan menangis terlalu dalam ketika sedih. Karena dibalik tawa ada tangis dan dibalik tangis ada tawa”.

From netsains.net
read more

Protein Berumur Panjang Penangkal Penuaan Sel

Salah satu pertanyaan terbesar dalam bidang ilmu biologi adalah: bagaimana sel menua? Saat ini, para ilmuwan dari Salk Institue for Biological Studies melaporkan bahwa mereka menemukan kelemahan dari salah satu komponen yang menyebabkan terjadinya penuaan pada sel otak. Para ilmuwan tersebut menemukan beberapa protein yang disebut sebagai protein berumur sangat panjang (extremely long-lived proteins/ELLPs). Protein ini ditemui pada permukaan inti sel neuron dan yang mengejutkan adalah memiliki waktu hidup jauh lebih lama dibanding protein-protein lainnya di dalam tubuh.
Apabila kebanyakan protein dalam tubuh hanya berumur sekitar dua hari, para peneliti ini menemukan bahwa ELLPs pada otak tikus memiliki umur yang tidak jauh berbeda dengan umur organisme itu sendiri. Penemuan mereka ini telah dipublikasikan pada jurnal Science. Peneliti tersebut pertama-tama menemukan suatu “mesin” intraselular yang esensial dimana salah satu komponennya adalah protein. Mereka berasumsi bahwa protein ini tidak tergantikan selama berada pada “mesin” tersebut.
ELLPs membentuk saluran transportasi pada permukaan inti sel yang dapat diibaratkan sebagai pintu yang mengatur bahan-bahan kimia yang masuk dan keluar. Tidak seperti protein lainnya di dalam tubuh, ELLPs tidak digantikan selama masih mengalami aktivitas yang normal, dan tidak mengalami modifikasi kimia atau kerusakan lainnya.
Kerusakan pada ELLPs dapat melemahkan kemampuan saluran transportasi tiga dimensi yang terdiri atas protein-protein ini. Apabila ELLPs yang berperan sebagai pelindung sel dari toksin ini rusak, maka selanjutnya toksin tersebut akan mengubah struktur DNA sel dan mengganggu aktivitas gen, sehingga menyebabkan terjadinya penuaan sel.
Pada kebanyakan sel makhluk hidup, kecuali neuron, sel melawan kerusakan fungsional yang disebabkan oleh perubahan struktur protein. Sehingga protein-protein tersebut perlu diganti dengan protein yang baru yang memiliki fungsi sesuai dengan sebelumnya. Menurut Martin Hetzer, seorang professor di Salk’s Molecular and Cell Biology Laboratory yang merupakan ketua tim peneliti ini, kerusakan pori-pori inti sel kemungkinan merupakan mekanisme utama terjadinya kerusakan fungsi inti sel yang berkaitan dengan usia.
Penemuan ini semakin membuktikan pemahaman saat ini akan relevansi dari sifat penuaan dari molekul tertentu pada sel dengan kelainan-kelainan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

From netsians.com
read more

Musim Dingin dan Listrik Statis

Sore hari di Montpellier, Perancis. Udara sangat dingin di luar. Saya terburu-buru membuka pintu rumah meletakkan mantel dan jaket, berjalan menuju kamar mandi melewati karpet dan tangan saya menyentuh knop pintu, BZZZ !! Fenomena ini disebut dengan kejutan listrik statis.
Apa itu listrik statis ? Untuk dapat memahami fenomena ini, maka kita hendaknya kembali ke bangku sekolah dan mencoba memahami secara kimia dan fisika, lebih tepatnya tentang sifat materi (the nature of matter).
Segala sesuatu yang kita lihat terdiri dari unsur-unsur terkecil yang kita sebut atom. Atom terbuat dari 3 bagian yang lebih kecil yaitu proton, elektron dan neutron. Masing-masing berbeda satu sama lain dalam beberapa hal. Satu hal yang paling menonjol dalam perbedaan mereka adalah muatan yang dikandung. Proton memiliki muatan positif (+), elektron memiliki muatan negatif (-) sedangkan neutron bersifat netral (tanpa muatan).
Biasanya, atom memiliki elektron dan proton dalam jumlah yang sama. Dan ini disebut bahwa atom tersebut netral alias tidak memiliki muatan. Bayangkan jika kita menggosok atom-atom tersebut, elektron dapat berpindah dari satu atom ke yang lainnya. Beberapa atom mendapatkan elektron tambahan. Mereka memiliki muatan negatif. Atom lain kemudian kehilangan elektron, sehingga mereka memiliki muatan positif. Pergesekan dan perubahan muatan ini yang kemudian disebut listrik statis.
Jika dua benda memiliki muatan yang berbeda, mereka tarik menarik satu sama lain. Jika dua benda memiliki muatan yang sama, mereka tolak menolak satu sama lain.
Jadi kenapa ketika saya mengalami kejutan listrik statis seperti saya ungkapkan di atas ? Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa ketika saya berjalan melewati karpet, elektron bergerak dan berpindah dari karpet ke saya (tubuh manusia bermuatan positif) karena pergesekan dan saya memiliki elektron tambahan (muatan negatif). Ketika saya menyentuh knop pintu dari besi, BZZ ! Elektron berpindah dari saya menuju knop dan tentu saja saya mendapatkan feed-back berupa kejutan.
Hal tersebut berlaku sama untuk mereka yang memakai topi atau tidur dengan menutup kepala menggunakan selimut lalu pada pagi hari rambut berdiri. Karena, elektron berpindah dari topi dan selimut menuju rambut.

Kemudian, kenapa kita jarang merasakan listrik statis selama musim panas ? Listrik statis boleh dibilang seperti dimanjakan ketika musim dingin ketika udara sangat kering. Selama ini pemahaman awam kita adalah ketika musim dingin, bersalju maka udara lebih lembab. Tidak. Selama musim dingin, suhu yang dingin tercipta karena udara yang kering. Selama musim panas, udara lebih lembab. Air yang berada di udara mengambil elektron lebih cepat daripada kita, sehingga kita tidak dapat membangun muatan statis di tubuh.
Muatan statis kecil seperti yang kita alami via topi atau karpet tidak berbahaya mengingat tegangan yang dihasilkan tidak begitu besar. Namun, dalam rutinitas, dapat sedikit banyak mengganggu.
Berikut beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menghindari kejutan listrik statis :
-       Meningkatkan kelembaban di rumah atau tempat kerja dengan menggunakan humidifier.
-       Memakai pakaian dengan bahan serat alami. Serat sintetis lebih mudah menyerap muatan statis.
-       Jika kulit kita terlalu kering, cobalah untuk menggunakan pelembab anti-statis. Biasanya dijual juga di beberapa toko elektronik atau apotik.
-       Di dalam rumah, jika memungkinkan berjalan tanpa alas kaki. Hal ini akan mengurangi hantaran muatan statis di dalam tubuh.
Selamat mencoba !

from Netsains.net
read more

Menjelaskan Cinta Secara Biokimia (Bagian Kedua)

Hari ini, 14 Februari, merupakan hari yang diperingati banyak orang sebagai “Valentine’s Day” atau hari Valentine yang sering dikaitkan dengan cinta dan kasih sayang. 14 Februari lebih sering dirayakan oleh mereka yang berpasangan dan sedang dimabuk asmara. Namun apa itu cinta? Cinta seringkali dikaitkan dengan istilah chemistry. Ya, chemistry dengan arti harfiah “kimia”. Ternyata pernyataan ini tidak sepenuhnya salah karena beberapa senyawa kimia tertentu memang berperan dalam proses terbentuknya perasaan ini. Begitu pula yang terjadi di antara pasangan yang mengalami cinta yang romantis, tidak luput dari pengaruh berbagai senyawa kimia di dalam tubuh, terutama di dalam otak. Setelah artikel sebelumnya membahas mengenai love at first sight serta maternal love & unconditional love, berikut adalah bentuk perasaan cinta lainnya yang dapat dijelaskan secara ilmiah.
Romantic Love (Cinta Romantis)
“Cinta yang romantis adalah candu,” terang Helen E. Fisher, seorang antropolog biologis Rutgers University. Menurutnya, sistem otak untuk cinta yang romantis telah berevolusi sejak jutaan tahun silam dimana leluhur kita untuk memfokuskan energi mereka pada kecocokan dengan orang lain pada suatu waktu tertentu. Karena hal inilah mungkin sebagian besar orang merasa sakit ketika ditolak cintanya. Fisher juga menerangkan bahwa sistem otak tersebut kemungkinan bertujuan agar seseorang mendapat kembali cintanya karena energinya fokus tercurahkan untuk hal tersebut.
Sistem otak yang bertanggungjawab terhadap perasaan tersebut adalah dopaminergic subcortical system, nama ini pertama kali diperkenalkan oleh Stephanie Ortigue dari Syracuse University. Sistem ini dapat aktif apabila terdapat pengaruh senyawa kimia penyebab euphoria semisal kokain. Ternyata, sistem ini juga diketahui menjadi aktif secara signifikan apabila seseorang mengalami cinta yang romantis. Ortigue juga menerangkan bahwa sistem ini dapat memotivasi seseorang untuk mendapatkan cinta yang diinginkannya. Melalui penjelasan ini terlihat nyata bahwa ternyata cinta memang tidak hanya urusan hati tetapi juga dipengaruhi oleh otak.

