Wednesday, November 21, 2012

Perjalanku Ke Bogor

Sore ini seperti biasa jutaan molekul hidrogen dan oksigen menyatu, menjadikat titik-titik air yang jatuh mengguyur kota hujan ini. Aku termenung teringat perjalanan hidupku sampai aku di kota hujan ini. Dua belas tahun yang lalu diriku hanyalah seorang anak kecil yang polos, bahkan sangat polos yang selalu bercita-cita menjadi dokter. Entah mengapa aku mempunyai keinginan menjadi dokter waktu itu. Padahal aku berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Ayahku hanya seorang petani kecil yang menggantungkan hidup dari hasil panen sawah kami. Waktu itu belum pernah terfikir betapa besar biaya untuk menjadi seorang dokter.
Aku mulai mengenyam pendidikan dasar pertama di SD N Mergawati 01. Di sana aku mulai tahu membaca, menulis, dan menghitung. Seiring bergantinya hari, bulan, dan tahun, aku mulai tumbuh dan berkembang disini. Dan akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan dasar tepat 6 tahun. Aku berhasil menjadi lulusan terbaik di SD ku waktu itu. Memang hasil itu yang selalu harus ku kejar, menjadi peringkat pertama. Ibuku selalu mengingatkanku akan hal itu. Bahkan walaupun sudah dapat peringkat satu, ibu atau ayah selalu mengomentari kalau ada nilaiku yang turun. Mungkin hal itulah yang menyebabkanku selalu berusaha giat belajar.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar yang pertama, aku melanjutkan di SMP N 1 Kroya yang merupakan SMP favori. Dengan bekal nilai tertinggi, tentu mudah bagiku untuk bisa diterima di sana. Di sana aku mendapat suasana yang benar-benar berbeda dan baru. Tidak ada satu temanpun yang ku kenal sebelumnya. Tidak ada teman SD yang satu SMP denganku. Tapi itu adalah pilihanku, entah kenapa aku ingin melanjutkan disini. Sekuat tenaga aku berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang benar-benar baru. Bagiku ini adalah tantangan baru, aku harus bisa membuktikan kalau aku bisa menjadi andalan di sana. Orang tuaku tak henti-hentinya menberiku dukungan pada. Tahun pertama aku jalani dengan susah payah, dan belum berhasil medapat hasil yang maksimal. Tapi aku tetap berusaha dengan giat, untuk menjadi yang terbaik. Usaha yang dilakukan tidaklah sia-sia, di tahun kedua, aku berhasil meraih posisi yang ditargetkan. Bahkan bisa menjadi peringkat pertama di kelas. Karena itu, aku mulai ditunjuk untuk mengikuti beberapa perlombaan. Namun, dari sekian banyak perlombaan yang diikuti belum ada yang berhasil. Dan akhirnya aku menyelesaikan pendidikan SMP di tahun ketiga. Aku kembali berhasil menjadi lulusan terbaik di SMP ku.
Banyak teman-teman yang bertanya akan melanjutkan kemana aku. Dengan nilai yang bagus tentu saja mudah untuk masuk kemana saja. Tapi aku memutuskan untuk masuk di SMA N 1 Kroya. Aku memutuskan masuk disini karena berbagai pertimbangan. Sebelumnya saya pernah berencana untuk melanjutkan ke SMK saja. Karena khawatir tidak bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Tentang cita-citaku, aku mulai pesimis waktu itu. Aku sudah tidak berfikir lagi untuk menjadi dokter. Aku mulai menyadari betapa besarnya biaya untuk kuliah menjadi dokter. Aku mulai berfikir, yang terpenting bagiku adalah bisa membahagiakan orang tua. Yang telah bersusah payah membesarkanku, mengasuhku, mendidikku, hingga aku bisa menikmati hidup sampai sekarang. Tetapi, orang tuaku mengatakan padaku untuk tetap pada pilihanku yang pertama, yaitu melanjutkan ke SMA saja. Mereka meyakinkanku bahwa kalau aku bersungguh-sungguh pasti bisa mendapatkan jalan untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Oleh sebab itu, aku mulai terus berusaha giat untuk bisa memperoleh nilai bagus dan mendapat beasiswa kuliah. Semangatku mulai terpompa lagi, namun sebenarnya aku masih bingung dan terus berfikir mau jadi apa aku nanti.
