tag:blogger.com,1999:blog-92019523734871175602024-03-05T18:00:26.786+07:00SAINS WORLDBlog ini membahas seputar ilmu pengetahuanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.comBlogger701125tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-58547069865686684972014-01-16T08:39:00.001+07:002014-01-16T08:39:18.060+07:00POLA ADAPTASI MASYARAKAT BUKIT DURIMari kita resapi bersama,<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="344" src="//www.youtube.com/embed/NNt3TlPaUqo" width="459"></iframe>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-22427599860014298442013-11-01T00:50:00.000+07:002013-11-01T01:21:11.450+07:00ASUS Fonepad Tablet 7 Inci dengan Fungsi Telepon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.asus.com/websites/ID/aboutasus/ASUS%20Fonepad%20-%20SEO%20Contest.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://www.asus.com/websites/ID/aboutasus/ASUS%20Fonepad%20-%20SEO%20Contest.jpg" width="297" /></a></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;" trbidi="on">
Kemajuan teknologi semakin pesat akhir-akhir ini. Smartphone makin menjamur keberadaannya sekarang ini. Muncul pula perangkat tablet yang awalnya diragukan akan diterima baik oleh konsumen, namun kini mulai banyak bermunculan. Sebagian besar tablet terjangkau yang tersedia di pasaran saat ini adalah tablet dengan konektivitas Wi-Fi tanpa membawa konektivitas layaknya telepon selular. Namun yang menjadi pertanyaannya, di Indonesia kita belum bisa menggunakan Wi-Fi dimana pun berada layaknya menggunakan jaringan GSM. Meskipun di tempat-tempat tertentu kita bisa menemui hotspot area, namun tidak semua tempat menyediakannya. Tentu saja hal ini akan menyulitkan kita apabila membutuhkan koneksi internet sedangkan kita pada tempat tertentu, atau di tengah perjalanan.<br />
<br />
Oleh karena itu, tablet mulai dilengkapi dengan fitur koneksi 3G bahkan LTE oleh vendornya agar dapat memanfaatkan jaringan nirkabel untuk terhubung ke internet. Di Indonesia sendiri jaringan telekomunikasi nirkabel telah berkembang sangat luas, bahkan ke seluruh pelosok negeri.
Namun, ketika kita memiliki tablet dan hanya bisa menikmati fitur akses internet tanpa adanya fitur komunikasi lain seperti SMS dan telepon seperti pada telepon selular rasanya bagai makan sayur tanpa garam. Sehingga banyak pengguna yang menginginkan tablet yang juga mampu untuk melakukan panggilan suara maupun SMS. Hal ini memdorong ASUS sebagai pemimpin global di era digital untuk menghadirkan <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a>, yang menjawab kebutuhan konsumen.<br />
<br />
ASUS Fonepad merupakan tablet dengan ukuran layar 7 inci yang memiliki fitur menerima atau melakukan panggilan suara layaknya sebuah telepon selular biasa atau juga smartphone. Dari segi desain, <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS fonepad</a> memiliki desain minimalis, rapi, dan tidak mengumbar banyak port untuk konektor pada sekeliling bodynya. Penempatan slot MicroSD dan Micro SIM Card berada di dalam penutup belakang bagian atas dari ASUS Fonrpad ini. Selain itu, <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a> memiliki pilihan warna yaitu Titanium Gray atau Champagne Gold dan menggunakan casing dengan bahan metalic finish sehingga memperkuat kesan elegan pada <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a> serta membuat desain secara keseluruhan menjadi seperti tablet kelas premium.<br />
<br />
Tidak hanya memperhatikan desain, ASUS juga memilih prosesor Intel Atom Z2420 Lexington sebagai otak dari <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a> ini. Prosesor Intel Atom Z2420 Lexington memiliki kecepatan 1,2GHz dan memiliki fitur HyperThreading. Dengan prosesor dari intel tentu saja tidak diragukan lagi performanya dan juga prosesor ini diklaim lebih hemat dalam konsumsi daya baterai. Dengan baterai sebesar 4270mAh, pengguna dapat memainkan video beresolusi HD 720p hingga 9,5 jam pada Fonepad. Jika pengguna perlu melakukan panggilan telepon di jaringan 3G, baterai tersebut mampu memasok daya hingga 31 jam. Sehingga pengguna dapat menggunakan tablet ini lebih lama. Pemilihan prosesor ini sekaligus membuat ASUS Fonepad menjadi tablet 7 inci pertama di dunia yang menggunakan prosesor dari intel. Tidak kalah keren juga operating system yang digunakan pada <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a> ini, yaitu menggunakan Android 4.1 Jelly Bean.<br />
<br />
<a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a> menggunakan layar berukuran 7 inchi multi touch sampai 10 titik yang mendukung resolusi HD yakni 1280x800. Selain itu, dengan penggunaan tekhnologi panel IPS menjadikan tampilan gambar yang tetap tajam dan warna cerah meski dilihat dari berbagai sudut, hingga sudut 178 derajat. Tablet ini juga dilengkapi fitur photography yaitu dibekali dengan kamera belakang 3MP auto focus dan dapat digunakan untuk merekam video dengan resolusi HD 720p. Tidak hanya itu, tersedia juga kamera 1,2MP di bagian depan yang akan memudahkan anda untuk memotret diri sendiri dan juga untuk video call.<br />
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk penyimpanan data sendiri <a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad </a>memiliki kapasitas penyimpanan internal yang cukup besar. Anda dapat memilih kapasitas 8GB atau 32GB, dan dapat diekspansi hingga 32GB lagi menggunakan slot MicroSD. Jika merasa masih kurang, ASUS juga menyediakan online storage (Cluod) sebesar 5GB yang bisa digunakan secara cuma-cuma selamanya oleh pengguna. Media penyimpanan berbasis cloud ini juga memiliki fitur Webstorage Office yang memungkinkan pengguna membuka, membuat, mengedit, atau melakukan sharing dokumen MS Word, Excel dan PowerPoint lewat Fonepad tanpa perlu menginstalasikan Microsoft Office.<a href="http://www.asus.com/id/Tablets_Mobile/ASUS_Fonepad/">ASUS Fonepad</a> saat ini dipasarkan dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau dengan fitur layaknya tablet premium, yaitu Rp2.999.000 untuk kapasitas 8GB dan Rp3.699.000 untuk kapasitas 32GB.</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/ykV6S0d-2Fc?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-84163062538766165962012-11-21T00:09:00.003+07:002012-11-21T00:09:50.281+07:00Perjalanku Ke Bogor<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLph77qZLtqR3v7qY6HicMwxsEaU2exLntxdKNZNszzExQm-rSRD1N2307QmTyO_Fhyphenhyphenc0RJvnxkEknYu1oz1UddXI_lhfNxpXrCkfxSx9B9v_pryX86T-68ENORGR2woU36noC0w35QKA/s1600/PC170126~1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLph77qZLtqR3v7qY6HicMwxsEaU2exLntxdKNZNszzExQm-rSRD1N2307QmTyO_Fhyphenhyphenc0RJvnxkEknYu1oz1UddXI_lhfNxpXrCkfxSx9B9v_pryX86T-68ENORGR2woU36noC0w35QKA/s320/PC170126~1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sore
ini seperti biasa jutaan molekul hidrogen dan oksigen menyatu, menjadikat
titik-titik air yang jatuh mengguyur kota hujan ini. Aku termenung teringat
perjalanan hidupku sampai aku di kota hujan ini. Dua belas tahun yang lalu
diriku hanyalah seorang anak kecil yang polos, bahkan sangat polos yang selalu
bercita-cita menjadi dokter. Entah mengapa aku mempunyai keinginan menjadi
dokter waktu itu. Padahal aku berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Ayahku hanya seorang petani kecil yang menggantungkan hidup dari hasil panen
sawah kami. Waktu itu belum pernah terfikir betapa besar biaya untuk menjadi
seorang dokter.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
mulai mengenyam pendidikan dasar pertama di SD N Mergawati 01. Di sana aku
mulai tahu membaca, menulis, dan menghitung. Seiring bergantinya hari, bulan,
dan tahun, aku mulai tumbuh dan berkembang disini. Dan akhirnya bisa menyelesaikan
pendidikan dasar tepat 6 tahun. Aku berhasil menjadi lulusan terbaik di SD ku
waktu itu. Memang hasil itu yang selalu harus ku kejar, menjadi peringkat
pertama. Ibuku selalu mengingatkanku akan hal itu. Bahkan walaupun sudah dapat
peringkat satu, ibu atau ayah selalu mengomentari kalau ada nilaiku yang turun.
Mungkin hal itulah yang menyebabkanku selalu berusaha giat belajar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
menyelesaikan pendidikan dasar yang pertama, aku melanjutkan di SMP N 1 Kroya
yang merupakan SMP favori. Dengan bekal nilai tertinggi, tentu mudah bagiku
untuk bisa diterima di sana. Di sana aku mendapat suasana yang benar-benar
berbeda dan baru. Tidak ada satu temanpun yang ku kenal sebelumnya. Tidak ada
teman SD yang satu SMP denganku. Tapi itu adalah pilihanku, entah kenapa aku
ingin melanjutkan disini. Sekuat tenaga aku berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang benar-benar baru. Bagiku ini adalah tantangan baru, aku harus
bisa membuktikan kalau aku bisa menjadi andalan di sana. Orang tuaku tak
henti-hentinya menberiku dukungan pada. Tahun pertama aku jalani dengan susah
payah, dan belum berhasil medapat hasil yang maksimal. Tapi aku tetap berusaha dengan
giat, untuk menjadi yang terbaik. Usaha yang dilakukan tidaklah sia-sia, di
tahun kedua, aku berhasil meraih posisi yang ditargetkan. Bahkan bisa menjadi
peringkat pertama di kelas. Karena itu, aku mulai ditunjuk untuk mengikuti
beberapa perlombaan. Namun, dari sekian banyak perlombaan yang diikuti belum
ada yang berhasil. Dan akhirnya aku menyelesaikan pendidikan SMP di tahun
ketiga. Aku kembali berhasil menjadi lulusan terbaik di SMP ku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Banyak
teman-teman yang bertanya akan melanjutkan kemana aku. Dengan nilai yang bagus
tentu saja mudah untuk masuk kemana saja. Tapi aku memutuskan untuk masuk di
SMA N 1 Kroya. Aku memutuskan masuk disini karena berbagai pertimbangan.
Sebelumnya saya pernah berencana untuk melanjutkan ke SMK saja. Karena khawatir
tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Tentang cita-citaku, aku mulai pesimis
waktu itu. Aku sudah tidak berfikir lagi untuk menjadi dokter. Aku mulai
menyadari betapa besarnya biaya untuk kuliah menjadi dokter. Aku mulai
berfikir, yang terpenting bagiku adalah bisa membahagiakan orang tua. Yang
telah bersusah payah membesarkanku, mengasuhku, mendidikku, hingga aku bisa
menikmati hidup sampai sekarang. Tetapi, orang tuaku mengatakan padaku untuk
tetap pada pilihanku yang pertama, yaitu melanjutkan ke SMA saja. Mereka
meyakinkanku bahwa kalau aku bersungguh-sungguh pasti bisa mendapatkan jalan
untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Oleh sebab itu, aku mulai terus berusaha
giat untuk bisa memperoleh nilai bagus dan mendapat beasiswa kuliah. Semangatku
mulai terpompa lagi, namun sebenarnya aku masih bingung dan terus berfikir mau
jadi apa aku nanti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bukan
hal yang sulit di SMA untuk menyesuaikan diri, karena kebanyakan teman-temanku
melanjutkan di sini. Aku mulai membuktikan kemampuanku di SMA ini. Di akhir
tahun pertama aku mendapat kesempatan untuk mengikkuti lomba tingkat provinsi.
Sungguh kesempatan langka yang pertama kali ku peroleh, apalagi di tahun
pertama. Namun aku masih gagal untuk meraih hasil yang diinginkan. Aku sangat
berharap bisa mendapat juara pada perlombaan yang aku ikuti agar mudah mendapat
beasiswa kuliah. Tahun kedua, merupakan tahun yang paling berkesan selama SMA.