Broken Heart (Patah Hati)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa cinta yang romantis memang dipengaruhi oleh sistem pada otak yang disebut dopaminergic subcortical system. Sistem ini memfokuskan energi kita untuk mendapatkan cinta yang kita inginkan. Namun pada kenyataannya tidak semua hal terjadi sesuai dengan yang kita inginkan, termasuk dalam hal cinta. Kemungkinan yang terjadi bisa saja berupa penolakan dan pemutusan hubungan yang berakhir dengan perasaan “patah hati”.
Studi mengenai aktivitas otak dari orang yang mengalami patah hati dilakukan oleh Helen E. Fisher dan timnya dari Rutgers University. Fisher dan timnya memindai 15 otak partisipan yang berusia setara, yakni duduk di bangku kuliah, 10 wanita dan 5 pria. Semua memiliki pengalaman sedang putus cinta tapi masih mencintai mantannya. Rata-rata hubungan percintaan mereka adalah 2 tahun, dan sudah putus sekitar 2 bulan. Partisipan juga mengatakan bahwa mereka menghabiskan lebih dari 85 persen waktu terjaga mereka untuk memikirkan kenapa mereka ditolak pasangannya.
Pada eksperimen tersebut, partisipan diminta memandang foto mantan kekasihnya dan mereka juga ditanyai mengenai semua kenangan yang dialami bersamanya. Mereka juga diminta memandang foto anggota keluarga dan orang-orang terdekatnya. Beberapa fakta yang terungkap adalah sebagai berikut:
  • Memandang foto mantan menstimulasi bagian otak bernama ventral tegmental area yang terlibat dalam motivasi dan perasaan dihargai. Studi sebelumnya juga menyatakan bahwa bagian ini juga menjadi aktif ketika seseorang sedang jatuh cinta. Ini cukup masuk akal, sebab baik dalam keadaan sedih atau senang, saat kita mencintai seseorang maka kita akan tetap mencintainya.
  • Bagian otak bernama nucleus accumbens dan orbitofrontal/prefrontal cortex juga ikut aktif. Ini adalah bagian otak yang berhubungan dengan kecanduan intens seperti pada kokain dan rokok.
  • Terjadi pula peningkatan aktivitas di bagian otak bernama insular cortex dan anterior cingulated, bagian yang terkait dengan rasa sakit dan rasa susah.
Kabar baik dari para peneliti bagi orang yang sedang patah hati adalah: waktu yang akan menyembuhkan. Hal ini bukanlah pepatah kuno belaka, namun memang terbukti lewat studi. Seiring berjalannya waktu, aktivitas pada bagian-bagian otak tersebut perlahan-lahan menurun yang menunjukkan berkurangnya perasaan patah hati.
Waktu memang dapat menyembuhkan patah hati. Namun obat terbaik sepertinya membiarkan diri kita berada dalam perasaan cinta itu kembali, atau dengan kata lain: jatuh cinta lagi!

From netsains.net
read more

Tuesday, February 21, 2012

Soal UN SD IPA 2012

Beberapa kumpulan "Soal UN SD IPA 2012" sudah bisa di download lewat blog UN 2012, semoga dapat membantu adik2 semua yang hendak menghadapai ujian nasional dan ujian sekolah dalam hal ini untuk mata pelajaran IPA SD.
UN SD IPA 2012

Beberapa soal yang sudah kami kumpulkan khusus untuk IPA SD, kamu bisa mendownloadnya melalui link berikut ini :

Download Soal UN SD IPA 2012 - Link 1
Download Soal UN SD IPA 2012 - Link 2
Download Soal UN SD IPA 2012 - Link 3
Download Soal UN SD IPA 2012 - Link 4
Download Soal UN SD IPA 2012 - Link 5
Download Soal UN SD IPA 2012 - Link 6

Beberapa contoh prediksi "Soal Persiapan UN SD IPA 2012" Semoga bisa membantu kamu semua guna mempersiapkan ujian nasional 2012 yang sebentar lagi dilaksanakan. Jangan lupa banyak berdoa dan belajar dengan giat! Semoga kalian semua lulus dengan nilai memuaskan, Amin....
read more

Sunday, February 19, 2012

Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa


Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
  • Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
  • Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.

Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa

Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

Kebutuhan Gizi Seimbang

Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.

Energi

Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.

Protein

Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.

Lemak

Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.

Vitamin dan Mineral

Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

Fe / Zat Besi

Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.

Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi

Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.

Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
  1. Makanlah aneka ragam makanan.
    Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
  2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
    Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
  3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
    Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.
    Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
  5. Gunakan garam beryodium.
    Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
  6. Makanlah makanan sumber zat besi.
    Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
  7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
    ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
  8. Biasakan makan pagi.
    Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
  9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
    Aman berarti bersih dan bebas kuman.
  10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
    Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
  11. Hindari minum minuman beralkohol.
    Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
  12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
    Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
  13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
from:http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-remaja-dan-dewasa/
read more

Mesin Tik Jadul jadi Keyboard I-Pad


 


Tahukah Anda, tak sedikit penulis senior yang hingga kini masih sulit menyesuaikan diri untuk berkarya lewat perangkat komputer atau laptop?

Misalnya saja, penulis gaek Remy Sylado, yang masih terus menulis lewat mesin ketik lawasnya.
Nah, kini orang-orang seperti Remy, bakal semakin mudah untuk terus berkarya, karena kini telah tersedia mesin ketik lama yang bisa terhubung dengan komputer melalui pangkalan USB.
Dengan sistem ciptaan Jack Zylkin, asal Philadelphia, Pennsylvania AS, informasi yang ditulis melalui sebuah mesin ketik bisa dikonversi menjadi informasi digital yang dapat diolah oleh komputer modern.
Jadi, dengan mesin bernama USB typewriter ini, setiap orang bisa mengetik di kertas menggunakan mesin ketik lama, sekaligus mengetik di layar komputer manapun, yang telah memiliki pangkalan USB. Baik komputer Windows, maupun komputer Mac.
Tak perlu pengkabelan yang rumit, sebuah mesin ketik lawas bisa disulap menjadi papan kunci komputer modern, dengan menambahkan adapter USB di bagian belakang alat ini.
Nih Video nya