Bukan hal yang sulit di SMA untuk menyesuaikan diri, karena kebanyakan teman-temanku melanjutkan di sini. Aku mulai membuktikan kemampuanku di SMA ini. Di akhir tahun pertama aku mendapat kesempatan untuk mengikkuti lomba tingkat provinsi. Sungguh kesempatan langka yang pertama kali ku peroleh, apalagi di tahun pertama. Namun aku masih gagal untuk meraih hasil yang diinginkan. Aku sangat berharap bisa mendapat juara pada perlombaan yang aku ikuti agar mudah mendapat beasiswa kuliah. Tahun kedua, merupakan tahun yang paling berkesan selama SMA. Bisa dikatakan adalah masa terindah SMA. Di tahun kedua aku mendapat tambahan amanah untuk menjadi ketua OSIS. Sebenarnya aku tak percaya dengan amanah yang aku dapatkan. Aku belum pernah menjadi seorang ketua organisasi. Bahkan sebelumnya aku adalah siswa dengan tipe study oriented. Hanya belajar dan belajar, tidak pernah aktif dalam oraganisasi. Namun aku berusaha menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang memberi kepercayaan padaku.
Aku mulai merasa lebih bermakna, ketika sekolah tidak hanya belajar saja. Memang tugas utama kita adalah belajar, namun pengalaman organisasi seperti itu sangat berharga bagiku. Pengalaman yang tidak bisa didapatkan di kelas. Hal tersebut memberiku tantangan yang begitu besar. Aku harus bisa membegi waktu untuk belajar dan organisasi. Bukanlah hal yang mudah, tapi aku berhasil melakukannya. Satu hal yang membuatku bisa melakukan ini, janganlah mengecewakan orang-orang yang sudah memberi keperrcayaan padamu. Itu yang selalu aku ingat, aku tidak mau mengecewakan orang tuaku dengan turunnya nilaiku dan aku juga tidak mau mengecewakan teman-teman serta bapak ibu guru yang memercayaiku menjadi ketua OSIS. Hal lain yang menghiasi hari-hariku ditahun kedua dan menjadikannya indah yaitu aku bisa mengikuti berbagai macam perlombaan ditengah kesibukanku belajar dan berorganisasi. Itu merupakan tantangan lain yang harus aku hadapi. Tapi hal itulah yang membuat semua lebih bermakna. Perlombaan yang aku ikuti membuatku bisa berkeliling ke beberapa kota selama tahun kedua, sungguh hal yang mengasikkan. Memang aku belum mendapat hasil yang maksimal, namun setidaknya aku bersyukur bisa merasakan suatu hal yang belum tentu orang lain rasakan.
Saat masuk tahun ketiga masih ada satu hal yang selalu terfikirkan. Bagaimana aku bisa melanjutkan pendidikanku? Di kelas aku mulai mendapat wawasan baru dari guru BK, dan aku mulai melirik sekolah tinggi kedinasan. Selain biaya gratis, lulusannya juga akan ditempatkan. Memang itu yang aku cari, bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun dalam benak ini sebenarnya terfikir, bidang mana yang sesuai denganku. Aku merasa kurang cocok dengan bidang-bidang itu. Tetapi aku buang fikiran itu jauh-jauh, yang terpenting adalah bisa membehagiakan orang tua. Di kebimbangan itu, ada seorang yang memberikan support pada ku. Beliau adalah seorang guru di SMA ku dan sekaligus salah satu pembina OSIS. Aku memang sangat dekat dengan beliau. Beliau menceritakan betapa keras perjuangannya dulu saat kuliah. Hal tersebut memotivasiku, bahwa dengan keterbatasan bukan berarti tidak mungkin menggapai keinginan kita. Sejak itu aku mulai belajar soal-soal ujian masuk sekolah tinggi kedinasan yang aku dapat dari beliau dan juga internet.