Bisa dikatakan adalah masa terindah SMA. Di tahun kedua aku mendapat tambahan
amanah untuk menjadi ketua OSIS. Sebenarnya aku tak percaya dengan amanah yang
aku dapatkan. Aku belum pernah menjadi seorang ketua organisasi. Bahkan
sebelumnya aku adalah siswa dengan tipe study oriented. Hanya belajar dan
belajar, tidak pernah aktif dalam oraganisasi. Namun aku berusaha menjadi yang
terbaik untuk orang-orang yang memberi kepercayaan padaku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Aku
mulai merasa lebih bermakna, ketika sekolah tidak hanya belajar saja. Memang
tugas utama kita adalah belajar, namun pengalaman organisasi seperti itu sangat
berharga bagiku. Pengalaman yang tidak bisa didapatkan di kelas. Hal tersebut
memberiku tantangan yang begitu besar. Aku harus bisa membegi waktu untuk
belajar dan organisasi. Bukanlah hal yang mudah, tapi aku berhasil
melakukannya. Satu hal yang membuatku bisa melakukan ini, janganlah mengecewakan
orang-orang yang sudah memberi keperrcayaan padamu. Itu yang selalu aku ingat,
aku tidak mau mengecewakan orang tuaku dengan turunnya nilaiku dan aku juga
tidak mau mengecewakan teman-teman serta bapak ibu guru yang memercayaiku
menjadi ketua OSIS. Hal lain yang menghiasi hari-hariku ditahun kedua dan
menjadikannya indah yaitu aku bisa mengikuti berbagai macam perlombaan ditengah
kesibukanku belajar dan berorganisasi. Itu merupakan tantangan lain yang harus
aku hadapi. Tapi hal itulah yang membuat semua lebih bermakna. Perlombaan yang
aku ikuti membuatku bisa berkeliling ke beberapa kota selama tahun kedua,
sungguh hal yang mengasikkan. Memang aku belum mendapat hasil yang maksimal,
namun setidaknya aku bersyukur bisa merasakan suatu hal yang belum tentu orang
lain rasakan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Saat
masuk tahun ketiga masih ada satu hal yang selalu terfikirkan. Bagaimana aku
bisa melanjutkan pendidikanku? Di kelas aku mulai mendapat wawasan baru dari
guru BK, dan aku mulai melirik sekolah tinggi kedinasan. Selain biaya gratis,
lulusannya juga akan ditempatkan. Memang itu yang aku cari, bisa melanjutkan ke
perguruan tinggi. Namun dalam benak ini sebenarnya terfikir, bidang mana yang
sesuai denganku. Aku merasa kurang cocok dengan bidang-bidang itu. Tetapi aku
buang fikiran itu jauh-jauh, yang terpenting adalah bisa membehagiakan orang
tua. Di kebimbangan itu, ada seorang yang memberikan support pada ku. Beliau
adalah seorang guru di SMA ku dan sekaligus salah satu pembina OSIS. Aku memang
sangat dekat dengan beliau. Beliau menceritakan betapa keras perjuangannya dulu
saat kuliah. Hal tersebut memotivasiku, bahwa dengan keterbatasan bukan berarti
tidak mungkin menggapai keinginan kita. Sejak itu aku mulai belajar soal-soal
ujian masuk sekolah tinggi kedinasan yang aku dapat dari beliau dan juga
internet.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Seiring
berjalannya waktu, aku mendapat info lain tentang beasiswa bidik misi. Beasiswa
yang ditujukan untuk lulusan SMA yang ingin melanjutkan kuliah dan mempunyai
keterbatasan biaya. Aku sangat tertarik dengan beasiswa tersebut, karena bebas
memilih perguruan tinggi dan jurusan. Aku mulai meninggalkan keinginanku untuk
melanjutkan di sekolah tinggi kedinasan. Dari semakin banyak info yang ku
dapat, aku mulai memutuskan untuk memilih mengambil Ilmu Gizi di Institut
Pertanian Bogor. Entah kenapa aku sudah tidak tertarik lagi untuk menjadi
dokter. Menurut pemikiranku itulah bidang ggizi yang sesuai denganku. Lomba
Kader Kesehatan Remaja yang pernah aku ikuti menginspirasi untuk mengambil di
jurusan Ilmu Gizi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Di
akhir tahun ketiga aku mendaftarkan diri di Institut Pertanian Bogor dan
mengambil jurusan Ilmu Gizi melalui jalur SNMPTN Undangan. Dua bulan kemudian
aku mendapat dua kabar gembira. Kabar yang pertama aku lulus SMA, dan yang
kedua aku diterima di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Gizi. Kabar yang
sungguh menggembirakan bagiku dan orang tuaku. Itulah buah dari usaha dan do’a
selama ini yang ku lakukan. Memang benar, apa yang kita lakukan sekarang akan
kita petik hasilnya nanti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sampailah
aku di kota hujan ini, mulai mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Dari 5000
lebih pendaftar SNMPTN Undangan yang memilih Ilmu Gizi di IPB, aku berhasil
menjadi salah satu jari 70-an orang yang diterima. Sungguh tak terduga
sebelumnya. Dan aku telah menentukan pilihan yang tepat, karena jurusan Ilmu
Gizi IPB adalah yang terbaik se-Indonesia. Aku benar-benar bangga bisa masuk
disini, masuk dengan biaya Rp 0,- di perguruan big five Indonesia. Aku sudah
tidak mengkhawatirkan lagi masalah biaya kuliah, bahkan untuk biaya hidup sudah
ditanggung tiap bulannya. Yang harus ku fikirkan tetap menjaga kepercayaan dari
orang-orang yang telah memercayaiku. Dan bagaimana aku bisa bermanfaat untuk
negeri ini yang telah membiayai pendidikanku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Keberhasilan
ini bukanlah akhir dari perjuanganku, tetapi merupakan awal dari perjuangan
baruku. Aku masih memiliki mimpi-mimpi besar lainnya yang akan aku gapai dengan
perjuangan, keyakinan, dan do’a. Aku ingin lebih berarti lagi, tidak hanya
sebagai mahasiswa yang study oriented yang hanya mengejar IP 4,00. Terlalu
sempit jika hanya itu yang diperjuangkan. Aku ingin lebih dari itu. Aku akan
kehilangan waktu-waktu indah saat kuliah jika hanya itu yang dikejar. Aku ingin
mengikuti event-event Internasional sehingga bisa merasakan matahari di belahan
bumi lain, merasakan budaya-budaya di belahan bumi lain selagi masih menjadi
mahasiswa. Aku juga ingin bisa bermanfaat tidak hanya untuk orang tua, dan
orang dekatku saja. Namun lebih luas daripada itu, aku ingin bermanfaat untuk
semua orang dan bisa memperbaiki negeri ini. Insya Allah terwujud. Amin.....</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 6;"> </span>Bogor,
dibawah rintikan hujan senja Oktober</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-tab-count: 6;"> </span>Angga
Rizqiawan</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-40694424517738819452012-11-20T10:16:00.002+07:002012-11-20T10:19:02.414+07:00Program Penghitung IMT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Setelah sekian lama vakum, duniasains pengin share lagi nih. Posting kali ini merupakan keinginan saya sejak lama. Saya dari dulu pengin banget yang namanya bisa programing. Dan akhirnya sekarang mulai kesampean, walaupun hanya otodidak dan masih sangat dasar apa yang saya pelajari. Tidak ada salahnya juga sebagai mahasiswa ilmu gizi belajar pemrograman kan? Walaupun terkesan ngga ada hubungannya, tetapi saya pengin hubungin. Pengin buat program sendiri yang bisa memudahkan pekerjaan saya.HEHEHEHE....Lagian ngga ada yang nglarang juga kalau kita belajar berbagai macam ilmu, apalagi untuk saling mendukung ilmu-ilmu yang kita pelajari satu sama lain. Ok langsung saja, ceritanya program pertama saya ini bernama program penghitung IMT. Buat yang belum tahu IMT, IMT merupakan indeks masa tubuh yang digunakan untuk mengukur status gizi seseorang. IMT merupakan hasil perhitungan dari Berat Badan dibagi dengan Tinggi badan dalam meter dan dikuadratkan.<br />
Ini bentuk programnya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDSbBGUBicuHsc2_d-f4eKm6C0zfrSJo8grGndamZNF2LxCO1qAwlkzpAPYsKM7Wmc7NUEpmjElnO8nl9NjI-39iX5R3nKx-SiZTdkmjeodJTy7HLz1IHZNfwEmXfR9n7rvyHy6R2qVrg/s1600/Untitled.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDSbBGUBicuHsc2_d-f4eKm6C0zfrSJo8grGndamZNF2LxCO1qAwlkzpAPYsKM7Wmc7NUEpmjElnO8nl9NjI-39iX5R3nKx-SiZTdkmjeodJTy7HLz1IHZNfwEmXfR9n7rvyHy6R2qVrg/s320/Untitled.png" width="301" /></a></div>
<br />
Cara penggunaan program ini sangat mudah, cukup memasukkan tinggi dan Berat badan kemudian tekan proses. Maka IMT anda dan status gizi anda akan keluar di kotak IMT dan keterangan. Bagi yang ingin mendownloadnya silakan download di link berikut ini.<br />
<a href="http://www.4shared.com/rar/EuR7jOAw/Penghitung_IMT_revisi.html">DOWNLOAD NOW</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-30077206015904797062012-10-24T14:45:00.000+07:002012-10-24T14:45:34.942+07:00Design Rumah dengan Google SketchUp<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Teringat kembali pelajaran seni budaya 1 tahun lalu ketika di SMA. Saat itu saya pernah mendapat tugas untuk membuat design rumah dengan teknik proyeksi perspektif, cukup ribet emang. Tapi saat itu aku pernah berfikir untuk membuat design itu di komputer. Akhirnya aku ketemu sama google sketchUp. software yang jauh lebih mudah digunkan untuk membuat design rumah atau benda lain daripada AutoCad. Ini contoh design yang aku buat<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-rsG938cL4XwIsjM5S66-2jOLZLaVLFfFdFPesP-5KSaWWlt83Twf4mcKR5McCqPGbfqtR0rpr4Gn3Q6RqU_BemvDL9LXZ-zMurrnzgGonAtORcKc_K84a_mmk8ru0IGg5yksJva_g3Q/s1600/home+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-rsG938cL4XwIsjM5S66-2jOLZLaVLFfFdFPesP-5KSaWWlt83Twf4mcKR5McCqPGbfqtR0rpr4Gn3Q6RqU_BemvDL9LXZ-zMurrnzgGonAtORcKc_K84a_mmk8ru0IGg5yksJva_g3Q/s400/home+2.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh364NI3U9ApqzWycA_4nGZdkKXRgYcC484n__oG7-3arzotibO5J50apjfAE1VYxcoMzjDBRt_VKuniLnJCknlC86vlSlQlbyLhcNBBD-cqkI8mxpnf-kHleHT1mDmnUuBXXNSdSntoMs/s1600/home3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh364NI3U9ApqzWycA_4nGZdkKXRgYcC484n__oG7-3arzotibO5J50apjfAE1VYxcoMzjDBRt_VKuniLnJCknlC86vlSlQlbyLhcNBBD-cqkI8mxpnf-kHleHT1mDmnUuBXXNSdSntoMs/s400/home3.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaDUJ8YE3_TxCH-OeheGSnsNRdBcnpglFagG-CA7lbx0LrBFfViskS0hgzh1-AkqssnCpULeKdmfRMw6LSK3M2DVUXnK4u-4n5HeDj4mI1n2j6CfQgQdnPQ6GwX9P2uRWWsN5HmmqYoTY/s1600/home4.png" imageanchor="1"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaDUJ8YE3_TxCH-OeheGSnsNRdBcnpglFagG-CA7lbx0LrBFfViskS0hgzh1-AkqssnCpULeKdmfRMw6LSK3M2DVUXnK4u-4n5HeDj4mI1n2j6CfQgQdnPQ6GwX9P2uRWWsN5HmmqYoTY/s1600/home4.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhchI03z6nXj_S1Gyml80zsVk80hp6y-OMAINJHrVY82LrIKNwuZBqvu51gyQoC5wtqqPkT2XKjXM_WZSgOYLLgCeSWF2n-YS5wK-PlzbgHZV07dQG2JXbu4-8vish7U0NPWvdKe8haUk4/s1600/home5.png" imageanchor="1"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhchI03z6nXj_S1Gyml80zsVk80hp6y-OMAINJHrVY82LrIKNwuZBqvu51gyQoC5wtqqPkT2XKjXM_WZSgOYLLgCeSWF2n-YS5wK-PlzbgHZV07dQG2JXbu4-8vish7U0NPWvdKe8haUk4/s1600/home5.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2o5n94mXPZIyTdSkMGgVBmO9_NHeCMG31-X0W3e3E3-_FGivo459QA1JUrMgOFNojfgr3YneWAsT_VXWsuUTIFm-QQXWbH6KLEyP3Ruz7KCe7x5TiJuyTwg9GyGzZpGO0RxUEdcaFOE8/s1600/home6.png" imageanchor="1"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2o5n94mXPZIyTdSkMGgVBmO9_NHeCMG31-X0W3e3E3-_FGivo459QA1JUrMgOFNojfgr3YneWAsT_VXWsuUTIFm-QQXWbH6KLEyP3Ruz7KCe7x5TiJuyTwg9GyGzZpGO0RxUEdcaFOE8/s1600/home6.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZgi6pzllItdtFbQCyp3QAoOxx2NBrW8XbwtdTAXw22JaCMfhqjEU7N9DgkQ17QIQBBjnzuWPjnnnmVCQLi7Mdzdqurcdpu1nLPnZHFqX1d-8iJgOCYyxMRD14S-Ps8G603cqwHQao4Sc/s1600/home7.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZgi6pzllItdtFbQCyp3QAoOxx2NBrW8XbwtdTAXw22JaCMfhqjEU7N9DgkQ17QIQBBjnzuWPjnnnmVCQLi7Mdzdqurcdpu1nLPnZHFqX1d-8iJgOCYyxMRD14S-Ps8G603cqwHQao4Sc/s400/home7.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeL6epXsVVlIPJqRvT2K4st7Nuna4jqab4zMBDASOE8VaILFwNktdbptYPVXzIi434jyU5RUnheze9yMiYDUyghAj6xD3EMMs_rgYhVtp-tr9o5y78pc15H1vGn6oXq4pmmeUs7RuaQvI/s1600/home8.png" imageanchor="1"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeL6epXsVVlIPJqRvT2K4st7Nuna4jqab4zMBDASOE8VaILFwNktdbptYPVXzIi434jyU5RUnheze9yMiYDUyghAj6xD3EMMs_rgYhVtp-tr9o5y78pc15H1vGn6oXq4pmmeUs7RuaQvI/s1600/home8.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCkuUa6StA9sARQ81qNYLZuepcpxanFEOCu5nnvc66ObRY5U3SZssd75UaqqX4ROEGYeJRSN5GNhxB7I8mqQlxe_jMynF8auATEI8ukM1Ci7-VmJ6F_cQeACiueqro4sNdzM9pBwXpKEg/s1600/home9.png" imageanchor="1"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCkuUa6StA9sARQ81qNYLZuepcpxanFEOCu5nnvc66ObRY5U3SZssd75UaqqX4ROEGYeJRSN5GNhxB7I8mqQlxe_jMynF8auATEI8ukM1Ci7-VmJ6F_cQeACiueqro4sNdzM9pBwXpKEg/s1600/home9.png" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBiqclnO2Lk0VD_-H43zlRt4TDYt4ShyphenhyphenIRAH0POAviJcg-jK2XyOq3aD1-FSea4ByaIOOi-tbAwIh0Fok8gDi-lzK8LpUrc50w_550eCV2BlTfh_eZAIiWwlREaxReNgA-6YjWLBamKr0/s1600/house+1.png" imageanchor="1"><img border="0" height="234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBiqclnO2Lk0VD_-H43zlRt4TDYt4ShyphenhyphenIRAH0POAviJcg-jK2XyOq3aD1-FSea4ByaIOOi-tbAwIh0Fok8gDi-lzK8LpUrc50w_550eCV2BlTfh_eZAIiWwlREaxReNgA-6YjWLBamKr0/s1600/house+1.png" width="400" /></a></div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-84967482950364407472012-09-20T11:17:00.002+07:002012-09-20T11:17:40.518+07:00Cangkok Rahim Ibu-Anak Pertama di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dua perempuan Swedia menerima uterus baru pada akhir pekan lalu dalam
transplantasi rahim dari ibu ke anak pertama di dunia. Transplantasi ini
dilakukan untuk membantu mereka memiliki bayi, menurut Universitas
Gothenburg pada Selasa.<br />
<br />
Transplantasi rahim adalah hal baru dan sukses dilakukan untuk pertama kalinya di Turki pada 2011.<br />
<br />
"Salah
satu perempuan ini pernah diangkat rahimnya setelah menjalani perawatan
untuk kanker serviks. Perempuan yang lain terlahir tanpa rahim.