read more

Handphone vs Kesehatan

kesehatan
Penggunaan telepon genggam di dunia terus meluas. Menurut International Telecommunication Union, pemakai telepon genggam tahun ini diperkirakan mencapai lima miliar. Manusia semakin sulit lepas dari genggaman telepon genggam di kesehariannya.
Kenyataan ini memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang radiasi akibat penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan. Dugaan dampak radiasi telepon genggam terhadap kesehatan ini dimunculkan banyak peneliti dari sejumlah negara. Penelitian yang luas dilakukan menyebutkan, penyakit yang diduga berkaitan dengan penggunaan telepon genggam antara lain kanker, terutama kanker otak, serta penyakit yang berhubungan dengan saraf, tumor mata, hingga alzheimer.
Namun, penelitian seputar dampak penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan, terutama peningkatan angka kejadian kanker, masih pro-kontra. Kesimpulan akan dampak radiasi gelombang mikro dari telepon genggam itu dinilai sumir karena teknologi telepon genggam ke depan masih terus berkembang.
Studi lainnya adalah kaitan antara penggunaan telepon genggam dan peningkatan kasus kecelakaan bermotor. Penggunaan telepon genggam saat menyetir dapat mengganggu konsentrasi yang mengakibatkan mudahnya terjadi kecelakaan yang merenggut jiwa.
Penelitian itu kemudian didukung dengan pelarangan penggunaan telepon genggam di jalan raya. Di Indonesia, pelarangan juga sudah diberlakukan meskipun pada kenyataannya tanpa pengawasan yang ketat.
Tetapi dalam kaitan kesehatan, seperti tumor otak, kanker kulit, atau penyakit-penyakit yang berkaitan dengan saraf masih belum ada titik temu meskipun dampak kesehatan itu dilihat dari penggunaan telepon genggam yang memperhitungkan lamanya seseorang menggunakan telepon genggam.
Di tengah upaya untuk memecahkan misteri dampak penggunaan telepon genggam dengan kesehatan jangka panjang, peneliti Inggris meluncurkan program penelitian terbesar di dunia pada akhir April lalu. Penelitian yang memakan waktu 20-30 tahun ke depan itu diyakini bisa jadi studi yang semakin obyektif untuk menganalisis dampak penggunaan telepon genggam pada kesehatan penggunanya akibat radiasi.
Studi terbesar di dunia tentang keamanan penggunaan telepon genggam itu bakal merekrut 250.000 pengguna telepon genggam di lima negara di Eropa. Pengguna yang diteliti dari Inggris, Finlandia, Denmark, Swedia, dan Belanda.
Prof Lawrie Challis, anggota peneliti, mengatakan, studi ini penting. ”Kami belum bisa mengatakan dengan pasti bahwa telepon genggam memicu kanker. Bukti-bukti yang ada belum kuat,” kata Challis.
Dalam silang pendapat di antara ilmuwan tersebut, dari sekarang perlu diambil langkah untuk memonitor pengaruh telepon genggam pada kesehatan. Hasilnya akan dinilai obyektif karena pengguna yang dipantau jumlahnya besar dan diamati dalam jangka waktu lama.
Mireille Toledano dari Imperial College London menjelaskan, studi ini bukan cuma diarahkan untuk kanker otak. Sebab, penggunaan telepon genggam amat beragam termasuk berselancar di situs internet, yang berarti telepon tidak selalu di kepala.
Yang akan dilihat juga adalah kaitannya pada masalah kesehatan yang lebih luas, termasuk bentuk lain dari kanker, seperti kanker kulit, dan penyakit otak lainnya, seperti penyakit neurodegenerative.
Dalam kaitan penelitian ini, yang dimasalahkan adalah biasanya tergantung pada berapa banyak penggunaan telepon genggam terhadap kesehatan. Penggunaan telepon genggam akan dicatat detail.
Peneliti juga akan memonitor WIFI, telepon tanpa kabel dan penggunaan monitor bayi oleh peserta sebaik dengan penggunaan teknologi yang bergerak, untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang terpaan pada semua radiasi tipe elektromagnetik terhadap kesehatan.
Beberapa penelitian
Sejumlah penelitian yang berlangsung antara lain tentang pengaruh penggunaan telepon genggam pada tumor otak, yang dilakukan selama empat tahun oleh Universitas Leeds, Nottingham, dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research, London. Tahun 2006, peneliti Inggris mengatakan, tidak ada kaitan antara penggunaan telepon genggam dan meningkatnya angka kejadian tumor otak glioma yang biasa terjadi di otak atau tulang belakang.
Andreas Stang dari Martin Luther University of Halle Wittenberg di Jerman dan koleganya melakukan percobaan menguji hubungan antara penggunaan telepon genggam dan risiko uveal melanoma pada 459 pasien dan 1.194 pengontrol.
Mereka dikelompokkan menurut jumlah penggunaan waktu menelepon, tidak pernah menggunakan, pengguna sporadis, dan pengguna reguler. Tidak ada data signifikan antara penggunaan telepon sampai 10 tahun. ”Kami mengamati tidak ada peningkatan angka kejadian uveal melanoma di antara pengguna telepon genggam atau peralatan radio di Jerman, di mana teknologi telepon digital dikenalkan awal 1990-an,” katanya.
Peneliti lain menemukan ada banyak anak muda yang mengeluhkan sakit di ibu jari, leher, dan tangan saat mengetik pesan layanan pesan singkat (SMS). Studi itu dilakukan Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Swedia. Untuk mengatasi, perlu dilihat penyebabnya seberapa sering pengguna memakai keypad telepon yang kecil. Juga perlu diperhatikan postur tubuh dan jangan mengetik dengan satu ibu jari.
Bagi mereka yang gemar ber-SMS dalam waktu lama, disarankan jangan duduk dengan posisi sama dalam waktu lama. Perlu juga meregangkan jemari dan menggunakan dua ibu jari.
Memang belum ditemukan bukti kuat pengaruh kesehatan pada pengguna telepon genggam anak-anak dan orang dewasa. Para ahli menyarankan penggunaan telepon genggam untuk anak-anak mesti dibatasi. Anak-anak dalam pandangan sejumlah peneliti mudah diserang radiasi microwave karena saraf-saraf mereka masih berkembang, sementara tengkorak mereka masih tipis dibandingkan dengan orang dewasa.
Radiasi yang ditransmisikan telepon genggam bukan radiasi sinar-X, tetapi radiasi microwave. Sebagian ilmuwan khawatir akibat radiasi itu bisa menghancurkan sel-sel otak karena telepon dipakai dekat ke kepala.
Dari studi oleh Pusat Studi Pendidikan Universitas Sheffield Hallam, Inggris, ditemukan 90 persen anak di bawah usia 16 tahun memiliki telepon genggam pribadi dan satu dari 10 menghabiskan waktu lebih dari 45 menit memakainya. Penggunaan SMS di kalangan anak-anak juga tinggi.
Dalam situasi tak pasti disarankan setiap orang berupaya meminimalkan terpaan radiasi dari telepon genggam.
Penggunaan telepon genggam sebisa mungkin jangan sampai membuat ketergantungan yang berlebihan karena bisa memicu stres yang suatu saat juga bisa juga memicu kanker. Disarankan penggunaan hands free saat bercakap-cakap guna meminimalkan radiasi ke otak.
Oleh  :  Ester Lince Napitupulu
read more

Tuesday, February 14, 2012

Karena Tulang Rusukku Tak akan Tertukar

Senja menyapa burung-burung berwarna putih yang terbang beriringan menuju utara. Sore ini langit berwarna keemasan,cahaya matahari yang hendak terbenam menyelusup dari balik pepohonan menimbulkan siluet jajaran pohon di sepanjang jalan. Indah sekali.  Kulangkahkan kakiku dengan ringan, sesekali kutatap langit yang beranjak gelap.

Jalanan yang kulalui sudah cukup sepi, beberapa petani di desa tempatku tinggal bersiap pulang dengan membawa karung-karung berisi padi yang seharian tadi di panen. Iringan sepeda tua beberapa bu tani mendahuluiku. Kulihat mereka tersenyum bahagia, mungkin karena kali ini panen mereka melimpah tak seperti musim sebelumnya yang gagal karena hujan angin yang menumbangkan pepadian yang siap dipanen.

Aku juga merasakan kebahagiaan yang sama, setelah sekian lama menanti, akhirnya hari itu akan segera tiba.

***^^***

“Wita, kamu yakin cukup tahu tentang dia?” kataku ragu pada sesosok gadis berjilbab lebar yang duduk di hadapanku.

“insya Allah Ra, dia cukup familiar di kampus, dia dulu adalah ketua BEM, dan aktif di beberapa organisasi, di kampus dia termasuk ikhwan yang diperhitungkan pendapatnya, dan insyaAllah agamanya baik.” Kata Juwita sambil menatapku dalam-dalam.
“Ra, aku tahu tentang dia dari abangku, dulu abang pernah ikut diklat organisasi dan kebetulan sempat berkenalan dengannya”

“baiklah.. kalau begitu,aku akan berikhtiar dulu,semoga ta’aruf kali ini berjalan dengan baik”  kataku meyakinkan diri.
Juwita tersenyum padaku, genggaman tangannya semakin erat.
Di pelataran masjid kampus beberapa orang mulai berdatangan bersiap mengikuti kajian rutin sore hari. Dan kami pun bergegas mencari tempat mengikuti kajian yang sama.

***^^***

Kutatap jam dinding kamarku. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.14. tapi mataku belum juga terpejam. Masih teringat proses ta’aruf yang sore tadi sudah terlaksana. “Alhamdulillah..” aku bergumam tak henti-henti. Akhirnya setelah dulu sempat gagal, kali ini ta’aruf berjalan lancar. Dan proses itu sudah berlanjut pada khitbah.