Seiring berjalannya waktu, aku mendapat info lain tentang beasiswa bidik misi. Beasiswa yang ditujukan untuk lulusan SMA yang ingin melanjutkan kuliah dan mempunyai keterbatasan biaya. Aku sangat tertarik dengan beasiswa tersebut, karena bebas memilih perguruan tinggi dan jurusan. Aku mulai meninggalkan keinginanku untuk melanjutkan di sekolah tinggi kedinasan. Dari semakin banyak info yang ku dapat, aku mulai memutuskan untuk memilih mengambil Ilmu Gizi di Institut Pertanian Bogor. Entah kenapa aku sudah tidak tertarik lagi untuk menjadi dokter. Menurut pemikiranku itulah bidang ggizi yang sesuai denganku. Lomba Kader Kesehatan Remaja yang pernah aku ikuti menginspirasi untuk mengambil di jurusan Ilmu Gizi.
Di akhir tahun ketiga aku mendaftarkan diri di Institut Pertanian Bogor dan mengambil jurusan Ilmu Gizi melalui jalur SNMPTN Undangan. Dua bulan kemudian aku mendapat dua kabar gembira. Kabar yang pertama aku lulus SMA, dan yang kedua aku diterima di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Gizi. Kabar yang sungguh menggembirakan bagiku dan orang tuaku. Itulah buah dari usaha dan do’a selama ini yang ku lakukan. Memang benar, apa yang kita lakukan sekarang akan kita petik hasilnya nanti.
Sampailah aku di kota hujan ini, mulai mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Dari 5000 lebih pendaftar SNMPTN Undangan yang memilih Ilmu Gizi di IPB, aku berhasil menjadi salah satu jari 70-an orang yang diterima. Sungguh tak terduga sebelumnya. Dan aku telah menentukan pilihan yang tepat, karena jurusan Ilmu Gizi IPB adalah yang terbaik se-Indonesia. Aku benar-benar bangga bisa masuk disini, masuk dengan biaya Rp 0,- di perguruan big five Indonesia. Aku sudah tidak mengkhawatirkan lagi masalah biaya kuliah, bahkan untuk biaya hidup sudah ditanggung tiap bulannya. Yang harus ku fikirkan tetap menjaga kepercayaan dari orang-orang yang telah memercayaiku. Dan bagaimana aku bisa bermanfaat untuk negeri ini yang telah membiayai pendidikanku.
Keberhasilan ini bukanlah akhir dari perjuanganku, tetapi merupakan awal dari perjuangan baruku. Aku masih memiliki mimpi-mimpi besar lainnya yang akan aku gapai dengan perjuangan, keyakinan, dan do’a. Aku ingin lebih berarti lagi, tidak hanya sebagai mahasiswa yang study oriented yang hanya mengejar IP 4,00. Terlalu sempit jika hanya itu yang diperjuangkan. Aku ingin lebih dari itu. Aku akan kehilangan waktu-waktu indah saat kuliah jika hanya itu yang dikejar. Aku ingin mengikuti event-event Internasional sehingga bisa merasakan matahari di belahan bumi lain, merasakan budaya-budaya di belahan bumi lain selagi masih menjadi mahasiswa. Aku juga ingin bisa bermanfaat tidak hanya untuk orang tua, dan orang dekatku saja. Namun lebih luas daripada itu, aku ingin bermanfaat untuk semua orang dan bisa memperbaiki negeri ini. Insya Allah terwujud. Amin.....
                                                                        Bogor, dibawah rintikan hujan senja Oktober
                                                                        Angga Rizqiawan
read more