Keduanya berusia 30an," menurut pernyataan dari Universitas Gothenburg.<br />
<br />
<span class="yui-editorial-embed"><span class="yom-figure yom-fig-left" style="width: px;"><img alt="" class="editorial " src="http://l3.yimg.com/bt/api/res/1.2/43vRYaIgjrHebDA0vfMRqA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD0zNDE7cT04NTt3PTUxMg--/http://media.zenfs.com/en_sg/News/AFP/photo_1347957829884-2-0.jpg" width="" /></span></span>"Lebih
dari 10 ahli bedah ikut serta dalam operasi ini, yang dilakukan tanpa
komplikasi. Perempuan penerima rahim dalam kondisi baik namun kelelahan
setelah operasi," kata Mats Braennstroem, seorang profesor obstetri dan
gikenologi di universitas tersebut sekaligus pemimpin tim penelitian.<br />
<br />
"Para ibu yang mendonasikan rahim mereka sudah sadar dan berjalan dan bisa kembali ke rumah dalam hitungan hari," tambahnya.<br />
<br />
Braennstroem
menjelaskan dalam konferensi pers bahwa para perempuan muda yang
mendapat rahim harus menunggu sampai setahun sebelum mencoba untuk
hamil.<br />
<br />
Kemudian mereka akan menjalani fertilisasi in vitro (IVF)
dengan embrio beku berisi sel telur mereka sendiri yang dibuahi dengan
sperma pasangan sebelum prosedur transplantasi organ.<br />
<br />
"Jadi kita
baru akan mengetahui sukses atau tidaknya prosedur ini pada 2014," jika
dan saat para wanita tersebut melahirkan bayi, kata Braennstroem.<br />
<br />
<span class="yui-editorial-embed"><span class="yom-figure yom-fig-left" style="width: px;"><img alt="" class=" editorial" src="http://l3.yimg.com/bt/api/res/1.2/hhsGXno1wWJRfGWyF85KEA--/YXBwaWQ9eW5ld3M7Zmk9aW5zZXQ7aD0zNDE7cT04NTt3PTUxMg--/http://media.zenfs.com/en_sg/News/AFP/photo_1347957092830-2-0.jpg" width="" /></span></span>Dia
tidak mau berspekulasi akan peluang perempuan penerima rahim tersebut
bisa hamil, namun mengingatkan bahwa dalam perawatan IVF reguler,
peluang melahirkan bayi setelah transfer embrio antara 25-30 persen.<br />
<br />
Braennstroem
mengatakan bahwa rahim cangkok tersebut akan diangkat lagi setelah para
perempuan penerima organ sudah memiliki setidaknya dua anak, sehingga
mereka bisa berhenti minum obat penekan kekebalan tubuh yang membantu
badan mereka menerima organ cangkok dengan lebih mudah.<br />
<br />
Salah
satu dokter dalam tim, Michael Olausson, mengatakan bahwa para dokter
mengharapkan ada risiko penolakan yang sama seperti pada donasi organ
tubuh lainnya, yaitu sekitar 20 persen.<br />
<br />
Perempuan-perempuan
tersebut, yang namanya tak diungkap, terpilih menjalani prosedur setelah
proses pemeriksaan yang panjang untuk memastikan bahwa mereka dan
partnernya subur dan layak jadi kandidat.<br />
<br />
Para ibu mereka menjadi
donor karena 'keuntungan teoretis' kerabat dekat, menurut Olausson, dan
"karena rahim terbukti berfungsi mengandung anak," tambah Braennstroem.<br />
<br />
Delapan perempuan lagi akan menjalani prosedur serupa di Swedia sepanjang musim gugur dan musim semi.<br />
<br />
Braennstroem
menegaskan bahwa transplantasi ini ditujukan untuk membantu para
perempuan muda yang terlahir tanpa rahim atau rusak rahimnya, dan bukan
untuk membantu wanita usia lanjut yang ingin memiliki bayi setelah
melalui usia subur.<br />
<br />
10 Kandidat prosedur ini di Swedia berusia
30an atau lebih muda, "karena IVF memiliki peluang lebih besar untuk
berhasil dengan wanita yang lebih muda," kata Braennstroem.<br />
<br />
Tim
riset terdiri dari 20 ilmuwan, dokter, dan spesialis, sudah mengerjakan
proyek ini sejak 1999. Mereka sukses melakukan cangkok rahim pada hewan,
termasuk tikus dan primata, yang berefek pada kelahiran.<br />
<br />
Cangkok rahim dianggap prosedur kontroversial, terutama karena melibatkan donor yang masih hidup.<br />
<br />
Tim
ini sempat dihalangi oleh Dewan Penguji Kode Etik Pusat Swedia namun
akhirnya mendapat lampu hijau pada bulan Mei dengan syarat mereka
memiliki komite khusus sendiri untuk memantau proyek ini.<br />
<br />
from: http://id.berita.yahoo.com/cangkok-rahim-ibu-anak-pertama-di-dunia.html </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-24866468649450329152012-09-18T19:46:00.000+07:002012-09-18T19:50:15.261+07:00Atasi Gejala PMS dengan Minum Susu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/04/pms.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/04/pms.gif" /></a></div>
Sobat Dunia Sains, gimana nih kabarnya? Udah lama Dunia Sains ngga posting, pasti banyak yang nunggu artikel-artikel dari Dunia Sains. Maklum, admin lagi sibuk kuliah. Masuk jurusan gizi menjadi tiaada hari tanpa tugas dan laporan praktikum. hahaha, malah jadi curhat. Dengan sedikit tenaga yang tersisa yang habis dikuras dari pagi saya mencoba share informasi nih. Kali ini Dunia Sains mau share info tentang PMS. Berhubung baru dapet ilmu baru yang nyangkut pas kuliah.(tumben nyangkut)hahahaha. Apa sih PMS? yang jelas yang dibahas disini bukan PMS = Penyakit Menular Seksual. Tapi PMS disini adalah <i>Pre Menstrual Syndrome</i> (ribet banget bacanya) heeee. PMS merupakan gejala-gejala yang dialami karena akan datangnya menstruasi. Gejala tersebut meliputi perubahan
mood, pegal-pegal, dan nyeri perut yang dialami saat akan datang bulan. Menurut penelitian dari profesor bidang psikiatri klinis di University
of Miami Miller School of Medicine, M. Beatriz Currier, MD menjelaskan
bahwa sebanyak 75 perempuan akan mengalami PMS dalam kadar ringan, dan 5
persen yang mengalami gejala cukup parah. Tentu saja ini dialami sama cewe. Tapi buat cowo yang udah terlanjur
baca ini jangan nyesel karena artikel cewe. Artikel ini juga berguna lho
buat cowo, terutama buat yang punya pacar nih. Biasanya cowo-cowo pasti
pada ngrasain kan si dia jadi sensitif gitu, tiba-tiba ngambek, BT lah
dan sebagainya tanpa alasan yang jelas. Apalagi kalau yang namanya cewe udah ngambek, huh,,,sebagai cowo semua serba salah. Bingung kan??? Jadi ikut BT juga kan??? Makannya ayo
lanjutkan pembahasannya.HeHeHe......<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Fakta yang membuktikan bahwa kadar
kalsium pada saat PMS lebih rendah dibandingkan setelah mentruasi, sehingga
membuat para ilmuan tergerak untuk meneliti lebih lanjut tentang efek
kalsium terhadap gejala-gejala PMS. Hasil dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa konsumsi kalsium dan vitamin D dapat mengurangi gejala
PMS secara signifikan. Selain kalsium dan vitamin D, magnesium, vitamin
B1, B2 dan vitamin E juga dilaporkan dapat mengurangi gejala PMS. Vitamin dan mineral yang terdapat dalam
makanan lebih efektif untuk mengurangi keluhan PMS dibandingkan dengan
vitamin dan mineral yang berasal dari suplemen. Wanita dan remaja putri
yang rutin mengkonsumsi susu rendah lemak dan produk olahannya seperti
yoghurt dan keju terbukti memiliki keluhan PMS lebih sedikit. Hal ini
disebabkan karena susu mengandung tinggi kalsium, vitamin D, serta
vitamin dan mineral lainnya yang teruji dapat mengurangi keluhan PMS.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, buat cewe yang mau mengatasi gejala PMS ini, konsumsi lah susu dan makanan yang mengandung vitamin dan mineral. Ngga mau kan ngrasain nyeri atau ngambek-ngambek ke cowonya? Kasihan lho cowonya.hehehehehe. Penting juga untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi (Fe). Karena pada cewe yang menstruasi sangat rawan terkena anemi. Dan dampaknya ngga kecil lho. Anemi ngga cuma buat kamu jadi ngga konsentrasi and semangat. Tapi bisa menjadi resiko tinggi saat hamil. Hmmmm....buat cowo-cowo kasih tau cewenya. Biar cewenya ngga ngambek-ngambek lagi tuh pas mau mens. Heeeeeee</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasakan konsumsi makanan bergizi dan seimbang!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
Salam Sains ^_^ </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-1834420970634008842012-09-16T18:13:00.002+07:002012-09-16T18:13:36.245+07:00Info Beasiswa Mitsubishi Corporation Tahun Akademik 2012/2013 Institut Pertanian Bogor<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<img border="0" src="http://kemahasiswaan.ipb.ac.id/images/stories/mitshubishi2.jpg" /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 16.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Persyaratan :</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 10.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";"> </span></strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Mahasiswa Program Sarjana (S1) minimal semester II dan IPK Minimal 2.00; <strong> </strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Tidak sedang menerima beasiswa atau ikatan dinas dari pihak manapun.</span></strong></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Foto copy kartu mahasiswa;<strong> </strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Rekomendasi dari Pembimbing Akademik/Ketua Departemen/Wakil Dekan; <strong> </strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Foto
copy Keterangan Penghasilan orangtua dan atau surat keterangan tidak
mampu dari Lurah/Kepala Desa tempat orang tua mahasiswa tinggal;<strong> </strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">2 (dua) lembar pas foto ukuran 3 x 4 cm;<strong> </strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Foto copy Kartu Keluarga;<strong></strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Foto copy Tanda Bukti Lunas SPP<strong></strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Besarnya beasiswa Rp. 5.000.000,-/mahasiswa/tahun<strong></strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Mengisi Kuesioner <a href="https://docs.google.com/open?id=0B9aQzNhF3UejbkZHMFpTN1djSEk" target="_blank">disini</a><strong></strong></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 50.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style"; mso-fareast-font-family: "Goudy Old Style";">11.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Daftar Online di : <strong>bit.ly/daftarbeasiswa</strong> <strong></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Berkas harap disusun dan dihekter rapi. Pengumpulan berkas paling lambat tanggal 27 September 2012 di loket kemahasiswaan.</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";"> </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Terima Kasih</span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Direktorat Kemahasiswaan </span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<strong><span style="color: black; font-family: "Goudy Old Style","serif"; font-size: 13.0pt; letter-spacing: -.35pt; mso-bidi-font-family: "Goudy Old Style Bold";">Institut Pertanian Bogor</span></strong></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-84882039083490419342012-09-12T20:47:00.003+07:002012-09-12T20:52:51.038+07:00Apa kata mahasiswa gizi tentang RD?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dietisien
adalah seorang profesional tenaga kesehatan yang fokus dalam bidang
makanan dan gizi dalam mengupayakan peningkatan mutu kesehatan
seseorang. Perannya sangat krusial dalam preparasi dan pelayanan
makanan, modifikasi diet, partisipasi dalam penelitian, dan menyuluh
individu atau kelompok tertentu dalam membentuk kebiasaan hidup sehat.
Sekarang sudah mulai muncul seorang dietisien profesional yang
menyediakan pelayanan spesialis, seperti pada penyakit diabetes,
obesitas, penyakit ginjal, osteoporosis, dsb.</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN; mso-hansi-theme-font: major-latin;">RD (Registered Dietitian) adalah profesi dalam bidang kesehatan yang dapat memberikan saran </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">tentang
gizi, makanan dan pilihan makanan yang sehat untuk agar terlihat lebih
baik. Persyaratan untuk menempuh jenjang pendidikan RD merupakan
mahasiswa lulusan S1 Ilmu Gizi. Akan tetapi di Indonesia regulasi dan
kompetensi mengenai RD masih belum jelas adanya. Kesimpang siuran ranah
dan kompetensi antara lulusan D3 Gizi, S1 Gizi, dan RD masih terjadi di
Indonesia. Sehingga jenjang pendidikan RD dapat dikatakan mati suri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span">Berdasarkan
opini mahasiswa program studi gizi di Indonesia, gelar RD ternyata
memang banyak diminati dan dibutuhkan. Minat mereka terbuktikan dalam
antusiasme dukungan setelah adanya wacana bahwa gelar RD akan dibuka di
empat perguruan tinggi di Indonesia, mengikuti UGM (Universitas Gadjah
Mada), sebagaimana hasil workshop AIPGI beberapa pekan lalu. Perguruan
tinggi tersebut adalah UB (Universitas Brawijaya), UNDIP (Universitas
Diponegoro), IPB (Institut Pertanian Bogor), dan UNHAS (Universitas
Hasanuddin). </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span">Keberadaan
RD dianggap sangat penting sebagai bukti profesionalisme ahli gizi/
dietisien dan calon keduanya. Gelar sarjana saja tidak cukup menjamin
eksistensi ahli gizi/dietisien bagi mahasiswa S1 gizi yang telah lulus.
Hal ini dikarenakan mereka membutuhkan tidak sedikit prestasi untuk
dapat diakui saat bekerja di instansi tertentu. Tidaklah cukup
mendapatkan teori di kelas, praktek lapangan, dan atau magang singkat,
tetapi perlu dijalankan suatu pembelajaran yang menguji kompetensi kita
dalam level profesi sebagaimana dijalankan pada jurusan Pendidikan
dokter atau Ilmu Keperawatan. Dengan adanya RD, diharapkan masyarakat
dan seluruh tenaga kesehatan lainnya mengakui dan mengenal kompetensi
seorang ahli gizi/dietisien profesional. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">RD</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">juga
mampu memperjelas kompetensi ahli gizi / calon ahli gizi di dunia
kesehatan. Awalnya memang hanya ada jurusan gizi tingkat Diploma III dan
Diploma IV, namun saat ini sudah ada pengembangan ke tingkat S1 dan
mulai bermunculan tenaga kesehatan spesialis gizi klinik/medis. Batas
ruang lingkup kerja ketiganya masih belum jelas, dimana satu lulusan
bisa mengerjakan kompetensi dari banyak ranah. Padahal di luar negeri,
seorang ahli gizi sudah memiliki kewenangan atas ruang lingkupnya
sendiri, yaitu gizi klinik/dietetik. Maka, sangat diperlukan bagi
seorang dietisien atau ahli gizi untuk diakui kejelasan profesinya dan
RD inilah salah satu cara untuk membuat batas-batas tersebut menjadi
jelas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span">Hampir
di banyak negara, hanya beberapa orang yang mempunyai syarat profesi
dan surat pendidikan tertentu yang dianggap sebagai dietisien. Sedangkan
nutrisionis adalah panggilan pada ahli gizi secara umum, dan perannya
memang sangat berbeda dengan seorang dietisien, sehingga tidak dapat
disamaratakan. Jadi gelar RD cukup berpengaruh dalam membedakan
dietisien dengan nutrisionis, dimana RD memang spesifik di ranah gizi
klinik. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">RD juga memiliki peranan signifikan untuk menaikkan citra</span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> bangsa Indonesia dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">.