Namanya irfan, lelaki yang baru saja datang ke rumah bersama dengan keluarganya. Mahasiswa S2 fakultas teknik. Menurut teman-teman yang mengenalnya, ia adalah ikhwan yang baik. Kata mereka, aku beruntung bisa ta’aruf dengannya. Dan memang sudah kubuktikan sendiri. Pada dirinya ada kriteria-kriteria suami yang selama ini kucari. Tak muluk-muluk, aku hanya ingin lelaki yang shalih, yang turut beramal jama’i, yang sederhana. Ternyata dia jauh lebih baik dari yang kuharapkan, dia adalah mahasiswa berprestasi di tingkat universitas, dan pernah ikut pertukaran mahasiswa muslim di beberapa negara. Bila dibandingkan denganku, mungkin aku tak ada apa-apanya.

Tapi,bukankah Allah yang telah mengatur segalanya? Maka kini aku hanya harus berikhtiar dengan baik. Tapi kebahagiaanku saat ini, belum bisa kukabarkan pada saudara dan teman-teman karena masih ada dua bulan lagi menuju akad nikah yang sudah disetujui. Hanya keluarga dan teman dekatku yang tahu. Aku teringat kata seorang ustadzah, “sembunyikanlah khitbah dan dan sebarkanlah walimah”

Benar sekali kata beliau, karena khitbah saja bukanlah jaminan kalau kami akan melanjutkan proses ini pada jenjang akad nikah. Karena itulah, saat ini aku harus bersabar dahulu. Setidaknya hingga sebulan atau beberapa pekan sebelum hari –H, kabar ini akan segera kuberitahukan pada teman-teman dan saudara.

***^^***

Dua pekan berselang dari hari ta’aruf itu dan keluargaku sudah mempersiapkan beberapa kebutuhan untuk hari akad nikah.
“Ra, ngapain senyam-senyum gitu? Hayo, lagi ngalamunin akad nikah besok ya?hehehe”  kata Juwita menggodaku.

“bukan Wita, Zahra cuma bingung tu kira-kira besok suaminya...... upss... aduhh, sakit Ra” belum sempat menyelesaikan kalimatnya, mba nisa dan juwita sudah kutimpuk kertas undangan.

“kalian ini, ngaco ah, daripada nyindir terus, ini bantuin milih undangan lah, mana yang bagus?”  kataku manyun sambil menyodorkan beberapa contoh undangan yang kupegang.

“hmmm, udah cari gamisnya belum Ra? Mau warna apa?” tanya mba Nisa padaku sambil melihat-lihat undangan berwarna merah marun.

“memang kenapa mba Nis? Ummm, aku ingin gamisku nanti warna putih aja, lebih kalem dan tampak sederhana”  kataku sambil tersenyum.

“ok, kalau gitu cari undangan yang warna putih tulang aja ya.”

“ini bagus Ra, putih tulang dengan motif bunga lily kesukaanmu”  Juwita menyodorkan sebuah undangan padaku.

“wahh..iya, bagus. Subhanallah, kok bisa nemu yang pas begini ya?” kataku girang. “OK, kita pesan yang ini saja ya"

***^^***

Selesai memesan undangan, kami bergegas pergi ke toko busana muslim langgananku. Di sana tersedia perlengkapan pernikahan lengkap, dan kebetulan dulu aku pernah melihat gamis berwarna putih berrenda dan berhias bunga-bunga merah muda. Cantik sekali. Dan aku ingin gamis itulah yang kupakai nanti di hari pernikahanku.

wahh, cantik Ra, kamu cocok pakai gamis itu” kata Juwita memandangiku yang sedang mencoba gamis itu.

“yang bener? “ tanyaku malu-malu sambil melihat diriku di cermin.

“Akh Irfan pasti bahagia Ra, punya istri secantik dan seshalihah kamu” kata mba Nisa sambil menyodorkan jilbab berwarna putih dan hiasan bunganya. “ini dicoba juga ya”

***^^***

Selesai membeli gamis dan jilbab akhirnya kami bertiga pulang. di sepanjang jalan, kami membicarakan banyak hal. Tentang masa depan kami setelah lulus kuliah dari unnes nanti. tentang mereka yang juga ingin segera menikah sepertiku.
Tiba-tiba ponselku berderit. Ada sebuah panggilan masuk. Ternyata Akh irfan yang menelepon.

“Assalamu’alaikum”

“wa’alaikumussalam, ini dengan ukhti zahra?”

“iya akhi, betul ini dengan Zahra, ada masalah apa? Tumben telepon?”

“afwan sebelumnya, ada masalah penting yang ingin ana katakan, terkait rencana pernikahan kita”

“ya, ada apa akhi?” kataku heran, tak terasa tanganku berkeringat dingin.

“afwan jiddan, ana terpaksa memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ini, ana ingin membatalkan khitbah, bukan karena apa-apa, hanya saja ana ternyata harus pergi keluar negeri untuk segera melakukan riset.....”

Waktu terasa berhenti. Bungkusan gamis dan jilbab yang kugenggam jatuh dari tanganku. Aku tak bisa mendengarkan lagi apapun yang lelaki itu sampaikan. mba  Nisa dan Juwita memandangiku khawatir.

“....halo ukhti? Afwan.. kalau telepon ana mengejutkan anti, sebenarnya dari awal ana agak ragu saat proses ta’aruf itu, tapi ternyata memang harus seperti ini. Afwan, besok ana dan keluarga akan datang ke rumah anti memberikan penjelasan....”

Belum sempat ia selesaikan kalimatnya, ponsel kumatikan. Aku menghambur memeluk Juwita dan mba Nisa. Tak terasa, bulir-bulir bening mengalir dari pelupuk mataku.

Sore yang mulai beranjak petang, kabut mulai turun menyelimuti dahan-dahan pohon, membuat udara terasa dingin. Kurapatkan jaket yang membalut tubuhku sembari mendekap erat sebuah buku bersampul merah marun. Jalanan mulai sepi, sesekali terlihat beberapa anak menaiki sepeda. Mungkin mereka akan pulang setelah seharian asik bermain di area kebun teh ini. Musim liburan selalu membuat tempat ini ramai dikunjungi ternyata. Tapi tidak denganku, kedatanganku ke sebuah kota yang terkenal dengan kebun tehnya ini adalah untuk sedikit mencari ketengangan setelah mengalami masa-masa sulit beberapa waktu lalu.

Kuedarkan pandangan, sejauh mata memandang yang ada hanyalah warna hijau yang perlahan tertutup kabut. Tiba-tiba mataku tertuju pada dua sosok lelaki dan perempuan tak jauh dariku. Sang lelaki tengah memegangi sebuah kamera di tangan sembari menyodorkannya pada perempuan berjilbab coklat lebar. Sesekali mereka tertawa bersama, lalu lelaki itu menggandeng tangan si perempuan dan berjalan menyusuri jalan yang sama denganku.

 Melihat adegan barusan, membuat hatiku sedikit perih. Rasanya ada yang sakit dan entah aku tak tahu bagaimana menghilangkan desiran lembut itu.

"Ya Allah... kapan aku bisa mempunyai pasangan hidup seperti itu?" gumamku dalam hati..
Segera kupercepat langkah kakiku mendahului pasangan itu, aku tak ingin melihat kemesraan mereka lebih banyak. Aku tak mau kepercayaan diri yang baru saja kubangun tiba-tiba runtuh lagi hanya karena hal sepele seperti ini.

***^^***

Di sebuah ruang keluarga tengah berkumpul kakek,nenek,dan bundaku. Mereka terlihat tengah asik bercerita. Setelah hampir setahun tak bertemu akhirnya kami bisa berkumpul bersama.

“Assalamu’alaikum” suaraku membuat mereka semua menoleh padaku.

“wa’alaikumussalam, dari mana saja sayang? Kok sampai sore banget begini?” kata bunda sambil menuangkan teh hangat yang masih mengepulkan asap ke dalam sebuah cangkir.

“ini bunda bikin teh hangat,sama kue talam kesukaanmu”
Kuterima secangkir teh dan sebuah kue talam yang diulurkan oleh bunda.

“makasih bund, tadi zahra dari kebun teh, dan malah ketemu teman jadi ngobrol lumayan lama tadi” kataku sambil tersenyum.

“itu makannya dihabiskan dulu nduk, terus mandi ya, itu nenek sudah siapkan air hangat” kata nenek dengan senyumnya yang khas.