Tuesday, November 20, 2012

Program Penghitung IMT

Setelah sekian lama vakum, duniasains pengin share lagi nih. Posting kali ini merupakan keinginan saya sejak lama. Saya dari dulu pengin banget yang namanya bisa programing. Dan akhirnya sekarang mulai kesampean, walaupun hanya otodidak dan masih sangat dasar apa yang saya pelajari. Tidak ada salahnya juga sebagai mahasiswa ilmu gizi belajar pemrograman kan? Walaupun terkesan ngga ada hubungannya, tetapi saya pengin hubungin. Pengin buat program sendiri yang bisa memudahkan pekerjaan saya.HEHEHEHE....Lagian ngga ada yang nglarang juga kalau kita belajar berbagai macam ilmu, apalagi untuk saling mendukung ilmu-ilmu yang kita pelajari satu sama lain. Ok langsung saja, ceritanya program pertama saya ini bernama program penghitung IMT. Buat yang belum tahu IMT, IMT merupakan indeks masa tubuh yang digunakan untuk mengukur status gizi seseorang. IMT merupakan hasil perhitungan dari Berat Badan dibagi dengan Tinggi badan dalam meter dan dikuadratkan.
Ini bentuk programnya.

Cara penggunaan program ini sangat mudah, cukup memasukkan tinggi dan Berat badan kemudian tekan proses. Maka IMT anda dan status gizi anda akan keluar di kotak IMT dan keterangan. Bagi yang ingin mendownloadnya silakan download di link berikut ini.
DOWNLOAD NOW
read more

Wednesday, October 24, 2012

Design Rumah dengan Google SketchUp

Teringat kembali pelajaran seni budaya 1 tahun lalu ketika di SMA. Saat itu saya pernah mendapat tugas untuk membuat design rumah dengan teknik proyeksi perspektif, cukup ribet emang. Tapi saat itu aku pernah berfikir untuk membuat design itu di komputer. Akhirnya aku ketemu sama google sketchUp. software yang jauh lebih mudah digunkan untuk membuat design rumah atau benda lain daripada AutoCad. Ini contoh design yang aku buat









read more

Thursday, September 20, 2012

Cangkok Rahim Ibu-Anak Pertama di Dunia

Dua perempuan Swedia menerima uterus baru pada akhir pekan lalu dalam transplantasi rahim dari ibu ke anak pertama di dunia. Transplantasi ini dilakukan untuk membantu mereka memiliki bayi, menurut Universitas Gothenburg pada Selasa.

Transplantasi rahim adalah hal baru dan sukses dilakukan untuk pertama kalinya di Turki pada 2011.

"Salah satu perempuan ini pernah diangkat rahimnya setelah menjalani perawatan untuk kanker serviks. Perempuan yang lain terlahir tanpa rahim. Keduanya berusia 30an," menurut pernyataan dari Universitas Gothenburg.

"Lebih dari 10 ahli bedah ikut serta dalam operasi ini, yang dilakukan tanpa komplikasi. Perempuan penerima rahim dalam kondisi baik namun kelelahan setelah operasi," kata Mats Braennstroem, seorang profesor obstetri dan gikenologi di universitas tersebut sekaligus pemimpin tim penelitian.

"Para ibu yang mendonasikan rahim mereka sudah sadar dan berjalan dan bisa kembali ke rumah dalam hitungan hari," tambahnya.

Braennstroem menjelaskan dalam konferensi pers bahwa para perempuan muda yang mendapat rahim harus menunggu sampai setahun sebelum mencoba untuk hamil.

Kemudian mereka akan menjalani fertilisasi in vitro (IVF) dengan embrio beku berisi sel telur mereka sendiri yang dibuahi dengan sperma pasangan sebelum prosedur transplantasi organ.

"Jadi kita baru akan mengetahui sukses atau tidaknya prosedur ini pada 2014," jika dan saat para wanita tersebut melahirkan bayi, kata Braennstroem.

Dia tidak mau berspekulasi akan peluang perempuan penerima rahim tersebut bisa hamil, namun mengingatkan bahwa dalam perawatan IVF reguler, peluang melahirkan bayi setelah transfer embrio antara 25-30 persen.

Braennstroem mengatakan bahwa rahim cangkok tersebut akan diangkat lagi setelah para perempuan penerima organ sudah memiliki setidaknya dua anak, sehingga mereka bisa berhenti minum obat penekan kekebalan tubuh yang membantu badan mereka menerima organ cangkok dengan lebih mudah.

Salah satu dokter dalam tim, Michael Olausson, mengatakan bahwa para dokter mengharapkan ada risiko penolakan yang sama seperti pada donasi organ tubuh lainnya, yaitu sekitar 20 persen.

Perempuan-perempuan tersebut, yang namanya tak diungkap, terpilih menjalani prosedur setelah proses pemeriksaan yang panjang untuk memastikan bahwa mereka dan partnernya subur dan layak jadi kandidat.