Hal ini dikarenakan RD sudah banyak dan memang sudah eksis di
negara-negara maju. Masyarakat yang mengenal RD bisa lebih percaya dan
kesadaran akan kesehatan akan meningkat. Masyarakat dapat berkonsultasi
ke RD (yang dapat membuka praktek mandiri). Dengan demikian, masyarakat
mampu mengubah pola pikir serta gaya hidup mereka ke arah yang lebih
sehat. Perlahan-lahan, derajat kesehatan masyarakat akan meningkat. </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dengan
RD, masyarakat akan sehat secara mandiri. Anggaran kesehatan pemerintah
pun dapat dipakai untuk lebih fokus ke penanganan gizi buruk.</span><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span"><span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Oleh
karena itu, perlu adanya perwujudan profesi RD di universitas yang
memiliki program studi gizi, khususnya gizi klinis. Selain itu, perlu
adanya sosialisasi pengenalan tentang RD ke masyarakat agar mereka tahu
peran spesifik RD dalam mempromosikan kesehatan. dengan demikian,
masyarakat dapat lebih mengenal seorang RD dan paradigma masyarakat
terhadap kesehatan mandiri dapat tercapai. </span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span class="Apple-style-span">Sumber:</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="color: black; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="Apple-style-span"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> 1. </span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Hasil diskusi ILMAGI dengan AIPGI, Februari 2011</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="color: black; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span class="Apple-style-span"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> 2. </span></span><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dengar pendapat mahasiswa gizi, 2011</span></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span style="font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-font-family: Cambria; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-fareast-font-family: Cambria; mso-fareast-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> 3. </span></span></span><span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span">Pengurus harian nasional (PHN) ILMAGI 2010-2011</span></span><br />
<br />
<span style="color: black; font-family: "Cambria","serif"; font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span">From: <a href="http://busaskisgz.blogspot.com/2011/10/apa-kata-mahasiswa-gizi-tentang-rd.html">http://busaskisgz.blogspot.com/2011/10/apa-kata-mahasiswa-gizi-tentang-rd.html</a></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-55027901866794156952012-08-03T09:45:00.000+07:002012-08-03T09:45:02.441+07:00Smartphone Bikin Orang “Gila Kerja”<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://ictwatch.com/internetsehat/wp-content/uploads/2012/07/work.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft" height="210" src="http://ictwatch.com/internetsehat/wp-content/uploads/2012/07/work.jpg" title="work" width="392" /></a><br />
Kemunculan smartphone memicu pola hidup workaholic atau gila kerja bagi penggunanya. Mengapa bisa begitu?<br />
Idealnya, orang bekerja 7 jam dalam sehari. Tapi agaknya itu tak
berlaku lagi sejak era teknologi informasi, terutama dengan hadirnya
ponsel pintar alias smartphone. Jam kantor bisa saja berakhir pada
pukul 5 sore, faktanya pekerjaan tetap mendera hingga malam, bahkan
akhir pekan. Panggilan telepon, email, SMS, pesan instan, yang berkaitan
dengan kerja, bisa datang kapan saja.<br />
Sebanyak 60% pekerja pengguna smartphone menyatakan mereka terus
terhubung dengan urusan kantor agar tetap terorganisir. Sementara 40%
lain mengatakan tak punya pilihan selain melakukan itu. Demikian menurut
survei online yang melibatkan 1000 pekerja usia dewasa di Amerika, oleh
Good Technology.<br />
Total, 80% pekerja mengaku tetap online dan bekerja walau sudah
meninggalkan kantor. Waktu yang mereka habiskan untuk bekerja di luar
jam kantor rata-rata 7 jam per minggu, setara dengan 30 jam sebulan,
atau 365 jam per tahun. Setiap hari, 68% dari mereka memeriksa email
sebelum jam 8 pagi. Bahkan 50% memeriksa email saat masih di tempat
tidur. Di malam hari, 40% masih ber-email-ria setelah jam 10 malam. Dan
69% tak lupa memeriksa email sebelum berangkat tidur.<br />
Wow, mengagumkan juga ya semangat kerja mereka. Mungkin sebaiknya
perlu dipikirkan juga “uang lembur” bagi 30 jam ekstra kerja setiap
minggunya. Bagaimana dengan Anda? Apakah tergolong workaholic juga, atau
bahkan lebih?<br />
<br />
from netsains.net </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-60733739305796064572012-08-03T09:43:00.004+07:002012-08-03T09:43:56.601+07:00AADB ( Ada Apa Dengan Benci? )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://rizaputranto.files.wordpress.com/2012/07/hate.jpg?w=300" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
<img alt="" class="alignleft" height="181" src="http://rizaputranto.files.wordpress.com/2012/07/hate.jpg?w=320&h=258" width="224" /></a>“Benci”
merupakan sebuah kata yang “kuat” dan sering digunakan. “Aku benci
hujan”, “Aku benci mantan kekasihku” dan selanjutnya merupakan
kalimat-kalimat yang mengandung kata “benci” dan bermakna negatif. Kita
menggunakan kalimat ini setiap hari dengan mudah dan tanpa kita sadari.
Mungkin beberapa menit yang lalu pembaca baru saja menggunakan kata
tersebut.<br />
Saya ingin sekali mengatakan bahwa saya tidak membenci apapun, akan
tetapi tentu saja, itu adalah sebuah kebohongan. Kita semua memiliki
kebencian. Kebencian merupakan sebuah kondisi emosional yang mana kita
semua lahir dengan hal tersebut dan harus mengatasinya dalam kehidupan
sehari-hari. Bilamana kebencian menjadi liar dan tidak terkendali dalam
diri kita, hal tersebut akan berubah menjadi perilaku dalam wujud
prasangka, kekerasan dan lain sebagainya. Jika kebencian ini merupakan
perilaku bukan bawaan lahir, seperti hal yang dipelajari, maka saya
yakin itu dapat diubah.<br />
Hampir sebagian besar hal negatif yang terjadi di dunia ini berasal
dari kebencian seperti rasisme, anarkisme, vandalisme dan separatisme.
Perang adalah salah satu contoh paling nyata dan merupakan produk riil
dari sebuah kebencian baik antar individu hingga negara. Dan contoh
kecil seperti sepakbola dapat menjadi pelajaran berharga.<br />
Sebagaimana kita ketahui pergelaran Euro 2012 telah berakhir, dimana
Spanyol keluar sebagai juara. Ini merupakan gelar Euro kedua mereka
berturut-turut setelah tahun 2008. Siapapun yang menonton pertandingan
malam Senin itu tahu benar bahwa Italia yang menjadi lawan dibuat tidak
berkutik dan kalah telak 4-0.<br />
Jujur, saya adalah penggemar Italia sejak era Roberto Baggio dan
Paolo Maldini pada tahun 1994 dan cukup sedih melihat kekalahan Italia.
Namun, jauh lebih bersedih ketika melihat pada keesokan harinya banyak
beredar di media sosial <em>Facebook</em>, <em>Twitter </em>dan jurnal-jurnal <em>online</em>memajang gambar lelucon mengenai salah seorang pemain Italia. Beberapa bahkan saya terima via <em>BlackBerry Messenger</em>.<br />
Mungkin mereka yang membuat gambar tersebut tidak sadar sedang
menyebarkan kebencian, jika diperbolehkan dapat juga dikatakan rasis.
Mungkin juga bagi mereka itu semua hanya lelucon ringan. Mungkin juga
saya yang memandang hal tersebut berbeda dan melihat hal tersebut
sebagai sesuatu yang kurang baik. Atau, seperti beberapa teman saya
mengatakan saya terlalu serius.<br />
Pada akhirnya, ketika saya mencoba melihat hal tersebut dari sudut
pandang yang berbeda, saya menyadari bahwa “semakin besar seseorang,
maka semakin besar pula perhatian tertuju padanya, baik positif maupun
negatif”. Perhatian negatif, tetaplah merupakan perhatian, karena mereka
menyempatkan waktu untuk membuat lelucon tersebut dan menyebarkannya.<br />
Hidup disusun atas kebaikan dan keburukan, Hal-hal buruk dapat
mengajarkan kita untuk menyadari hal-hal yang baik. Satu-satunya hal
yang dapat membatasi kebencian merajalela adalah rasa hormat kepada satu
sama lain (respek). Sebagaimana Raja Priam dari Troy pernah menghadap
Achilles dari Yunani, sang musuh dan berujar “you’re still my enemy
tonight, but even enemy can show some respects”.<br />
Semua kembali kepada pribadi masing-masing dan bagaimana tiap
individu melihat dunia ini. Tapi, jika memungkinkan, janganlah membenci.<br />
<blockquote>
“Don’t hate, it’s too big a burden to bear.” – Martin Luther King.</blockquote>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-39050436382962177962012-08-03T09:42:00.003+07:002012-08-03T09:42:43.764+07:00Perkembangan dan Pertumbuhan Masa Anak-Anak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/07/pg04-topphotos.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12794" height="139" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/07/pg04-topphotos-300x139.jpg" title="pg04-topphotos" width="300" /></a>Setiap
individu mengalami perkembangan. Setiap individu pun mengalami
pertumbuhan. Namun, dapatkah ditemukan perbedaan signifikan antara
keduanya? Jawabannya, tentu bisa. Perkembangan adalah proses perubahan
yang bersifat konstan dan kualitatif dalam diri setiap individu menuju
kedewasaan. Contohnya, seorang bayi yang mulai bisa memanggil
orangtuanya dengan sapaan ‘Ma..ma..ma.’. Meski terdengar simple, namun
itulah salah satu contoh perkembangan. Sedangkan pertumbuhan adalah
proses perubahan yang bersifat alamiah dan kuantitatif pada diri
individu, berkaitan dengan organ jasmani.<br />
Dalam Psikologi Perkembangan, proses perkembangan dibagi menjadi 8 tahap yakni :<br />
1. Permulaan Kehidupan<br />
2. Masa Pranatal<br />
3. Proses Kelahiran<br />
4. Masa Bayi<br />
5. Masa Anak-Anak ;<br />
- Masa Anak-Anak (Awal)<br />
-Masa Anak-Anak (Akhir)<br />
6.Masa Remaja<br />
-Masa Remaja (Awal)<br />
- Masa Remaja (Akhir)<br />
7. Masa Dewasa<br />
- Masa Dewasa (Awal)<br />
- Masa Dewasa (Madya)<br />
- Masa Dewasa (Akhir)<br />
8. Masa Akhir Kehidupan<br />
Setiap masa memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya
dengan tahapan lain, termasuk pada masa awal anak-anak yang notabene
harus lebih diwaspadai. Tinggi dan berat badan mereka bertambah
dikarenakan beberapa faktor seperti gizi, kesehatan dan faktor
individual. Proses mienilisasi (sel syaraf dilapisi oleh lapisan sel
lemak) meningkatkan kecepatan dan ketepatan anak dalam menerima,
mengolah serta menyalurkan informasi. Seiring dengan peningkatan
tersebut, meningkat pula ukuran otak anak.Tak hanya itu, visualisasi
mereka pun meningkat. Hal ini dpat dibuktikan dnegan fokus kerja mereka
dalam memusatkan penglihatan.<br />
Anak-anak identik dengan ‘kelebihan energi’ menyebabkan mereka terus
bergerak, bergerak dan bergerak, seolah tak kenal lelah. Pada masa ini
aspek motorik mereka terbagi menjadi motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar berkaitan dengan kemampuan berjalan, berlari, berenang,
menyeimbangkan badan, melempar, melompat dan menangkap. Sementara
motorik halus berkaitan dnegan kemampuan mengancingkan baju, meniru
bentuk, menggunting, dan sebagainya.Keduanya jenis motorik tersebut
terjadi pada usia antara 2,5 – 5,5 tahun.<br />
Tak jarang anak-anak mengalami kesulitan pola makan. Mereka umumnya
lebih memilih makanan cepat saji dan ‘say no to sayuran’. Padahal
sayuran baik bagi pertumbuhan mereka. Tak perlu paksaan, tak perlu
kecaman. Dewasa ini, berbagai trik dan tips pun ditawarkan guna
kebutuhan sayuran anak. Pemberian sayuran pada anak dapat ‘dimanipulasi’
dengan menyisipkan sayuran pada makanan mereka. Contohnya nugget buatan
yang di dalamnya berisi sayur. Untuk trial pertama, cobalah porsi
sayuran dan daging 1:4. Selanjutnya tingkatkan porsi sayuran
dibandingkan daging, dengan begitu niscaya lidah anak akan terbiasa
dengan sayuran. Atur pola makan sehat untuk anak dengan menu 4 sehat
lima sempurna dan halal.<br />
Ada motorik, maka ada pula kognitif. Menurut Piaget, perkembangan
kognitif anak usia prasekolah berada pada periode praoperasional yang
ditandai dengan munculnya kemampuan menalar, menguat dan melemahnya
egosentrisme, serta timbulnya gagasan imajinatif.Berbicara aspek
kognitif, berbicara pula mengenai kreativitas anak. Kreativitas atau
daya kreasi dikatakan muncul jika ia bersifat tidak biasa. Setiap anak
cenderng bersifat kreatif. Mereka berpotensi besar menciptakan hal-hal
baru dan tak biasa, terlepas dari baik buruknya. Sekarang, tinggal
bagaimana orangtua mengarahkan ke arah yang positif.<br />
Keluarga memegang peranan kuat dari setiap tahap perkembangan anak.