Walaupun sudah berusia lebih dari setengah abad, nenek masih terlihat cantik. Begitu juga dengan kakek masih terlihat begitu segar. Mereka berdua di usianya yang sudah tak muda lagi ini ternyata masih menyimpan kemesraan yang bisa kami lihat. Tak jarang kakek menggoda nenek dengan rayuan seperti saat mereka masih muda. Dan kami yang melihat biasanya hanya bisa tersenyum melihat wajah nenek yang merona malu. Aku selalu iri melihat mereka, dan suatu saat nanti aku juga ingin punya pernikahan yang begitu hangat seperti mereka.

***^^***

“Sayang, bunda perhatikan kamu akhir-akhir ini sering murung, ada apa? Masih teringat masalah dulu itu ya?” tanya bunda pelan-pelan sambil menyisiri rambutku.

“umm,ndak kok bund. Ndak ada apa-apa. Zahra baru banyak pikiran aja, bunda ndak usah khawatir ya” kataku sambil memaksakan wajahku untuk tersenyum.

“Sudah lah nak, lupakan yang sudah berlalu ya, ndak baik kesedihan diingat-ingat terus. Itu,coba lihat di cermin” kata bunda sambil menunjuk sebuah cermin besar di hadapan kami. “putri bunda ini cantik sekali, mirip sama ayah yang tampan” kata bunda sambil tersenyum.

“ihhh,zahra kan mirip bunda,kok dari dulu bilang mirip ayah sih” kataku pura-pura manyun.

“iya-iya, cantik mirip bunda. Dan bunda yakin, lelaki yang punya istri secantik dan seshalihah putri bunda ini pasti akan sangat beruntung dan bahagia.ya kan sayang?”
Mendengar kata-kata bunda membuat mataku berkaca-kaca. Tiba-tiba aku ingin sekali menangis.

“oiya Sayang,” kata bunda dengan suara berubah lebih serius. “ ayah kemarin bilang sama bunda, kalau ada teman ayah yang ingin memperkenalkan putranya denganmu, tapi ayah belum menjawab, semuanya ayah dan bunda serahkan pada keputusanmu Sayang”

Belum sempat aku mengucapkan sepatah kata, bunda sudah melanjutkan kalimatnya. “udah,ndak perlu di jawab sekarang, lebih baik sekarang kamu tidur dulu ya, besok setibanya di rumah kita diskusikan lagi dengan ayah dan kakakmu”

Bunda meninggalkanku sendiri di kamar. Segera kubaringkan tubuhku di atas kasur, terdengar suara dipan kayu berderit.

Kutatap langit-langit kamarku. Malam ini hatiku menjadi kian gundah, ditambah dengan apa yang Bunda ucapkan tadi membuatku bingung harus memutuskan apa.

Kuambil buku bersampul merah marun dari atas meja rias. Kubuka halaman demi halaman, kubaca ulang tentang perasaanku beberapa pekan ini. Sungguh, aku merasa malu dan bersalah. Kadang ada kecewa dan ada perasaan ingin marah. Tak pernah kuduga sebelumnya bahwa aku akan diperlakukan seperti ini oleh seorang ikhwan.
Dia yang datang dengan niat baik, tiba-tiba memutuskan untuk tak meneruskan khitbah menuju akad nikah. Aku masih sangat ingat kejadian itu tepat sebulan yang lalu, saat ia memberikan keputusan sepihak melalui sebuah telepon singkat. Aku sangat kecewa dan marah waktu itu, bisa-bisanya lelaki yang kata orang-orang shalih itu bisa melakukan hal seperti ini padaku.

Waktu itu kabar berlangsungnya khitbah sudah diketahui oleh saudara-saudara dekat, undangan sudah dipesan, persiapan sudah setengah jalan, tapi akhirnya harus dibatalkan. Betapa malu rasanya dan aku tahu ada yang jauh lebih kecewa daripada aku, yaitu ayah dan bunda. Pasti berat sekali menjadi mereka yang harus menjawab pertanyaan dari saudara-saudara tentang kabar ini. Mungkin mereka juga malu, tapi mereka tak pernah menunjukkan perasaan malu,kecewa, dan sedih itu di depanku. Karena tanpa mereka tunjukkan perasaan itu aku sudah cukup kecewa.

Tapi ada satu hal lagi yang jauh membuatku lebih malu daripada semua kekecewaan ini. Yaitu tentang perasaanku pada lelaki itu. Aku sudah terlanjur menaruh sebuah harapan padanya, sejak khitbah itu terlaksana. Aku memang tak bisa membohongi perasaanku sendiri, bahwa aku mulai tertarik padanya . Aku sudah membangun sebuah mimpi tentang pernikahan yang indah dengannya. Tapi ternyata mimpi itu tak akan pernah bisa jadi nyata. Aku malu pada perasaan ini, dan sekarang harapan itu berubah menjadi rasa tertolak. Dan sungguh itu sangat menyakitkan.


***^^***

Sudah dua bulan berlalu sejak kejadian terhentinya proses ta’arufku dengan Akh Irfan, rasanya kini perasaanku sudah jauh lebih baik. Aku tak lagi merasakan perih dan trauma yang dulu sempat kutakutkan ternyata tak jadi kenyataan. Sudah saatnya menata hati dan semangatku lagi. Pekan depan wisuda sudah akan dilaksanakan, dan setelah itu aku akan resmi mendapatkan gelar sarjana Pendidikan.

***^^***

Hari ahad yang cerah ini kugunakan untuk pergi mengikuti kajian bersama Juwita dan mba Nisa. Beruntung sekali kami bertiga bisa lulus dalam waktu yang sama dan setelah ini entah aku tak tahu akan kemana langkah kaki ini menuju. Melanjutkan kuliah atau menikah rasanya adalah pilihan yang sama-sama membuatku antusias. Mungkin aku perlu waktu untuk rehat sejenak sembari memikirkan pilihan-pilihan yang bisa kuambil.

“Zahraaa...”  suara Juwita terdengar dari arah pintu gerbang masjid. Kulihat dua orang gadis berjilbab berjalan pelan mendekatiku.

“maaf ya telat, kami tadi baru aja lihat-lihat stand buku di luar gerbang masjid. Ternyata bagus-bagus Ra” kata Nisa bersemangat.

“iya deh, nanti habis dari kajian mampir sebentar, yuk masuk dulu, kayaknya udah mau mulai”  segera kami masuk ke ruang utama masjid mengikuti kajian pranikah yang baru pertama kali kuikuti.

Kuperhatikan wajah Juwita selama kajian, ia tampak murung sejak aku melihatnya tadi pagi. Entah kenapa, ada yang aneh dengannya karena bukan kebiasaannya berwajah murung seperti itu.

Wit, kamu kenapa? Kok murung dari tadi? Ada masalah? Mau cerita?”

“ihh, kamu nanya apa wawancara sih Ra?”  kata Wita manyun, aku dan mba Nisa tersenyum mendengar jawaban Wita itu.

“umm, sebenarnya aku udah pengen cerita sejak kemarin Ra, tapi aku ragu..umm,afwan ya Ra”  katanya sambil menatap halaman masjid yang dipenuhi daun-daun kering yang jatuh terbawa angin.

“cerita apa sih Wit? Kamu bikin aku penasaran? sini cerita aja ndak apa-apa” kataku sambil menyentuh pundaknya.

“Iya Wit, ceritalah, kayak sama siapa aja pake ragu segala” mba Nisa menambahi.

“beberapa hari yang lalu, Abangku cerita kalau pekan kemarin Abang datang ke akad nikah akhwat temannya di kampus, dan ternyata di sana Abang bertemu dengan... Akh Irfan”

“ohh, terus kenapa dengan Akh Irfan Rin?” aku bingung dengan cerita Wita.

“eh bukannya Akh irfan ada riset di Australia ya? ini kan baru dua bulan? Apa risetnya udah kelar?”  kata mba Nisa sambil memainkan ujung jilbabnya, ia tampak sedang berpikir. Mendengar kalimat Nisa tak urung membuatku juga ikut berpikir, seingatku dulu Akh Irfan bilang kalau riset itu dilakukan hampir 6 bulan lamanya.

Maka dari itu, Abangku juga bingung kenapa Akh Irfan ada di sini Nis”

“Jadi Akh Irfan itu juga mengenal teman Abangmu yang menikah ya Wit?”  kali ini aku penasaran sekali apakah hanya karena mendatangi walimahan teman ia sampai meninggalkan risetnya yang penting itu.

“umm, bukan hanya kenal Ra.. tapi, Akh Irfan adalah mempelai lelakinya...”  kata Wita hati-hati sembari menatap wajahku.

“masyaAllah..beneran Rin?”  tanya mba Nisa tak percaya.