Para ibu mereka menjadi donor karena 'keuntungan teoretis' kerabat dekat, menurut Olausson, dan "karena rahim terbukti berfungsi mengandung anak," tambah Braennstroem.

Delapan perempuan lagi akan menjalani prosedur serupa di Swedia sepanjang musim gugur dan musim semi.

Braennstroem menegaskan bahwa transplantasi ini ditujukan untuk membantu para perempuan muda yang terlahir tanpa rahim atau rusak rahimnya, dan bukan untuk membantu wanita usia lanjut yang ingin memiliki bayi setelah melalui usia subur.

10 Kandidat prosedur ini di Swedia berusia 30an atau lebih muda, "karena IVF memiliki peluang lebih besar untuk berhasil dengan wanita yang lebih muda," kata Braennstroem.

Tim riset terdiri dari 20 ilmuwan, dokter, dan spesialis, sudah mengerjakan proyek ini sejak 1999. Mereka sukses melakukan cangkok rahim pada hewan, termasuk tikus dan primata, yang berefek pada kelahiran.

Cangkok rahim dianggap prosedur kontroversial, terutama karena melibatkan donor yang masih hidup.

Tim ini sempat dihalangi oleh Dewan Penguji Kode Etik Pusat Swedia namun akhirnya mendapat lampu hijau pada bulan Mei dengan syarat mereka memiliki komite khusus sendiri untuk memantau proyek ini.

from: http://id.berita.yahoo.com/cangkok-rahim-ibu-anak-pertama-di-dunia.html
read more

Tuesday, September 18, 2012

Atasi Gejala PMS dengan Minum Susu

Sobat Dunia Sains, gimana nih kabarnya? Udah lama Dunia Sains ngga posting, pasti banyak yang nunggu artikel-artikel dari Dunia Sains. Maklum, admin lagi sibuk kuliah. Masuk jurusan gizi menjadi tiaada hari tanpa tugas dan laporan praktikum. hahaha, malah jadi curhat. Dengan sedikit tenaga yang tersisa yang habis dikuras dari pagi saya mencoba share informasi nih. Kali ini Dunia Sains mau share info tentang PMS. Berhubung baru dapet ilmu baru yang nyangkut pas kuliah.(tumben nyangkut)hahahaha. Apa sih PMS? yang jelas yang dibahas disini bukan PMS = Penyakit Menular Seksual. Tapi PMS disini adalah Pre Menstrual Syndrome (ribet banget bacanya) heeee. PMS merupakan gejala-gejala yang dialami karena akan datangnya menstruasi. Gejala tersebut meliputi perubahan mood, pegal-pegal, dan nyeri perut yang dialami saat akan datang bulan. Menurut penelitian dari profesor bidang psikiatri klinis di University of Miami Miller School of Medicine, M. Beatriz Currier, MD  menjelaskan bahwa sebanyak 75 perempuan akan mengalami PMS dalam kadar ringan, dan 5 persen yang mengalami gejala cukup parah. Tentu saja ini dialami sama cewe. Tapi buat cowo yang udah terlanjur baca ini jangan nyesel karena artikel cewe. Artikel ini juga berguna lho buat cowo, terutama buat yang punya pacar nih. Biasanya cowo-cowo pasti pada ngrasain kan si dia jadi sensitif gitu, tiba-tiba ngambek, BT lah dan sebagainya tanpa alasan yang jelas. Apalagi kalau yang namanya cewe udah ngambek, huh,,,sebagai cowo semua serba salah. Bingung kan??? Jadi ikut BT juga kan??? Makannya ayo lanjutkan pembahasannya.HeHeHe......

Fakta yang membuktikan bahwa kadar kalsium pada saat PMS lebih rendah dibandingkan setelah mentruasi, sehingga membuat para ilmuan tergerak untuk meneliti lebih lanjut tentang efek kalsium terhadap gejala-gejala PMS. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kalsium dan vitamin D dapat mengurangi gejala PMS secara signifikan. Selain kalsium dan vitamin D, magnesium, vitamin B1, B2 dan vitamin E juga dilaporkan dapat mengurangi gejala PMS. Vitamin dan mineral yang terdapat dalam makanan lebih efektif untuk mengurangi keluhan PMS dibandingkan dengan vitamin dan mineral yang berasal dari suplemen. Wanita dan remaja putri yang rutin mengkonsumsi susu rendah lemak dan produk olahannya seperti yoghurt dan keju terbukti memiliki keluhan PMS lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena susu mengandung tinggi kalsium, vitamin D, serta vitamin dan mineral lainnya yang teruji dapat mengurangi keluhan PMS.