Di sinilah perkembangan sosial dan emosi anak bermula. Untuk itulah,
penting bagi orangtua memperhatikan pola pengasuhan, harmonisasi dan
relas antar anggota keluarga. Komunitas selanjutnya dalam sosialisai
anak adalah teman sebaya. Kehadiran merka penting sebagai pembanding di
luar lingkungan keluarga dan sebagai sumber informasi. Biarkan anak
bermain, sebab dengan bermain dapat meningkatkan kerjasama, eksplorasi
dan perkembangan kognif.<br />
Masa akhir anak-anak terjadi pada rentang usia 6-12 tahun. Umumnya
pada akhir masa ini, anak-anak mengalami kematangan seksual, baik
laki-laki maupun perempuan. Bahaya yang harus diwaspadai antara lain;
kecanggungan, bentuk tubuh yang berubah, perilaku sosial yang berubah,
dan sebagainya. Untuk selanjutnya mereka menuju masa remaja. Pada saat
itulah masa anak-anak berakhir.<br />
<br />
from netsains.net </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-85713744199476740202012-08-03T09:41:00.002+07:002012-08-03T09:41:30.128+07:00Cuma 5% Orang Tua yang Khawatir Anaknya Akses Konten Dewasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://ictwatch.com/internetsehat/wp-content/uploads/2012/07/kid.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft" height="180" src="http://ictwatch.com/internetsehat/wp-content/uploads/2012/07/kid.jpg" title="kid" width="336" /></a>Ada
banyak bahaya yang mengancam anak-anak di dunia maya, dan tidak semua
anak maupun orang tua siap menghadapinya. Ternyata jumlah orang tua yang
punya prioritas melindungi anaknya dari konten dewasa masih cukup
minim. Dari survei yang dilakukan Harris Interactive pada 9000 user
internet di Amerika, Rusia, dan Eropa pada Februari hingga Maret 2012,
hanya 5% saja user yang memprioritaskan proteksi anak mereka dari konten
dewasa.<br />
Di sisi lain, komunitas online saat ini semakin banyak yang berusia
muda, dengan laptop atau ponsel pintarnya. Bahkan anak-anak sekolah pun
sudah terbiasa dengan perangkat elektronik canggih tersebut. Sebanyak
35% dari mereka mengakses internet dari ponsel, dan 62% dari ponsel
pintar.<br />
Dengan kondisi tersebut, selayaknya makin banyak orang tua yang
mengkhawatirkan anak-anak mereka yang kian banyak menghabiskan waktu di
chat room atau social media. Sebesar 10% dari responden mengkhawatirkan
hal tersebut. Mereka takut anak-anaknya mengalami atau terlibat
kekerasan virtual, atau mengakses konten terlarang. Hal lain yang juga
dikhawatirkan adalah anak-anak memberikan informasi penting ke orang tak
dikenal.<br />
Adabeberapa software yang bisa dipakai orang tua untuk memonitor
perilaku online anak-anak mereka, khususnya yang masih di bawah umur.
Salah satunya modul Parental Control dari Kaspersky Internet Security
2012 yang dapat mengatur akses anak ke web dan aplikasi, serta memantau
komunikasi mereka dengan teman-teman di social media. Selain diinstal di
komputer, software ini juga bisa diintal di ponsel pintar maupun
tablet, seperti Kaspersky Parental Control for Android. Program ini
dapat memblokir web yang berisi konten dewasa atau berbahaya bagi
anak-anak.<br />
Selain memasang software pelindung, orang tua juga sebaiknya mengajak
anak berkomunikasi dan berdiskusi mengenai bahaya yang mengancam di
dunia maya.<br />
<br />
from netsains.net </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-57394488675515876112012-08-03T09:40:00.001+07:002012-08-03T09:40:06.329+07:00Dominasi Asam, Basa, dan Garam pada Pelajaran Kimia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="Ilustrasi dari www.funsci.com" class="alignleft" height="152" src="http://www.funsci.com/fun3_en/acids/acids_01.jpg" title="Ilustrasi dari www.funsci.com" width="157" /></div>
<br />
<br />
Bahasan kimia kelas 11 sma fokus pada larutan, larutan asam-basa dan garam, <em>diobok-obok</em> sampai
habis karena larutan adalah hal penting yang ada di sekitar kehidupan
ini. Banyak zat beserta sifatnya menjadi bermakna karena sifat keasaman
dan kebasaannya demikian pula kombinasi asam-basa yaitu garamnya. Jadi
simak bahasan itu semua dengan baik pada semester 2 ini.<br />
Konsep asam basa ini akan menjadi hal yang sangat-sangat penting
untuk mempelajari sifat-sifat kimia pada bahasan kimia lanjut. Apalagi
kalau berminat di bidang yang ada kaitannya dengan kimia. Di sma bahasan
asam basa masih cukup sederhana dan mendasar, namun mengasyikkan untuk
memanjakan nafsu otak kalkulasi dan logika. Hiruk pikuk bahasan asam
basa kebanyakan ada pada penentuan mana asam basa serta masing-masing
konjugasinya juga tak dan tik hitungan derajat keasaman (pH) beserta
parameter yang terkait (konsentrasi, volume, massa, dan lain lain).<br />
Zat utama dalam bahasan ini adalah ion hidrogen dan ion hidroksida
yang dihasilkan ketika zat lain dilarutkan dalam pelarut umum (air).
Banyaknya ion-ion tersebut akan menjadi sentral dalam kalkulasi sistem
larutan. Kalkulasi tersebut diejahwentahkan dalam satuan konsentrasi
molar (M). Banyak parameter yang terkait molar ini, bisa datang dari
mana saja sebagai “sumber masalah” soal-soal larutan. Jangan sampai
konsep terlepas ketika sedang asyik berhitung. Kimia bukanlah soal
hitung-menghitung laksana matematika. Jadi kalau menguasai konsep mol
dan teori asam basa maka tidak ada hal yang akan menyulitkan untuk
menyelesaikan persoalan kimia asam-basa ini.<br />
Ada beberapa teori tentang asam basa, namun keduanya bersifat
relatif. Tidak ada larutan yang mutlak asam atau basa. Kerelatifan asam
basa larutan sesungguhnya jika ada dalam pasangan zat (lingkungan) saat
terjadi reaksi. Ini mirip kalau kita membandingkan manusia satu dengan
manusia lainnya. Silahkan kejar dan banyak tanya tentang kemanfaatan
bahasan ini atau kalau malu bertanya jelajahlah jagad maya, pasti ketemu
jawaban-jawaban rasa penasaran kita.<br />
Pantas saja bahasan asam basa ini diberi porsi lebih karena manusia
sebagai makhluk pembelajar tak akan lepas dari larutan. Fakta bahwa
makhluk hidup didominasi oleh larutan menyebabkan ia fokus pada asam
basa juga . Bahkan sehat atau sakitnya manusia bisa diindikasikan oleh
derajat asam basa pada ekskresi maupun sekresi zat yang dihasilkan
tubuhnya. <em>So</em> penting banget kan?!<br />
<br />
Lebih lanjut bahasan dan eksperimen tentang asam basa yang cukup gamblang bisa dikunjungi di web <a href="http://www.funsci.com/fun3_en/acids/acids.htm" target="_blank">funsci.com</a>. Selain itu di wikipedia juga tersedai bahasan ringkas tentang<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asam" target="_blank">asam</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Basa" target="_blank">basa</a>. <a href="http://www.google.co.id/search?q=asam+basa+wikipedia&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a" target="_blank">Situs lain</a> cukup banyak untuk dijadikan referensi kalau tertarik dengan bahasan ini.<br />
<br />
from netsains.net </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-79282406399165790872012-08-03T09:38:00.004+07:002012-08-03T09:38:56.041+07:00Akrilamida dalam Makanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.flickr.com/photos/freefoto/3845038968/sizes/o/in/photostream/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" height="257" src="http://farm4.staticflickr.com/3444/3845038968_db54063ac3_z.jpg?zz=1" width="384" /></a></div>
<div class="wp-caption alignleft" style="width: 394px;">
French Fries</div>
Anda penggemar kentang goreng atau anda penikmat kopi?! Hmm. Sebaiknya baca dulu artikel ini<em> here it goes..</em><br />
<blockquote>
Pada tahun 2002 lalu, para ilmuwan swedia menghebohkan dunia dengan mengumumkan penemuan adanya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a> dengan jumlah yang signifikan dalam berbagai makanan yang telah dimasak (Robin, 2007).<br />
</blockquote>
<div align="center">
Pembentukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">Akrilamida</a> di dalam makanan terjadi karena adanya reaksi antara asam amino <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Asparagine" target="_blank">asparagin</a> dengan gula pereduksi seperti glukosa dan fruktosa. Pembentukan ini merupakan bagian dari reaksi <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Maillard_reaction" target="_blank">maillard</a>, dimana terjadinya pencoklatan dan perubahan flavor pada makanan yang telah dimasak. Pembentukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">Akrilamida</a>
terjadi khususnya pada proses pemasakan dengan menggunakan suhu tinggi
seperti proses penggorengan atau pemanggangan (di atas 120 derajat
Celsius) dan pada kondisi kelembaban yang rendah. Beberapa makanan
diketahui juga mengandung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a>
dalam kondisi kelembaban tinggi pada temperatur yang rendah, misalnya
jus buah prem dan zaitun hitam yang sudah dikalengkan. Badan Pengawas
Makanan Amerika Serikat mendeteksi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a> pada makanan ini selama pengambilan sampel makanan yang dilakukan FDA dalam program penyelidikan diet total (Robin, 2007).</div>
<div align="center">
<em>World Health Organization</em> (WHO) menyatakan bahwa pada populasi umum, rata-rata asupan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a>
melalui makanan berada pada rentang 0,3–0,8 μg/kg BB/hari.
Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 1992 dan WHO pada tahun
1985 telah membatasi kadar <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a> dalam air minum sebesar 0,5 μg/liter (ppb). <em>Office of Environmental Health Hazard Assesment</em> (OEAHHA), salah satu divisi EPA yang berlokasi di California, Amerika Serikat telah menetapkan bahwa 0,2 μg/hari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a> tidak bersifat sebagai agen pencetus kanker. Peneliti Swedia mendapatkan bahwa terdapat konsentrasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a>
yang sangat besar pada makanan yang digoreng (keripik kentang, median
1200 μg/kg; kentang goreng, 450 μg/kg), dan makanan yang dipanggang
(sereal dan roti, 100-200 μg/kg) (Harahap, 2006).</div>
<div align="center">
<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">Akrilamida</a>
ditemukan terutama pada makanan yang berasal dari tanaman, khususnya
produk olahan kentang seperti kentang goreng dan keripik kentang;
makanan olahan sereal seperti kue, biskuit, sereal sarapan pagi, dan
roti panggang; dan kopi. Pada tahun 2005, peneliti di Badan Pengawas
Makanan Nasional memperkirakan bahwa rata-rata konsumen Amerika Serikat
mengkonsumsi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a>
sebanyak 0,4 μg/kg berat badan/hari (μg/kg-bw/d), sementara perkiraan
rata-rata pada konsumen internasional adalah 0,2 sampai 1,4 μg/kg-bw/d
(Robin, 2007).</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 650px;">
<a href="http://www.flickr.com/photos/gnuf/1000598701/sizes/l/in/photostream/"><img alt="" height="480" src="http://farm2.staticflickr.com/1375/1000598701_2ba6d70484_z.jpg" width="640" /></a><div class="wp-caption-text">
Roasted Breads</div>
</div>
<blockquote>
Berdasarkan percobaan pada hewan, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a> diekskresikan dalam jumlah besar melalui urin dan empedu sebagai metabolitnya. Diketahui terdapat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a> dalam air susu tikus yang sedang menyusui. Data-data farmakokinetika <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a>
pada manusia masih sedikit, namun antara manusia dan hewan mamalia
belum terdapat data yang dengan pasti menunjukkan perbedaan dari
keduanya (Harahap, 2006).<br />
</blockquote>
Selama ini, belum ada data yang pasti tentang berapa persisnya asupan konsentrasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a>
yang beresiko menyebabkan kanker. Baru-baru ini, uji toksikologi yang
dilakukan oleh suatu lembaga penelitian di AS menyarankan asupan harian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a>
yang dapat ditolerir untuk mencegah resiko kanker adalah sebesar 2.6
mikrogram per-kg Berat Badan. Nilai ini lebih tinggi dari perkiraan
eksposur harian rata-rata <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a> yang berasal dari makanan pada orang dewasa (0,3 – 0,5 mikrogram per-kg Berat Badan) (Syamsir, 2009).<br />
Banyak penelitian telah memfokuskan pada cara untuk mengurangi pembentukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1">akrilamida</a>
di dalam makanan. Beberapa teknik umum diusulkan untuk pencegahan salah
satu dari beberapa tindakan misalnya mengurangi ketersediaan <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Asparagine" target="_blank">asparagin</a>
bebas atau mengurangi gula, memodifikasi bahan-bahan lain, dan mengubah
waktu dan suhu memasak. Teknik yang berbeda muncul dan lebih berguna
untuk berbagai jenis produk yang berbeda misalnya untuk produk olahan
kentang, yaitu pememilihan kentang yang rendah kadar gulanya,
mengendalikan kondisi penyimpanan, dan mengurangi waktu atau suhu
memasak merupakan metode yang sering dilakukan, sedangkan untuk produk
sereal, memodifikasi waktu atau suhu memasak, menghindari penggunaan
amonium bikarbonat, dan menggunakan bahan-bahan yang rendah <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Asparagine" target="_blank">asparagin</a>. Teknik yang disarankan untuk mengurangi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a> adalah menggunakan bahan-bahan minor (misalnya, asam amino, kalsium, asam sitrat) yang mengganggu pembentukan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a>, dan penggunaan <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Asparaginase" target="_blank">asparaginase</a> untuk mengurangi tingkat <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Asparagine" target="_blank">asparagin</a> sebelum dimasak. Tidak ada teknik yang baik yang telah diidentifikasi untuk mengurangi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a> dalam kopi sembari mempertahankan rasa. Yang tak kalah penting, metode yang paling diusulkan untuk mengurangi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akrilamida#cite_note-pedreschi-1" target="_blank">akrilamida</a>
masih belum terbukti secara komersial. Selain itu, produsen perlu tahu
juga apakah metode-metode ini mempengaruhi rasa, stabilitas dan keamanan
produk (Robin , 2007).<br />
<br />
From netsains.net </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-35893366798629207932012-08-03T09:35:00.002+07:002012-08-03T09:35:40.533+07:00Interaksi Protein Patogen-Manusia dipelajari lewat Bioinformatika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/07/Protein_Protein_Docking.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12836" height="199" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/07/Protein_Protein_Docking-300x199.jpg" title="Protein_Protein_Docking" width="300" /></a>Peneliti
pada Virginia Bioinformatics Institute (VBI) dan Departemen ilmu
komputer pada Virginia Tech telah menyediakan analisa global pertama
terhadap interaksi protein manusia dengan protein virus dan protein pada
patogen lain. Ilmuwan telah mengamati data eksperimen yang tersedia
secara publik dari 190 patogen berbeda yang membangun 10477 interaksi
antara protein manusia dan patogen. Pendekatan bioinformatika ini
menyediakan peta jaringan yang sangat detail dari protein manusia yang
berinteraksi dengan protein pada berbagai patogen. Jaringan interaksi
menunjukkan titik intervensi kunci untuk pengembangan terapi kedepannya
terhadap penyakit menular.<br />
Matt Dyer, ahli bioinformatika pada VBI dan mahasiswa S2 pada program
Genetika, Bioinformatika, dan komputasi biologi pada Virginia Tech
berkata: ‘Penyakit menular menghasilkan jutaan kematian setiap tahun.