Wita hanya menganggukkan kepala. Sedangkan aku hanya bisa terdiam mendengar cerita Rina itu.

“Ra, kamu ndak apa-apa kan?”  tanya Wita khawatir.

“Subhanallah, kita memang ndak pernah tahu apa skenario Allah ya, mungkin ini memang yang terbaik buat kami Wit, aku ndak apa-apa kok, tenang aja”

“kemarin Abang juga kaget Ra, tiga hari usai walimahan itu Abang sempat menabayunkan pada Akh Irfan apakah pembatalan khitbah denganmu itu ada hubungannya dengan akhwat teman Abangku. Dan ternyata beliau mengiyakan, jadi sebelum ta’aruf denganmu, sebenarnya Akh irfan sudah tertarik pada akhwat lain, tapi sudah lama mereka tak bertemu dan mereka baru bertemu justru di saat khitbah denganmu sudah terlaksana, karena itulah Akh Irfan menjadi ragu dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses itu. Awalnya Abangku ingin sekali marah, tapi  Abang lebih memilih untuk diam”

“Subhanallah....”  kataku parau, suaraku rasanya tercekat di tenggorokan. Ada bulir bening yang menyeruak dari kelopak mataku.

“Ra..sabar ya, mungkin sudah begini jalannya, dan aku tahu Allah pasti akan mengganti dengan yang lebih baik”  Wita menggenggam jemariku erat, mba Nisa ikut merangkul pundakku.

“iya, aku ndak apa-apa kok, kalian tenang aja, justru aku sangat bersyukur, Allah sayang sekali padaku sehingga Allah menjagaku dengan cara seperti ini. Allah menjagaku dari perasaan khawatir kalau nanti beliau tak bisa mencintaiku dengan tulus karena sudah ada akhwat lain di hati beliau. Kalau lah pernikahan kami waktu itu terlaksana, belum tentu aku akan merasa bahagia, dan belum tentu beliau bisa tulus menerimaku sebagai istrinya. Dan akan lebih baik begini, beliau sudah mendapatkan akhwat yang tepat untuk jadi pendamping hidupnya.”  Aku berusaha tegar, tapi bulir bening itu tetap saja mengalir membasahi jilbabku.

“tapi dia itu ikhwan Ra, tega sekali memperlakukan akhwat seperti ini, kalau memang tak yakin kenapa harus tetap ta’aruf dan setelah itu dia juga yang membatalkannya”  suara mba Nisa mulai meninggi.

sudah lah Nis, sabar, aku ndak apa-apa kok.. Di mataku,beliau tetaplah seorang ikhwan yang baik. Dan mungkin begini jauh lebih baik untuk kami”

***^^***

“astaghfirullah, Ya Rabbi... perih nian rasanya, tak bisakah Kau bawa pergi rasa sakit ini?” gumamku dalam hati sambil memeluk erat kedua sahabatku itu lalu terisak pelan.

Pagi yang hangat, sinar matahari menyapa lembut dari balik jendela. Kubuka jendela kamar lebar-lebar, mempersilahkan udara masuk. Hangatnya sinar matahari menerpa wajahku yang terbalut kerudung merah marun, warna kesukaanku. Kuambil sebuah kartu yang tergeletak di meja belajar, kubaca ulang tulisan yang tertera di sana.

“Barakallah ya Ukhti, semoga dimudahkan segala urusannya, dan semoga ilmunya lebih barokah usai mendapatkan gelar sarjana ini” –Sunflower-

Kubolak-balik lagi kartu itu, kucari nama pengirimnya tapi tetap tak bisa kutemukan. Hanya tulisan “sunflower” di sudut kertas. Kuperhatikan rangkaian bunga matahari yang sudah kutaruh di sebuah vas,

"hmm, siapa ya yang iseng mengirimkan bunga dan kartu ini?”  aku bergumam sendiri. Kemarin usai pulang dari acara wisuda aku menemukan bunga dan kartu itu tergeletak di meja taman depan rumah. Sampai saat ini aku masih tak tahu siapakah pengirim bunga itu.

Jam dinding menunjukkan pukul 6.45. Sudah saatnya aku berangkat ke tempatku mengajar. Kini aku punya kesibukan baru, dua bulan sebelum wisuda aku sudah mengajukan lamaran mengajar di sebuah SDIT, dan akhirnya aku diterima. Ini adalah hari pertamaku mengajar, jadi aku ingin mempersiapkan segalanya agar bisa mengajar dengan baik.

***^^***

Hampir dua pekan berlalu, aku sudah mulai menikmati profesiku sebagai seorang guru, di SD IT itu aku dipanggil Ustadzah, selain mengajar bahasa indonesia dan mengaji, aku juga diberi amanah untuk memberikan konseling karena itulah aku sangat dekat dengan anak-anak.

Pernah suatu ketika ada seorang anak yang bercerita padaku kalau ia suka dengan temannya.  
Kalau Ustadzah, dulu pernah suka ndak sama seorang Ustadz?”  kata gadis berkerudung oranye di depanku dengan polos. Aku tersenyum mendengar pertanyaan gadis kelas 3 itu.

“umm, pernah ndak ya? mungkin pernah, memang kenapa Sayang?”

“Ustadzah bilang kalau suka sama orang itu?”

“umm....”  aku mengerutkan kening mencoba mengingat-ingat sesuatu. “Ustadzah lupa..hehehe”  kataku kemudian tertawa.

“iihh, Ustadzah kok lupa sih? Besok kalau sudah ingat kasih tau Dinda ya?”  kata gadis itu sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipi  yang membuatnya tampak lebih cantik.

“Ok. InsyaAllah ya Dinda”  Gadis yang kupanggil Dinda itu kemudian pergi meninggalkanku sendirian di kelas. Aku mulai membereskan buku di meja dan beranjak kembali ke ruang guru.

***^^***

Baru saja aku akan meletakkan buku-buku, tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah bingkisan kecil di atas mejaku.

“Ukhti Zahra, ini untuk berbuka puasa nanti sore” –Sunflower-

Lagi-lagi, ada kiriman misterius untukku. Entah sudah kali keberapa aku mendapatkan bingkisan seperti ini, pekan lalu aku sudah mendapatkan sebuah buku. Kubuka bingkisan itu, ada sekotak kurma dan sebatang cokelat putih, dua makanan yang sangat kusukai . Terlebih ketika berbuka puasa dua makanan itu tak pernah ketinggalan. “hffh...sebenarnya kau siapa?”

Waktu aku bercerita pada Juwita dan mba Nisa, mereka hanya tertawa. Mereka bilang mungkin itu dari siswaku, tapi sungguh aneh karena tulisan di kartu itu bukan tulisan anak kecil dan benda-benda itu merupakan benda kesukaanku, bagaimana bisa siswa-siswaku tahu.
“secret admirer kali Ra,hehehe”  kata Wita menggodaku waktu itu.

“ya Allah, aku ingin suami bukan sekotak kurma, atau coklat ini...”  kataku siang itu sambil memandangi bunga matahari yang tumbuh subur di halaman sekolah.

***^^***

“Sayang, nanti sore siap-siap ya” kata Bunda ketika melihatku masuk ke dalam rumah sepulang dari mengajar.

“ehh,siap-siap apa Bund?”

“lho, Zahra lupa? Kan nanti teman Ayah mau datang ke rumah”

“oiya, nanti Zahra bantu Bunda nyiapin masakan deh”

“ndak perlu Sayang, yang perlu kamu lakukan adalah dandan yang rapi, Oke?”  kata Bunda sambil tersenyum.

“ihh, Bunda kenapa sih? Hayo, ada apa sih Bund? Kok kayaknya ada yang aneh, ndak biasanya Bunda minta Zahra dandan
Bunda hanya tersenyum melihatku yang kebingungan.

 ***^^***

Akhirnya sore itu aku membantu Bunda memasak. Kali ini kami tak hanya berdua, beruntung Juwita dan mba Nisa sedang luang jadi mereka bisa membantu.

***^^***

Malam ini tampak cerah, bulan tampak tersenyum di balik awan putih yang sesekali menghampiri. Bintang-bintang berkerlap-kerlip. Suasana malam yang begitu indah. Rina dan Nisa sedang dikamar membantuku memilih baju yang akan kupakai.

“ehh Ra, ini gamis yang akan kamu pakai dulu itu kan?”  kata mba Nisa sambil mengambil sebuah gamis putih berenda dari dalam lemari bajuku.