Jadi, buat cewe yang mau mengatasi gejala PMS ini, konsumsi lah susu dan makanan yang mengandung vitamin dan mineral. Ngga mau kan ngrasain nyeri atau ngambek-ngambek ke cowonya? Kasihan lho cowonya.hehehehehe. Penting juga untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi (Fe). Karena pada cewe yang menstruasi sangat rawan terkena anemi. Dan dampaknya ngga kecil lho. Anemi ngga cuma buat kamu jadi ngga konsentrasi and semangat. Tapi bisa menjadi resiko tinggi saat hamil. Hmmmm....buat cowo-cowo kasih tau cewenya. Biar cewenya ngga ngambek-ngambek lagi tuh pas mau mens. Heeeeeee

Biasakan konsumsi makanan bergizi dan seimbang!!!
Salam Sains ^_^
read more

Sunday, September 16, 2012

Info Beasiswa Mitsubishi Corporation Tahun Akademik 2012/2013 Institut Pertanian Bogor

Persyaratan :
1. Mahasiswa Program Sarjana (S1) minimal semester  II  dan  IPK Minimal  2.00;
2. Tidak sedang menerima beasiswa atau ikatan dinas dari pihak manapun.
3. Foto copy kartu mahasiswa;
4. Rekomendasi dari Pembimbing Akademik/Ketua Departemen/Wakil Dekan;
5. Foto copy Keterangan Penghasilan orangtua dan atau surat keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa tempat orang tua mahasiswa tinggal;
6. 2 (dua) lembar pas foto ukuran 3 x 4 cm;
7. Foto copy Kartu Keluarga;
8. Foto copy Tanda Bukti Lunas SPP
9. Besarnya beasiswa Rp. 5.000.000,-/mahasiswa/tahun
10. Mengisi Kuesioner disini
11. Daftar Online di : bit.ly/daftarbeasiswa
Berkas harap disusun dan dihekter rapi. Pengumpulan berkas paling lambat tanggal 27 September 2012 di loket kemahasiswaan.
Terima Kasih
Direktorat Kemahasiswaan
Institut Pertanian Bogor
read more

Wednesday, September 12, 2012

Apa kata mahasiswa gizi tentang RD?

Dietisien adalah seorang profesional tenaga kesehatan yang fokus dalam bidang makanan dan gizi dalam mengupayakan peningkatan mutu kesehatan seseorang. Perannya sangat krusial dalam preparasi dan pelayanan makanan, modifikasi diet, partisipasi dalam penelitian, dan menyuluh individu atau kelompok tertentu dalam membentuk kebiasaan hidup sehat. Sekarang sudah mulai muncul seorang dietisien profesional yang menyediakan pelayanan spesialis, seperti pada penyakit diabetes, obesitas, penyakit ginjal, osteoporosis, dsb.

RD (Registered Dietitian) adalah profesi dalam bidang kesehatan yang dapat memberikan saran tentang gizi, makanan dan pilihan makanan yang sehat untuk agar terlihat lebih baik. Persyaratan untuk menempuh jenjang pendidikan RD merupakan mahasiswa lulusan S1 Ilmu Gizi. Akan tetapi di Indonesia regulasi dan kompetensi mengenai RD masih belum jelas adanya. Kesimpang siuran ranah dan kompetensi antara lulusan D3 Gizi, S1 Gizi, dan RD masih terjadi di Indonesia. Sehingga jenjang pendidikan RD dapat dikatakan mati suri.