Walaupun banyak upaya telah diarahkan terhadap kajian bagaimana infeksi
oleh patogen menyebabkan penyakit pada manusia, hanya akhir-akhir ini
saja set data besar dari interaksi protein menjadi tersedia secara
publik. Kami telah mengambil kesempatan ini untuk membandingkan
interaksi protein antara manusia dan protein patogen dari 190 patogen
berbeda untuk menyediakan pemahaman penting pada strategi yang digunakan
patogen untuk menginfeksi sel manusia.<br />
Peneliti memberikan perhatian pada dua jaringan protein
manusia–protein yang berinteraksi dengan setidaknya dua patogen virus
dan preotein yang berinteraksi dengan setidaknya dua patogen bakteri.
Istilah Gene Ontology (GO) dikomputasi untuk kedua set protein yang
menyediakan informasi kunci pada fungsi dari berbagai protein. Beberapa
temuan yang menarik pada kajian ini termasuk demonstrasi yang jelas
bahwa patogen lebih suka berinteraksi dengan dua kelas protein manusia
yang dikenal sebagai hubs dan bottlenecks. Hubs adalah protein populer
yang berinteraksi dengan banyak protein lainnya pada jaringan interaksi
protein manusia.<br />
Bottlenecks adalah protein yang terletak pada banyak dari jalur
terpendek di jaringan. Patogen sepertinya berusaha memaksimalkan
kemungkinan sukses mereka dengan mentargetkan protein penting ini pada
waktu infeksi. Dalam banyak kasus, protein manusia yang memediasi efek
patogen adalah protein yang diketahui untuk terlibat pada jalur kanker,
sebagai contoh faktor transkripsi STAT1 atau protein penekan tumor TP53.
Penemuan ini mengarahkan paralel yang menarik antara infeksi patogen
dan kanker dan membuka area di masa depan untuk riset.<br />
T.M. Murali, asisten profesor pada Departemen ilmu komputer di
Virginia Tech, menambahkan: ‘Kajian sebelumnya telah menunjukkan bahwa
jaringan interaksi protein memiliki topologi yang dapat bertahan pada
serangan secara random, namun rentan terhadap serangan secara tertarget,
sebagai contoh pada hubs. Hasil kami menunjukkan contoh yang mencolok
dari bagaimana patogen dapat mengembangkan kemampuan untuk
mengeksploitasi struktur interaksi antara protein manusia dalam rangka
untuk mempromosikan infeksi. Kajian global ini juga menunjukkan bahwa
banyak virus memiliki strategi serupa untuk mengendalikan siklus sel
manusia, mengatur program kematian sel, dan mentranspor materi genetik
virus menyebrangi membran inti di sel manusia.’<br />
Bruno Sobral, Direktur eksekutif dan ilmiah pada VBI, berkomentar:
‘Penyakit menular telah memberikan beban berat pada sistim kesehatan
publik di seluruh dunia. Pada waktu yang sama, industri bioteknologi dan
farmasi telah menghadapi tantangan berat untuk meningkatkan inovasi dan
produktivitas pada penemuan obat dan vaksin, maupun pada pengembangan.
Terobosan dari kajian ini memberikan strategi yang menarik bagi siapapun
di komunitas ilmiah yang tertarik dalam rangka menemukan target anti
viral dan anti bakterial.’<br />
Peneliti VBI Matt Dyer and Bruno Sobral, dan Peneliti Departemen ilmu
komputer T. M. Murali berkontribusi pada paper, “The Landscape of
Human Proteins Interacting with Viruses and other Pathogens.” Paper akan
terbit pada edisi February 15, 2008 PLoS Pathogens 4(2): e32.
doi:10.1371/journal.ppat.0040032<br />
Diadaptasi dari material yang diberikan oleh Virginia Tech, via EurekAlert!, servis AAAS.<br />
diterjemahkan dari sciencedaily.com<br />
from netsains.net </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-49995971810323393132012-06-25T06:44:00.003+07:002012-06-25T06:44:48.898+07:00Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/800px-xylitol-3d-balls11.png" style="border: 0px; color: #000099; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12555" height="179" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/800px-xylitol-3d-balls11-300x179.png" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" width="300" /></a>Anda mungkin pernah mendengar nama xylitol pada beberapa produk seperti permen dan pasta gigi. Jenis gula ini dinilai dapat mengatasi masalah kesehatan gigi dan lainnya. Namun apa sebenarnya kelebihan xylitol dibandingkan jenis gula lain yang kita kenal selama ini?</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Xylitol sebenarnya bukan merupakan molekul gula monosakarida (gula tunggal) yang memiliki gugus kimia aldehida (seperti pada glukosa) atau keton (seperti pada fruktosa). Gula langka ini merupakan senyawa berkarbon lima dengan lima gugus alkohol/hidroksil (disebut juga pentitol). Xylitol disebut gula langka karena hanya sedikit terdapat pada buah dan sayuran alami dan pembuatannya boleh dikatakan cukup sulit dibanding senyawa pemanis lainnya. Oleh karena itu dari segi harga pun, xylitol merupakan salah satu pemanis termahal dibanding pemanis lainnya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tingkat kemanisan xylitol yang setara dengan sukrosa (gula dapur) membuatnya banyak digunakan sebagai pemanis produk makanan dan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">confectionary</em>. Kelebihannya dibanding sukrosa adalah energinya yang lebih rendah, yaitu hanya 2.4 kalori/gram dibanding dengan sukrosa yang mencapai 4 kalori/gram. Xylitol juga memiliki kelarutan yang sangat baik di dalam air dan menimbulkan sensasi dingin ketika larut di mulut sehingga banyak digunakan pada produk permen mint, permen karet, dan pasta gigi. Namun lebih dari itu semua kelebihannya yang utama adalah efek biologisnya yang menyehatkan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Xylitol yang memiliki kalori yang rendah sangat bermanfaat sebagai pemanis makanan/minuman bagi penderita diabetes. Gula langka ini juga bermanfaat mencegah karang gigi dan karies. Hal ini dikarenakan keberadaan xylitol akan menekan pertumbuhan bakteri di dalam mulut yang kebanyakan mengonsumsi glukosa sebagai bahan makanan mereka, sehingga bakteri tersebut tidak dapat berkembang biak dengan baik pada kondisi tinggi xylitol. Manfaat xylitol inilah yang telah digunakan pada dunia kedokteran gigi dan juga pada beberapa produk perawatan dental seperti permen karet anti-karies dan pasta gigi. Selain itu, xylitol juga ditemukan dapat mencegah infeksi telinga pada anak-anak.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Saat ini industri xylitol sangat menjanjikan dan teknologi sintesisnya terus dikembangkan. Gula langka ini memang sulit diperoleh secara alami dan harus disediakan lewat jalan sintesis kimiawi atau biologis. Jalur sintesis kimiawi untuk xylitol antara lain dengan hidrogenasi D-xylosa menggunakan katalis logam. Namun, dikarenakan D-xylosa merupakan prekursor yang cukup mahal, saat ini para ilmuwan tengah mengembangkan teknik sintesis xylitol dari D-glukosa.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Selain sintesis secara kimiawi, metode sintesis lainnya yang paling banyak digunakan adalah dengan metode bioteknologi mikrobiologi. Metode ini menggunakan mikroorganisme yang diberi “makan” berupa gula xylosa sehingga akan menghasilkan xylitol yang kemudian akan dipanen. Mikroorganisme yang cukup potensial untuk menghasilkan xylitol antara lain ragi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Saccharomyces cereviseae</em> dan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Candida utilis</em>. Kelebihan metode ini ialah hasilnya yang mencapai persentase yang lebih tinggi dibanding sintesis kimiawi yaitu hingga mencapai 95% hasil. Tetapi jelas metode ini membutuhkan fasilitas teknologi yang maju dan relatif mahal.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Di Indonesia sendiri, xylitol masih diimpor dari luar karena ketiadaan teknologi untuk sintesisnya. Sebagai produk yang cukup menjanjikan di masa depan, tentu kita berharap Indonesia dapat berswasembada xylitol lewat kerjasama para ilmuwan, industri, dan pemerintah.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
from netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-5798284548483677482012-06-25T06:43:00.001+07:002012-06-25T06:43:32.567+07:00Bioinformatika dan Revolusi Pertanian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong><a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/BioInfor.jpg" style="border: 0px; color: #000099; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12543" height="241" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/BioInfor-300x241.jpg" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" width="300" /></a></strong> Indonesia merupakan negara berpenduduk keempat terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Pun Indonesia merupakan negara konsumen beras terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Fakta itu tentu merepresentasikan kebutuhan pangan Indonesia yang sangat besar.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Permasalahan pangan di Indonesia bukanlah suatu hal yang dapat dianggap remeh. Kompleksitas masalahnya dimulai dari kecilnya lahan pertanian, minimnya produktivitas tanaman pangan, birokrasi pertanian yang kurang menguntungkan petani, mahalnya harga komponen pertanian, kegagalan program diversifikasi pangan, dan segudang masalah lainnya. Berkaitan dengan permasalahan produktivitas pangan, mungkin Indonesia patut mencontoh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, dan Jepang. Mereka merupakan negara yang sangat meningkatkan produktivitas tanaman pangannya karena sangat menerapkan ilmu bioteknologi pertanian dan bioinformatika.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Lalu apa kaitan bioinformatika dengan revolusi pertanian? Bioinformatika sebenarnya merupakan ranah ilmu yang tergolong baru dan belum banyak berkembang di Indonesia. Bioinformatika merupakan gabungan antara ilmu biologi dengan informatika, dimana hasil penelitian biologi dibentuk menjadi data digital dan kemudian diolah untuk menghasilkan suatu informasi baru.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Teknologi rekayasa genetika merupakan salah satu bidang yang sangat membutuhkan riset bioinformatika. Sekuens gen unggul pada suatu organisme agar dapat disisipkan ke organisme lain yang diinginkan dapat ditentukan melalui analisis genomik dari basis data genom organisme tersebut. Analisis genomik merupakan salah satu ranah bioinformatika.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Revolusi pertanian yang mengubah paradigma pertanian konvensional dengan menghasilkan spesies tanaman pangan unggul hasil rekayasa genetika. Salah satu contoh dapat terlihat jelas pada padi, tanaman pangan pokok setengah penduduk dunia termasuk Indonesia. Padi yang rentan hama, pertumbuhannya lambat, dan produktivitasnya dalam menghasilkan beras rendah kini tergantikan oleh padi hasil rekayasa genetika. Padi hasil rekayasa genetika saat ini telah disisipkan gen penghasil antihama yang berasal dari bakteri, gen enzim fotosintesis dari tanaman C4 seperti jagung dan tebu untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas, bahkan disisipkan gen penghasil beta-karoten untuk meningkatkan nutrisi beras.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Terlihat bahwa riset bioinformatika ternyata juga memegang peranan penting dalam permasalahan pangan. Indonesia yang saat ini banyak tertinggal riset dasar dan terapannya harus berbenah diri dengan meningkatkan jumlah dan kompetensi riset demi mengejar ketertinggalan di berbagai sektor dari negara maju, bahkan negara berkembang seperti China dan India</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
from netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-75523786866568582402012-06-25T06:41:00.001+07:002012-06-25T06:41:21.905+07:00Terobosan Nanoteknologi di Bidang Medis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong><a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/120531165752-large.jpg" style="border: 0px; color: #000099; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12547" height="108" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/120531165752-large-300x108.jpg" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" width="300" /></a></strong> Tes medis yang saat ini banyak digunakan menggunakan metode <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay</em>. <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Immunoassay </em>merupakan metode deteksi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em> (penanda bio) yang berhubungan dengan penyakit tertentu yang mengikuti prinsip sistem imun dalam mengenali senyawa asing. Keberadaan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker </em>ditentukan dari sampel biologis seperti darah dan urin. <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Immunoassay </em>dapat mendeteksi keberadaan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em> tertentu lewat serangkaian reaksi yang melibatkan protein antibodi dan senyawa kimia yang dapat menghasilkan fluoresensi atau perpendaran cahaya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Fluoresensi tersebut dapat dideteksi dengan mikroskop ataupun instrumen lainnya. Semakin tinggi intensitas cahaya yang berpendar semakin tinggi pula konsentrasi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em>, begitupun sebaliknya. Namun apabila konsentrasi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em> sangat kecil, deteksi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay </em>konvensional belum mampu mendeteksinya. Padahal penentuan ini sangat penting untuk deteksi dini berbagai penyakit seperti kanker, Alzheimer’s, maupun kelainan lainnya. Sehingga peningkatan batas deteksi menjadi penting dalam riset <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay </em>lebih lanjut.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Para ilmuwan dari Princeton University telah mengembangkan suatu deteksi<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay</em> lanjut yang dapat meningkatkan batas deteksi hingga tiga juta kali lipat dibandingkan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay</em> konvensional dengan bantuan nanoteknologi. Teknik<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay </em>terbaru ini menggunakan suatu nanopartikel yang disebut D2PA. Nanopartikel ini terdiri atas lapisan tipis nanostruktur emas (Au) berdiameter 10-15 nanometer yang dilingkupi oleh pilar gelas membentuk partikel berdiameter 60 nanometer. Nanopartikel ini memiliki kemampuan untuk mengumpulkan cahaya yang ditransmisikan oleh antibodi yang mengandung <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em> dan fluoresens yang berpendar pada analisis <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay</em>. D2PA terbukti dapat meningkatkan sinyal transmisi perpendaran hingga satu miliar kali. Efek ini disebut sebagai hamburan Raman permukaan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Secara teknis, para peneliti tersebut dapat mendeteksi keberadaan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em> pada konsentrasi 300 attomolar (1 attomolar = 10<sup style="line-height: 0;">-9</sup> nanomolar) dibandingkan batas deteksi<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">biomarker</em> pada analisis <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay</em> konvensional yang hanya 0.9 nanomolar. Dapat dikatakan bahwa batas deteksi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">immunoassay</em> dengan bantuan nanopartikel meningkat hingga tiga juta kali lipat. Riset ini tentu suatu terobosan yang sangat penting dalam dunia medis dan kedokteran, dimana penyakit-penyakit seperti kanker dapat terdeteksi lebih awal sehingga penanganannya jauh lebih mudah</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
from netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-84789082714265305522012-06-25T06:37:00.004+07:002012-06-25T06:37:43.278+07:00Sudahkah Anda Menyapa Orang Hari Ini?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<img alt="" class="alignleft" height="210" src="http://www.things4myspace.com/wp-content/uploads/3052/a%20note%20to%20say%20hi.gif" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" width="224" />Manusia selalu membutuhkan sesamanya untuk berbagi, saling membantu. Dari sudut pandang evolusi, semua itu dibutuhkan agar manusia bisa bertahan hidup (dalam arti literatur) seperti layaknya bakteri berkembang biak dalam strain atau burung dalam kelompok migrasi.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Namun, manusia bukanlah bakteri, tumbuhan maupun hewan. Sebagai makhluk kompleks dengan kecerdasan melebihi makhluk lain, kita telah berkembang menjadi spesies dominan di muka bumi ini. Dominansi yang membuat hubungan sosial tersebut di atas menjadi lebih kompleks. Kompleksitas disini dapat saya artikan sebagai sifat-sifat manusia seperti timbulnya rasa iri, dengki, cemburu, sakit hati, bahagia, senang dan lain sebagainya dalam menjalin hubungan sosial.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Seorang tetangga dapat membenci tetangganya karena berbeda pola pikir atau karena tetangga lebih mampu dari tetangga lainnya. Seorang nasabah kecewa dengan pegawai bank karena mereka kurang memberikan layanan yang baik. Seorang kekasih rela memberikan segalanya demi pasangannya walau dia tidak menunjukkan hal serupa. Seorang kolega dapat memutuskan hubungan profesional karena perkara uang.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Saat ini, berbagai macam media dan sarana telah dimudahkan untuk menjalin sebuah jejaring sosial. Mulai dari media elektronik audio seperti telpon, visual seperti <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Facebook</em>, <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Twitter</em> hingga yang menggabungkan keduanya seperti <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Skype</em>, <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Voip</em>, <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">iChat</em>. Semua itu menjadi pilihan yang memudahkan kita semua untuk saling bertegur sapa.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Akan tetapi, terkadang itu tidak menjanjikan sebuah hubungan sosial itu baik. Menurut saya, frekuensi komunikasi dan regulerisasi merupakan kunci menuju sebuah hubungan sosial yang baik. Saya teringat pepatah bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan itu sebabnya kita membutuhkan sosialisasi. Dan kita terkadang menyadari kelemahan kita hanya pada saat kita menghubungi orang lain hanya karena membutuhkan bantuan mereka. Sebuah sikap egois yang sepertinya wajar terjadi, mengingat hakikat dasar kita memang lemah dan berusaha untuk “bertahan hidup”. Namun hendaknya kita lebih bijak ketika hendak menjalani hakikat tersebut dengan melibatkan orang lain.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Saya mengambil contoh sebuah frase dalam bahasa Perancis yaitu « prendre un contact avec » yang berarti “menjalin hubungan dengan”. Selama saya tinggal di Perancis hingga hari ini, tidak banyak teman dan kolega asing yang saya miliki. Namun beberapa gelintir tersebut rupanya memang teman dan kolega yang sesungguhnya. Secara reguler kami « prendre un contact avec » via media apapun dan terus berkomunikasi tidak hanya ketika saling membutuhkan bantuan.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sebuah opini yang saya tulis ini merupakan refleksi pribadi yang mungkin berguna untuk pembaca. Jadi hari ini saya bertanya pada diri sendiri, sudahkah saya menyapa orang lain ? Bagaimana dengan anda ?</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
From netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-67735775215617388552012-06-25T06:34:00.001+07:002012-06-25T06:34:58.098+07:00Pola Asuh dan Pengaruhnya Bagi Perkembangan Anak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/handout1_2.jpg" style="border: 0px; color: #000099; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12562" height="293" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/06/handout1_2-300x293.jpg" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" title="handout1_2" width="300" /></a>Banyak permasalahan yang terjadi di sekitar kita, mulai dari kenakalan remaja, Narkoba, bolos sekolah, kriminalitas, semuanya bersumber dari keluarga. Anak-anak yang dibesarkan dengan pengasuhan yang kurang tepat, kurang terpenuhinya kebutuhan psikologis mereka sesuai dengan tahap perkembangannya, menjadikan mereka tumbuh dan berkembang dengan cara yang salah. Kurangnya pengarahan dan penanaman nilai-nilai positif di dalam keluarga menjadikan anak kurang dapat menempatkan dirinya dengan benar di lingkungan. Keluarga sebagai sarana belajar pertama bagi anak dan pembentukan karakter anak, semestinya memfasilitasi anak untuk belajar menjadi pribadi yang penuh potensi dan membanggakan orangtuanya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang bagaimana harus memperlakukan anak-anak kita secara benar, kita akan sedikit membicarakan tentang karakteristik khas dari seorang anak. Perlu kita pahami bahwa anak bukanlah miniatur orang dewasa. Sehingga ketika kita akan memperlakukan mereka, janganlah menggunakan pola pandang kita. Anak dengan dunianya, memiliki keterbatasan dalam hal kognisi, kemampuan motoriknya, juga beberapa hal yang mungkin dilakukan orang dewasa. Hal ini berpengaruh terhadap proses belajarnya mengenai kehidupan. Bagaimana ia belajar kedisiplinan, menghargai orang lain, kasih sayang, atau hal-hal lain yang berguna bagi kehidupannya ke depan. Termasuk apakah ia kelak akan menjadi anak yang sangat pemalu, tertutu, atau cukup percaya diri dan mampu menyampaikan keinginannya secara terbuka. Semua ini berangkat dari keluarga yang membelajari anak secara tidak langsung tentang pola-pola perilaku di atas.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Lalu bagaimana anak belajar pola-pola perilaku ini? Karena memiliki keterbatasan dalam hal kognisi dan pemahaman, maka anak belum dapat menganalisa segala hal yang dilakukan orang tua padanya. Anak hanya dapat melihat, meniru, hal-hal apa saja yang dilihatnya tanpa dapat memikirkan hal itu baik atau tidak. Proses modelling dan imitasi sangatlah kental pada masa ini. Oleh karenanya, sedapat mungkin orang tua menstimulasi anak dengan hal-hal yang positif agar ia belajar perilaku yang positif pula. Mencontohkan beribadah lebih mudah diterima daripada memarahinya ketika ia tidak mengerjakan shalat atau tidak mau ke gereja. Mengajaknya gosok gigi bersama lebih mudah dilakukan daripada hanya menyuruhnya cuci kaki dan gosok gigi sebelum tidur. Modelling yang positif dari orang tua ke anak akan berdampak positif bagi perkembangan dan pembentukan karakternya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ayah sebagai figur otorita di rumah, menanamkan kedisiplinan pada anak. Mencontohkan bangun pagi, meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan bersikap tegas ketika anak melakukan kesalahan. Ibu sebagai figur yang lembut berusaha menyeimbangkan dengan mengajarkan pada anak nilai-nilai kasih sayang, menolong orang lain, kejujuran, kesederhanaan atau mendengarkan keluh kesahnya.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Prinsip kerja pola perilaku pada anak dibentuk lewat hadiah dan hukuman. Hadiah diberikan untuk perilaku-perilaku yang positif, tujuaannya untuk meningkatkan perilaku agar bertahan lama. Sebaliknya anak akan dihukum ketika ia melakukan tindakan negatif, yang bermaksud untuk menghilangkan perilaku tersebut. Kedua hal ini bekerja pada dimensi perilaku, yang bertujuan untuk membentuk habit atau kebiasaan pada anak.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dimensi lain yang tak kalah penting adalah emosi. Anak juga bukan makhluk robotik yang hanya dibentuk lewat hadiah dan hukuman. Karena keterbatasan kognisinya pula, terkadang ia kurang dapat memaknai secara benar stimulasi yang diberikan orang tuanya. Orang tua memarahi anak dengan maksud agar ia tidak lagi berantem dengan adiknya atau untuk mengurangi perilaku agresifnya yang dinilai tidak sopan dengan harapan kelak agar ia lebih dihargai orang dan tahu sopan santun. Tapi sayangnya cara berfikir anak tidak sampai ke sini. Ia hanya melihat apa yang nyata di hadapan matanya bahwa ia dimarahi. Anak berfikiran jika orang tua jahat karena memarahinya. Konsep yang salah ini jika terus dibawa sampai remaja atau dewasa, akan menimbulkan figuring negatif anak terhadap orang tuanya. Dampaknya, jika anak laki-laki memiliki kerenggangan hubungan dengan ayah, maka ia akan kehilangan figur maskulin darinya. Sebaliknya, jika anak perempuan memiliki kesan negatif pada ibunya maka ia akan kurang mendapatkan figuring feminin dari ibunya.</div>
<div align="center" style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penerimaan tanpa syarat menjadi solusi akan semua permasalahan di atas. Biarkan anak melakukan apa saja yang menjadi kesenangannya, tetapi di bawah pengawasan dan kontrol. Hargai sekecil apapun hal-hal yang dilakukan anak, agar ia lebih percaya diri. Jangan terlalu banyak mencemooh atau meremehkannya, sebab ini akan berpengaruh pada kepercayaan dirinya kelak. Ajak ia berdiskusi dan memaknai setiap hukuman yang diberikan, agar ia belajar sesuatu dengan cara yang benar.</div>
<div align="center" style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA</strong><strong></strong><strong><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></em></strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.</div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.</strong><strong></strong><strong></strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.</strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jika anak dibesarkan dengan kententraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.</strong></div>
<div align="right" style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong><em style="border: 0px; font-family: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dorothy Law Nolte</em></strong></div>
<div style="border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;">
<b><i>from netsains.net</i></b></div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-76698735429374987722012-06-11T23:55:00.001+07:002012-06-11T23:55:56.329+07:00Memahami Penggunaan Narkoba pada remaja dan Upaya Pencegahannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/05/DrugsAndNarcotics_half.jpg" style="border: 0px; color: #000099; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12496" height="300" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/05/DrugsAndNarcotics_half-228x300.jpg" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" title="DrugsAndNarcotics_half" width="228" /></a>Istilah NARKOBA sudahlah sangat familiar di kalangan masyarakat kita saat menyebut segala hal yang terkait dengan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang lainnya. Masyarakat sudah sangat sering menggunakan istilah ini, bahkan di slogan-slogan untuk memerangi bahaya Narkoba khususnya bagi kaum muda penerus bangsa. Kaum muda sebagai cikal bakal budaya bangsa, diharapkan memiliki potensi yang luar biasa sehingga mampu mengangkat budaya bangsanya. Membekali diri dengan segala pengetahuan dan keterampilan untuk mengasah potensi yang mereka punya, sehingga mampu bersaing di dunia kerja yang sangat kompetitif. Namun sayangnya ketika dikaitkan dengan penyalah gunaan zat, masa remaja memiliki peringkat tertinggi sebagai pintu awal perkenalan mereka dengan Narkoba. Lebih dari 80% pengguna Narkoba memulai perkenalan mereka dengan Narkoba pada usia remaja antara 12 hingga 15 tahun. Mengapa hal ini bisa terjadi? Dalam tulisan ini akan dipaparkan beberapa fakta tentang remaja, proses hingga mereka dapat menjadi ketergantungan dengan narkoba, serta bagaimana terapi dan upaya mencegahnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Mengapa dari sebagian besar kasus penyalahgunaan Narkoba, remaja menduduki peringkat tertinggi? Faktor pertama adalah karakter khas remaja dan tahap perkembangan yang sedang terjadi di usia ini. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi. Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan, 2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1. Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orangtua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orangtua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orangtua.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2. Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3. Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Saat remaja mulai mencoba mengkonsumsi narkoba, proses selanjutnya dijelaskan oleh pendekatan perilaku. Mengapa perilaku tertentu cenderung bertahan atau mungkin akan hilang? Prinsipnya adalah perilaku itu akan diperkuat atau bertahan ketika mendapatkan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">reinforcement</em> atau penguatan, sebaliknya perilaku akan melemah atau hilang ketika mendapatkan hukuman. Saat pertama kali mencoba alkohol terasa pahit, mual atau mungkin pusing. Rasa tidak mengenakkan ini mungkin bisa menjadi hal negatif atau hukuman bagi seseorang untuk tidak mengkonsumsinya lagi. Namun mengapa tidak demikian? Mengapa perilaku mengkonsumsi alkohol justru meningkat? Sebab hukuman yang didapatkan tidak setara dengan penguatan perilaku yang diberikan oleh teman-teman atau kelompok mereka. Rasa pahit, mual atau pusing tidak seberapa jika dibandingkan dengan rasa bangga dipuji teman, mendapatkan pengakuan sebagai pribadi yang berani, atau sebagai rasa kebersamaan dalam kelompok. Atau bisa jadi, hukuman yang lebih besar yang mungkin akan ia dapatkan ketika tidak terlibat dalam perilaku mengkonsumsi alkohol, membuat perilaku “tidak minum alkohol” menjadi lemah. Saat “tidak ikut mengkonsumsi alkohol” maka seseorang akan dikucilkan, diejek, atau mungkin tidak mendapatkan pengakuan lagi. Sehingga perilaku “tidak mengkonsumsi alkohol” ini menjadi tidak diperkuat, dan sebaliknya “perilaku mengkonsumsi alkohol”lah yang diperkuat. Contoh lainnya misalnya saat mencoba meminum alkohol membuat seseorang lebih percaya diri, lebih ekspresif, kreatif, dan dapat mengemukakan pendapat dengan baik ketika berbicara di depan publik. Hal ini juga dapat menjadi sebuah penguat mengapa perilaku mengkonsumsi alkohol meningkat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Proses ini terus berlajut dan sulit untuk dilepaskan ketika sudah menjadi sebuah pola perilaku dan kebiasaan. Diawali dengan proses di atas, lalu yang membuat susah lepas dari narkoba adalah konsekuensi negatif saat tidak mengkonsumsinya lagi. Kali ini konsekuensi negatif bukan lagi dari teman atau lingkungan, melainkan dari individu itu sendiri. Saat tubuh telah terbiasa mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan psikotropika, maka efek obat atau zat yang dirasakan setahap demi setahap akan meningkat ambang toleransinya. Jika semula cukup dengan 1 dosis, kali ini butuh dua hingga tiga dosis untuk dapat merasakan efeknya (intoksikasi). Hal inilah yang disebut dengan meningkatnya toleransi zat pada tubuh seseorang. Saat ingin berhenti mengkonsumsi, menurunkan dosis atau kembali ke dosis semula sangatlah berat karena tubuh akan merasakan kesakitan yang luar biasa. Inilah yang disebut dengan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">withdrawal effect</em> atau sering kita kenal dengan istilah <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sakaw</em>. Pada tahap inilah konsekuensi negatif didapatkan dari tubuh individu itu sendiri bukan lagi dari orang lain, oleh karenanya sulit sekali melepaskan ketergantungan pada narkoba ketika sudah pada tahap ini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Namun, beberapa pendekatan psikososial mampu membantu individu untuk lepas dari ketergantungan zat. Kunci utama yang harus dipahami bahwa dalam kasus ketergantungan zat mengandung beberapa unsur yang harus diperhatikan, antara lain fisik, psikologis, dan sosial. Oleh karenanya kombinasi tiga komponen itu harus terlibat dalam proses penyembuhan. Fisik terkait dengan toleransi zat yang dirasakan dalam tubuh (misalnya sakaw), sehingga harus ada sebuah terapi untuk mengatasi hal ini. Misalnya penggunaan obat-obatan substitusi. Namun dalam penggunaannya harus dikendalikan agar tidak menimbulkan efek sekunder, misalnya menjadi ketergantungan dengan obat subtitusi. Terapi perilaku seperti kontrol diri atau kognitif terapi dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian obat-obatan substitusi untuk membantu managemen minum obat, menurunkan dosis pemakaian, termasuk mengubah dimensi kognitif seseorang tentang harapan atau ekspektasi dari penggunaan obat, juga persepsi yang salah jika obat tertentu akan dapat menimbulkan efek tertentu. Harapan atau ekspektasi seseorang akan obat tertentu yang dikonsumsi ternyata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap efek obat tersebut ke tubuh seseorang (Nevid, 2003).