“iya Nis, baju itu belum pernah kupakai”

“ohh...jadi pengen segera melihatmu pakai gamis ini Ra”  Nisa memandangi gamisku lalu tertawa kecil.

doakan aja ya, aku juga ingin segera mengenakan gamis itu ketika walimatul ursy nanti”  kataku sambil memakai jilbab berwarna krem. Wita dan Nisa saling berpandangan kemudian tertawa melihatku.

“ehh, kalian kenapa sih? Kayak Bunda deh, jadi aneh begitu” aku heran melihat tingkah mereka berdua.

***^^***

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 19.35. Terdengar suara deru mobil dari arah luar. Aku segera bergegas menemui Bunda. “itu tamunya Bund?”

“iya Ra, kamu siap-siap ambil makanan ya nanti, Ayah sama Bunda ke depan menyambut tamu dulu”

Aku segera ke dapur bersama mba Nisa dan Wita menyiapkan minuman dan menata hidangan. Dari arah ruang tamu terdengar obrolan hangat. Kali ini tamu Ayah ada 2 mobil, padahal biasanya tak seramai itu.

“Zahraa, ke sini Nak” kata Bunda dari ruang tamu. Aku segera keluar membawa baki berisi minuman ditemani Nisa dan Wita yang membawa baki berisi makanan.

“Subhanallah...ini Zahra, cantik sekali kamu ndu sekarang” suara seorang wanita yang cukup familiar membuatku mendongak menatap wajahnya.

“ehh, Ummi Nur apa kabar Ummi?”  aku menyalami wanita seusia Bunda itu, kemudian wanita itu memelukku erat. Aku tak mengira bahwa yang datang bertamu adalah keluarga Pak Hanafi, aku biasa memanggilnya dengan sebutan Abah. Abah adalah teman dekat Ayah yang dulu yang jd tinggal di Cilacap, tapi karena pindah tempat kerja, membuat Abah membawa semua keluarganya pindah rumah ke Bandung.

Aku segera duduk di sebelah Bunda. Aku tak tahu bahwa dari tadi ada sepasang mata yang memperhatikanku. Obrolan hangat pun mulai mengalir, di saat tamu mulai menikmati hidangan, aku baru berani memperhatikan tamu satu per satu. Tiba-tiba mataku bertemu dengan sepasang mata tajam milik seorang lelaki.
“Astaghfirullah...”  aku lalu menunduk, tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat, tanganku mulai berkeringat dingin. Wita dan Nisa tersenyum memperhatikanku yang salah tingkah.

***^^***

“hmm, jadi begini Pak Andi, kedatangan kami sekeluarga ke sini sebenarnya bukan hanya sekedar bersilaturrahim, setelah 5 tahun lamanya ndak bertemu, tapi kami juga punya urusan lain” kata Abah kemudian melirik lelaki di sampingnya. “saya datang secara langsung untuk melamar putri Pak Andi untuk anak lelaki saya, Erit"

“Subhanallah, baiklah Pak Hanafi, tapi saya belum bisa menjawab sebelum putri saya memberikan jawaban. Gimana Nak? Jawaban lamaran itu Ayah serahkan sepenuhnya padamu” kata Ayah sambil memegangi tanganku. Aku hanya bisa diam, aku semakin menunduk tak berani mengangkat wajahku dan degup jantungku semakin cepat.

“biasanya ini ya, diamnya perempuan itu artinya mengiyakan,ya kan Nak Zahra?”  semua yang ada  di ruang tamu tertawa mendengar kata-kata Abah. Entah aku tak tahu mungkin wajahku saat ini sudah semerah buah tomat.
Beberapa menit diam, akhirnya aku menganggukkan kepala.

“Alhamdulillah...”  terdengar hamdallah dari semua tamu di ruang itu.

“Bagaimana kalau ndak usah lama-lama Pak Andi, sekarang saja akad nikahnya jadi pekan depan tinggal meyiapkan walimatul ursy nya saja? Gimana Rit, kamu siap“  Kalimat Abah membuatku melongo. Lelaki di sebelah Abah mengangguk mantap.

“Gimana Nak? Siap?” Ayah gantian bertanya padaku. Dan lagi-lagi, aku mengangguk.

 ***^^***

Akhirnya, malam itu juga akad nikah terlaksana dan Ayah sendirilah yang menikahkanku. Tak henti-hentinya kalimat syukur kuucapkan. Ternyata, Allah menjawab doaku dengan cara yang tak pernah kubayangkan. Jam dinding ruang tamu sudah menunjukkan pukul 21.15. Abah sekeluarga dan para tamu sudah pamit pulang, Nisa dan Juwita juga berpamitan, sebelum pulang mereka memelukku satu persatu.
“Barakallah ya Ra, kami ikut bahagia” kata Wita sembari mengusap sudut matanya.
"Oiya, ingat besok pas walimatul ursy gamis putihnya dipakai ya”  kata Nisa menggodaku.

***^^***

Halaman rumah sudah sepi, tak ada lagi mobil yang terparkir. Ayah dan Bunda sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah, tinggal aku dan seorang lelaki di sampingku. Aku bingung harus berkata apa pada lelaki yang dari tadi memandangiku itu, aku terus menundukkan kepala, belum usai kekagetanku dan degup jantungku belum juga normal.

“Assalamu’alaikum istriku...”  kata lelaki itu sambil mendekat ke arahku. Walaupun sudah lama tak bertemu, aku masih ingat dengan jelas detail wajah lelaki itu. Ia tak banyak berubah, hanya saja kini ia tampak sangat gagah dengan postur tubuhnya yang ideal dan jenggot tipis di dagunya.

“umm, wa’alaikmussalam..”  kataku kikuk dipanggil begitu.

“heii, ndak usah grogi begitu dong ndu, padahal dulu kamu kan bukan anak pemalu, kamu kan yang dulu lebih suka usil padaku? udah gitu cerewet banget lagi”  aku menatap lelaki itu, ada sorot jenaka di wajahnya, sama seperti 5 tahun yang lalu saat kami masih sama2 kuliah di unnes.

“sini, duduk” ia mengajakku duduk di kursi kayu depan rumah. Aku masih diam tak berani memandang wajahnya.

“Ndu, kamu marah ya sama Aa?”

“Kenapa harus marah sama Aa?”

“karena dulu Aa pindah rumah ke Bandung"

“umm, ndak juga”

"Ndu, kamu pernah ndak kangen sama Aa?”  Pertanyaan lelaki itu membuat wajahku merona merah. Aku diam lagi.

“hmm, diam berarti iya” katanya menggoda.

“ihh, siapa bilang. Aa Erit GR deh” kataku manyun.

“ehh, dulu siapa yang bilang ke tatang ingin dinikahkan denganku coba?”  senyum lelaki itu makin lebar dan wajahku semakin memerah.

“jadi ka Tatang cerita sama Aa ya?”  lelaki itu malah tertawa. Aku tak mengira bahwa kata-kataku dulu ternyata ka tatang ceritakan pada Aa Erit.

“tenang, tatang baru cerita tadi habis akad nikah, hehehe, Abah sama Ummi juga sudah tahu kok

ahhh, Ka tatang jahaatt...” aku tambah manyun.

“Ndu, Aa tuh kangen banget sama kamu...tau ndak, sejak kepindahanku waktu itu aku sering merengek pada Abah minta pulang ke Cilacap, tapi karena Abah terlalu sibuk jadi kami belum sempat kemari. Maaf ya..”

ihh, kirain Aa udah lupa sama Zahra terus nyari akhwat lain di Bandung” kali ini ada sedikit perasaan sebal di hatiku. “umm, selama 5 tahun ini, apa Aa belum merencanakan pernikahan dengan gadis lain..?”

“asal kamu tahu ya ndu, selama aku nyantri di pondok aku sempat mau dinikahkan dengan anak Pak Kyai, makanya aku segera lanjut S2 ke Jerman dan pulang melamarmu”

Aku tertawa mendengar cerita lelaki yang kini sudah menjadi suamiku itu. “Zahra juga iya a, Zahra sempat akan menikah dengan lelaki lain, tapi batal, dan Ayah juga sempat akan memperkenalkan Zahra dengan putra teman Ayah, tapi akhirnya ndak jadi”

Aa Erit terdiam cukup lama, sambil memandangi bunga yang tumbuh di halaman. Ia tampak sedang memikirkan sesuatu.

“Ndu, sejujurnya.. aku menyukaimu sejak kita masih kuliah dulu, tapi kurasa itu adalah cinta bias, tapi beruntung sekali sekarang kau sudah menjadi istriku. Umm, kau juga suka padaku kan ndu?”

Aku diam lalu menggeleng pelan. “apa ndu? jadi kamu...”

“iya, Zahra..ndak cuma suka, tapi sekarang juga cinta sama Aa”  kataku sambil menunduk.

Aa Erit tertawa kecil. “Ndu, sekarang kita sudah menikah, jadi boleh kan aku menyentuhmu?” dia mendekatkan wajahnya padaku. Degup jantungku semakin memburu. Wajahnya dan wajahku hanya berjarak 5 centi, lalu tiba-tiba dia mengeluarkan sebuah bunga matahari tepat di depan wajahku.

“ihhh, Aa nakal” kucubit lengannya gemas, dia tertawa, puas menjahiliku.

“jadi, selama ini Aa yang iseng mengirimkan bunga dan bingkisan itu?”

hehehe...iya, itu kulakukan sekalian untuk memastikan bahwa Akhwat jawaku ini belum bersuami, hehehe”

“Dasar nakal”

“tapi kau suka kan?”  katanya menggoda lagi. “dan sampai saat ini kau tetap menjadi bunga matahari yang selalu bersinar di hatiku, semakin lama semakin terang.”  Ia mulai menggombal dan membuat wajahku sudah seperti buah tomat. “ehh lihat ndu, itu bulannya mengintip kita malu” kata Aa Erit sambil menunjuk bulan sabit di langit. Lalu tiba-tiba sebuah ciuman sudah mendarat di pipiku.

Aa.......”

Wajahku semakin merona kemerahan. Malam itu lengkap sudah kebahagiaanku. Bulan dan bintang-bintang mulai beranjak ke peraduan, seperti kami yang mulai merajut mimpi berdua.

***^^***

“jadi gimana Ustadzah?”  Dinda menemuiku di taman halaman sekolah.

“umm, jadi...dulu Ustadzah pernah suka sama seorang ikhwan, dan ikhwan itu adalah senior Ustadzah sendiri, dia 3 tahun lebih dewasa dari Ustadzah.. Tapi dulu Ustadzah ndak bilang sama ikhwan itu kalau Ustadzah suka

“yaaahh,”  Dinda tampak kecewa. “tapi orang itu tau ndak kalau Ustadzah suka?”

“umm, iya.. ikhwan itu tau kok kalau Ustadzah suka”

kapan Ustadzah bilangnya?”

“tadi malam..”  kataku sambil tersenyum.

siapa orangnya Ustadzah? Dinda pengen tahu”

“itu dia orangnya..”  kataku sambil menunjuk seorang lelaki tampan yang sedang bermain bola di halaman dengan anak-anak.

“yang itu? Itu kan suami Ustadzah..”

“memang iya, itu suami Ustadzah..dan itulah orang yang dulu Ustadzah sukai pertama kali...”


*the end*

by Pengukir Senja (http://www.facebook.com/Ndu.Ardhiya)

read more

Menjelaskan Cinta Secara Biokimia (bagian pertama)

Apa pendapat Anda tentang cinta? Cinta itu buta, cinta itu tak masuk akal, cinta itu irrasional, atau cinta itu hanya urusan hati? Apakah kalimat-kalimat tersebut yang sering Anda dengar tentang cinta? Jika Anda berpikiran sama, sebaiknya pikirkan dulu baik-baik karena sebenarnya cinta dan segala hal mengenainya dapat dijelaskan secara ilmiah dan rasional. Cinta mungkin adalah perasaan yang sederhana sekaligus rumit, logis namun terkadang tak masuk akal, dan hanya dikaitkan dengan hati. Ternyata cinta tidak hanya melibatkan hati tetapi juga otak. Berikut adalah ulasannya.



Love at First Sight (Cinta pada Pandangan Pertama)
“Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati,” begitulah kata pepatah. Anggapan bahwa cinta semacam ini terjadi tidaklah seluruhnya mitos belaka, karena pada kenyataannya banyak orang yang mengalami hal ini. Seseorang dapat mengalami jatuh cinta dalam waktu hanya seperlima detik ketika ia melihat atau berada di dekat seseorang tertentu yang ia anggap cocok bagi dirinya, entah dari segi fisik, penampilan, aroma tubuh, maupun faktor lainnya.
Faktanya, terdapat 12 area pada otak yang bekerjasama ketika kita bertatapan dengan orang yang menarik bagi diri kita. Fakta ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan dari Syracuse University, Stephanie Ortigue. “Cinta adalah salah satu konsep terpenting dalam kehidupan, sebagai seorang ilmuwan saya ingin membawa rasionalitas ke ranah irrasionalitas, dan juga ingin melihat bahwa cinta juga terjadi pada otak,” begitulah pernyataan Stephanie Ortigue mengenai risetnya yang akan segera dirilis dalam jurnal ilmiah.
Timnya menemukan bahwa ketika seseorang jatuh cinta, beberapa area pada otaknya mengeluarkan senyawa kimia tertentu yang menimbulkan euphoria atau perasaan bahagia. Senyawa tersebut antara lain dopamin, oxytocin/oksitosin, adrenalin/epinefrin, dan vassopresin. Dopamin merupakan senyawa hasil metabolisme asam amino tirosin yang berperan sebagai prekursor beberapa hormon yang berkenaan dengan perasaan bahagia dan bersifat adiktif. Oksitosin merupakan suatu hormon peptida siklik yang terdiri atas beberapa asam amino. Hormon ini menyebabkan relaksasi otot dan biasa dikenal sebagai “hormon cinta”. Adrenalin merupakan hormon benzenoid yang menyebabkan kenaikan aktivitas metabolisme tubuh, ditandai dengan meningkatnya kecepatan detak jantung dan tekanan darah. Pengaruh hormon ini mungkin yang paling terlihat jelas ketika seseorang mengalami jatuh cinta. Kemudian hormon terakhir adalah vassopresin yang diekskresikan oleh kelenjar hipofisis di otak. Hormon ini merupakan hormon antidiuretik yang berfungsi meningkatkan penyerapan kembali air oleh ginjal. Terlihat bahwa memang senyawa-senyawa tersebut berperan penting dalam metabolisme tubuh seseorang yang mengalami jatuh cinta.

Studi lain mengatakan juga terjadi peningkatan nerve growth factor (NGF), suatu protein yang berperan penting pada ketahanan sel otak. Peningkatan ini terpantau pada pasangan yang saling jatuh cinta dan mampu menjelaskan fenomena cinta pada pandangan pertama. Maka, tidak heran jatuh cinta dapat membuat seseorang lebih sehat dan tidak mudah terkena penyakit ingatan.


Maternal Love (Cinta Ibu) dan Unconditional Love (Cinta Tanpa Kondisi)
Pada tahun 2004, sebuah studi yang difokuskan mengenai cinta ibu yang terdapat pada 20 otak ibu dipublikasikan pada jurnal ilmiah Neuroimage. Aktivitas otak para ibu dimonitor ketika mereka diperlihatkan foto anak-anak mereka sendiri, foto anak-anak lain yang berusia serupa, foto teman-teman mereka, dan foto kolega mereka. Dibandingkan dengan aktivitas seseorang yang mengalami jatuh cinta pada studi sebelumnya, para peneliti menemukan cintanya para ibu (maternal love). Cinta ini sedikit berbeda dengan cinta romantis dan terlihat pada daerah otak tengah bagian dalam yang disebut periaqueductal gray matter (PAG), suatu area yang mengandung reseptor ikatan antara ibu dan anak.
Bentuk cinta lainnya yang serupa dengan maternal love adalah unconditional love. Unconditional love diobservasi pada 17 relawan yang diperlihatkan foto anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami keterbelakangan intelektual. Hasilnya adalah terjadi peningkatan aktivitas dari brain’s reward system yang juga berpengaruh terhadap PAG pada maternal love. Ortigue mengatakan bahwa maternal love dan unconditional love kemungkinan menjalani proses yang serupa di otak. Terbukti bahwa perasaan cinta juga dikendalikan oleh otak.
Melihat ulasan tersebut tentu membuat Anda berpikir bahwa ternyata cinta tidaklah se-irrasional yang kita kira dan justru merupakan perasaan yang sangat logis karena memang melibatkan otak. Perasaan jatuh cinta pun berdampak positif karena dapat meningkatkan motivasi pada sistem otak, menyebabkan hormon-hormon metabolik tertentu beraktivitas dengan baik, serta menguatkan sel otak. Cinta akan membuat Anda sehat!!

From netsains.com
read more

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More