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Aspek psikologis mencakup dimensi kognitif seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa ada ekspektasi atau harapan dari pengguna zat akan efeknya, kemudian dimensi psikologis lain seperti masalah yang dihadapi sebelumnya atau konsekuensi yang didapatkan dari penggunaan zat. Misalnya saat menggunakan zat seseorang sedang menghadapi masalah tertentu, dan setelahnya ia menjadi lebih lega. Sehingga ia mengaitkan narkoba dengan terselesaikan masalahnya. Hal ini dapat membuat ketergantungan semakin meningkat sebab adanya konsekuensi positif yang didapatkan dari perilaku menggunakan zat. Padahal sebenarnya hanya pelampiasan emosi yang membuat kondisi psikologis seseorang menjadi lebih baik, lebih tenang, sehingga ia dapat berfikir lebih baik dan memecahkan masalahnya. Saat kondisi normal, seseorang kerap kali memendam masalahnya dan emosinya karena akan menimbulkan dampak buruk ketika dikeluarkan. Misalnya rasa marah, kecewa, benci. Saat menkonsumsi alkohol misalnya, efek intoksikasi (mabuk) didapatkan, dan dalam kondisi ini seseorang merasa bebas mengemukakan apa saja yang ada dalam benaknya. Proses katarsis atau meluapkan emosi-emosi negatif terjadi pada tahap ini, sehingga wajar jika setelahnya seseorang merasa lega dan mampu berfikir lebih jernih. Jika kita memahami hal ini, maka tanpa perlu minum alkohol pun kita dapat mengeluarkan emosi negatif kita dengan cara yang lebih sehat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dimensi terakhir yang perlu diperhatikan adalah faktor sosial, mencakup keluarga, masyarakat sekitar, atau teman-teman. Ada tidak keterkaitan antara penggunaan narkoba dengan masalah yang sedang dihadapi dengan keluarga atau teman-temannya. Misalnya konflik dengan orangtua menyebabkan ia selalu merasa tertekan dan melampiaskannya pada narkoba. Jika demikian, maka konflik dengan orangtua perlu diselesaikan juga sebagai bagian dari proses terapi. Atau pengaruh teman atau lingkungan sangat besar terhadap proses penyembuhan, maka perlu menciptakan lingkungan baru untuk meminimalisir pengaruh buruk dari lingkungan. Hal lain yang terjadang terkait dengan pecandu adalah riwayat perilaku negatif seperti pencurian, yang sarat akan stigma di masyarakat. Sehingga dalam proses penyembuhan yang dijalaninya terjadang mantan pecandu ini masih mendapatkan stigma ini. Misalnya anggota keluarga membuat pernyataan bahwa mereka harus berhati-hati jika menaruh barang berharga, sebab ada si X yang mantan pecandu. Hal ini terkadang juga dapat menurunkan mental pecandu yang mulai belajar memperbaiki diri. Oleh karenanya kerjasama yang baik dan dukungan dari lingkungan akan memberikan pengaruh yang luar biasa pada proses kesembuhan yang sedang dijalani oleh seseorang dengan ketergantungan zat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Lalu apa yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyalahgunaan zat? Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua, atau pendidik.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1. Ciptakan komunikasi yang harmonis antara anak dengan orangtua. Jangan terlalu mengatur dan menuntut anak, melainkan mengarahkan dan membimbingnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2. Berikan perhatian dah kasih sayang yang cukup pada anak.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3. Ciptakan suasana yang harmonis.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4. Jadilah teladan yang baik bagi anak.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5. Pendekatan yang ramah, terbuka dan saling percaya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
6. Penerimaan tanpa syarat, sehingga akan membuat anak lebih terbuka menyampaikan aspirasinya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
7. Tanamkan pendidikan agama.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sedangkan bagi remaja itu sendiri, hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terjerat dalam lingkaran narkoba adalah:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1. Memahami apa itu Narkoba, sebagai upaya pencegahan bukan untuk mencoba.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2. Kontrol diri yang kuat, sehingga bisa mengendalikan diri dengan baik saat berteman dengan siapa saja.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3. Hati-hati dalam memilih teman.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4. Mengenali potensi dan kelemahan diri, agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sebagai upaya menutupi kelemahan diri dengan cara yang positif.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5. Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
6. Menemukan strategi koping atau cara pemecahan masalah yang tepat. Diskusi dan berbagi dengan teman atau orang yang dipercaya, untuk mendapatkan wacana atau wawasan baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Semoga bermanfaat..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
From netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-40714333794270018542012-06-11T23:53:00.001+07:002012-06-11T23:56:21.609+07:00Kartu SIM Anti Bully untuk Lindungi Anak-anak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<img alt="" class="alignleft" height="180" src="http://ictwatch.com/internetsehat/wp-content/uploads/2012/05/kid.jpg" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" width="336" />Orang tua tidak akan perlu lagi terlalu khawatir pada anak-anak mereka. Sebab ada kartu SIM yang memungkinkan mereka mengontrol anaknya melalui komputer. Sayangnya layanan ini baru bisa dinikmati di Inggris. Bemilo, nama sistem ini, disediakan oleh jaringan Vodafone, menawarkan layanan bagi orang tua untuk melindungi anak mereka secara online, baik melalui SMS maupun telepon. Jika pada jaringan ponsel biasa, anak dapat mematikan ponselnya agar tidak terdeteksi, maka layanan ini sebaliknya. Walau ponsel dimatikan, tetap saja orang tua dapat melacak keberadaan anak.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Paket ini ditawarkan dengan harga 2,95 poundsterling per bulan. Paket keamanan ini sudah ada di dalam kartu SIM, dan akan diinstal ke ponsel anak.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Ini adalah kartu SIM yang sama dengan yang biasa dipakai, tapi mampu mengetahui keberadaan anaknya untuk keselamatan mereka,” jelas Simon Goff, founder Bemilo. “Orang tua dapat mengontrol siapa saja yang boleh mengontak atau dikontak si anak, dan dapat mengatur waktu komunikasinya.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Orang tua dapat menonaktifkan ponsel anak selama jam sekolah. Semua dilakukan melalui web di komputer. Bahkan walau ponsel dimatikan oleh anak, orang tua tetap dapat mengontak mereka. Orang tua juga dapat mengetahui isi SMS anak-anak mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Layanan ini dapat melindungi anak dari pelecehan seksual melalui SMS yang sering dilakukan oleh para predator. Para kriminal kerap mengirim SMS atau menelepon anak dengan tujuan mengajak mereka melakukan hal-hal tidak senonoh melalui ponsel. Dan ini sangat mengkawatirkan orang tua.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CFkQFjAA&url=http%3A%2F%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FNational_Society_for_the_Prevention_of_Cruelty_to_Children&ei=Fgy7T7GtH4rQrQe1853qBw&usg=AFQjCNG-c4cet0VmEhUbSOwu3eG4ABX8Og&sig2=f5dRbmY0FBWfKvwGM0KzAQ" style="border: 0px; color: #0085eb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">National Society for the Prevention of Cruelty to Children </a> (NSPCC) melaporkan bahwa banyak gadis remaja yang mendapat tekanan akibat menerima SMS dan telepon tidak senonoh dari orang tak dikenal. Bahkan para predator juga kerap mangirim link web porno ke anak-anak remaja. Menurut survei yang dilakukan Bemilo pada 2000 orang tua, diketahui bahwa 40% anak usia 8-16 tahun yang menggunakan ponsel menderita kurang tidur akibat stres dibully dengan SMS dan telepon. Semoga saja layanan serupa akan segera hadir di Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
From netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-71885034744107607302012-06-11T23:50:00.001+07:002012-06-11T23:50:22.054+07:00Penyesalan Orang-orang Sekarat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/05/Regret_1.jpg" style="border: 0px; color: #000099; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-12493" height="225" src="http://netsains.net/wp-content/uploads/2012/05/Regret_1-300x225.jpg" style="border: 1px solid rgb(205, 230, 245); float: left; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 5px 10px 0px 0px; padding: 3px; vertical-align: baseline;" title="Regret_1" width="300" /></a>Memang benar adanya bahwa penyesalan selalu datang belakangan, bahkan menjelang kematian.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyesalan-penyesalan itulah yang dicatat oleh Bronnie Ware, seorang perawat yang bertugas menemani pasien-pasien sekarat selama 12 minggu terakhir mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></em>Catatan Ware dalam blog-nya, <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.inspirationandchai.com/Regrets-of-the-Dying.html" style="border: 0px; color: #0085eb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">Inspiration and Chai</a></em>, kemudian dibukukan menjadi <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://www.amazon.co.uk/TOP-FIVE-REGRETS-DYING-ebook/dp/B005OS3RSK" style="border: 0px; color: #0085eb; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">The Top Five Regrets of the Dying</a></em>. Di dalamnya berisi kearifan yang didapat orang-orang sekarat semasa hidupnya dan bagaimana kita bisa belajar dari mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Saat ditanya mengenai penyesalan atau tentang sesuatu yang berbeda yang mereka ingin lakukan, tema-tema umum muncul berulang-ulang,” katanya. Ini adalah 5 yang paling sering.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Jujur Sesuai Diri Sendiri</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Aku berharap punya keberanian untuk menjalani hidup yang jujur pada diri sendiri, bukan hidup seperti yang diinginkan orang lain.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ini adalah penyesalan paling umum dirasakan. Saat seseorang menyadari hidupnya akan segera berakhir, namun masih banyak mimpi di masa lampau yang tidak terwujud karena pilihan-pilihan yang mereka buat maupun tidak mereka pilih.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Tidak Kerja Terlalu Keras</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Aku berharap tidak bekerja terlalu keras.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyesalan ini muncul dari pasien-pasien pria Ware. Mereka melewatkan masa-masa muda anaknya serta kasih sayang pasangan dan menghabiskan banyak waktu hidupnya dalam roda pekerjaan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Ungkapkan Perasaan</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Aku berharap memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Banyak orang yang menekan perasaannya agar tak bermasalah dengan orang lain. Memang orang lain pasti akan berekasi saat kita berkata jujur, namun kejujuran itu nantinya akan meningkatkan kualitas hubungan yang ada. Atau, akan melepaskan kita dari hubungan yang tak sehat. Ujung-ujungnya, kitalah yang jadi pemenangnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Komunikasi dengan Teman</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Aku berharap tetap berkomunikasi dengan teman-teman.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Banyak penyesalan mendalam saat para pasien tidak mengusahakan dan menyediakan waktu untuk pertemanan. Mereka terjebak dalam kehidupan sendiri dan melewatkan persahabatan. Dan saat ajal menjelang, kerinduan akan sahabat pun menyerang. Karena itulah yang dibutuhkan di minggu-minggu terakhir: cinta dan persahabatan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Lebih Bahagia</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Aku berharap membiarkan diri lebih bahagia.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ternyata banyak yang tak menyadari bahwa kebahagiaan itu adalah sebuah pilihan. Mereka cenderung berada dalam pola hidup dan kebiasaan lama. Ketakutan untuk berubah memaksa mereka berpura-pura di hadapan orang lain. Di saat yang sama, mereka merindu untuk tertawa lepas dan melakukan hal-hal bodoh.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong>Bagaimana Dengan Kita?</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Lalu bagaimana dengan kita? Mana yang akan kita pilih? Refleksikanlah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', 'Century Gothic', AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
From netsains.net</div>
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9201952373487117560.post-88218145406170837512012-06-05T06:54:00.002+07:002012-06-05T06:54:48.860+07:00Paper Anatomi Sistem Saraf Manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://www.scribd.com/doc/95933456/Anatomi-Sitem-Saraf-Manusia" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Anatomi Sitem Saraf Manusia on Scribd">Anatomi Sitem Saraf Manusia</a><iframe class="scribd_iframe_embed" data-aspect-ratio="0.707514450867052" data-auto-height="true" frameborder="0" height="600" id="doc_66032" scrolling="no" src="http://www.scribd.com/embeds/95933456/content?start_page=1&view_mode=list&access_key=key-l70gw1f42gn5dcxx6jz" width="100%"></iframe></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/18305601101273665497noreply@blogger.com0