Berdasarkan opini mahasiswa program studi gizi di Indonesia, gelar RD ternyata memang banyak diminati dan dibutuhkan. Minat mereka terbuktikan dalam antusiasme dukungan setelah adanya wacana bahwa gelar RD akan dibuka di empat perguruan tinggi di Indonesia, mengikuti UGM (Universitas Gadjah Mada),  sebagaimana hasil workshop AIPGI beberapa pekan lalu. Perguruan tinggi tersebut adalah UB (Universitas Brawijaya), UNDIP (Universitas Diponegoro), IPB (Institut Pertanian Bogor), dan UNHAS (Universitas Hasanuddin).

Keberadaan RD dianggap sangat penting sebagai bukti profesionalisme ahli gizi/ dietisien dan calon keduanya. Gelar sarjana saja tidak cukup menjamin eksistensi ahli gizi/dietisien bagi mahasiswa S1 gizi yang telah lulus. Hal ini dikarenakan mereka membutuhkan tidak sedikit prestasi untuk dapat diakui saat bekerja di instansi tertentu. Tidaklah cukup mendapatkan teori di kelas, praktek lapangan, dan atau magang singkat, tetapi perlu dijalankan suatu pembelajaran yang menguji kompetensi kita dalam level profesi sebagaimana dijalankan pada jurusan Pendidikan dokter atau Ilmu Keperawatan. Dengan adanya RD, diharapkan masyarakat dan seluruh tenaga kesehatan lainnya mengakui dan mengenal kompetensi seorang ahli gizi/dietisien profesional.

RD juga mampu memperjelas kompetensi ahli gizi / calon ahli gizi di dunia kesehatan. Awalnya memang hanya ada jurusan gizi tingkat Diploma III dan Diploma IV, namun saat ini sudah ada pengembangan ke tingkat S1 dan mulai bermunculan tenaga kesehatan spesialis gizi klinik/medis. Batas ruang lingkup kerja ketiganya masih belum jelas, dimana satu lulusan bisa mengerjakan kompetensi dari banyak ranah. Padahal di luar negeri, seorang ahli gizi sudah memiliki kewenangan atas ruang lingkupnya sendiri, yaitu gizi klinik/dietetik. Maka, sangat diperlukan bagi seorang dietisien atau ahli gizi untuk diakui kejelasan profesinya dan RD inilah salah satu cara untuk membuat batas-batas tersebut menjadi jelas.

Hampir di banyak negara, hanya beberapa orang yang mempunyai syarat profesi dan surat pendidikan tertentu yang dianggap sebagai dietisien. Sedangkan nutrisionis adalah panggilan pada ahli gizi secara umum, dan perannya memang sangat berbeda dengan seorang dietisien, sehingga tidak dapat disamaratakan. Jadi gelar RD cukup berpengaruh dalam membedakan dietisien dengan nutrisionis, dimana RD memang spesifik di ranah gizi klinik.

RD juga memiliki peranan signifikan untuk menaikkan citra bangsa Indonesia dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan. Hal ini dikarenakan RD sudah banyak dan memang sudah eksis di negara-negara maju. Masyarakat yang mengenal RD bisa lebih percaya dan kesadaran akan kesehatan akan meningkat. Masyarakat dapat berkonsultasi ke RD (yang dapat membuka praktek mandiri). Dengan demikian, masyarakat mampu mengubah pola pikir serta gaya hidup mereka ke arah yang lebih sehat. Perlahan-lahan, derajat kesehatan masyarakat akan meningkat. Dengan RD, masyarakat akan sehat secara mandiri. Anggaran kesehatan pemerintah pun dapat dipakai untuk lebih fokus ke penanganan gizi buruk.

Oleh karena itu, perlu adanya perwujudan profesi RD di universitas yang memiliki program studi gizi, khususnya gizi klinis. Selain itu, perlu adanya sosialisasi pengenalan tentang RD ke masyarakat agar mereka tahu peran spesifik RD dalam mempromosikan kesehatan. dengan demikian, masyarakat dapat lebih mengenal seorang RD dan paradigma masyarakat terhadap kesehatan mandiri dapat tercapai.

Sumber:
1.     1. Hasil diskusi ILMAGI dengan AIPGI, Februari 2011
2.     2. Dengar pendapat mahasiswa gizi, 2011
3.     3. Pengurus harian nasional (PHN) ILMAGI 2010-2011

From:  http://busaskisgz.blogspot.com/2011/10/apa-kata-mahasiswa-gizi-tentang-rd.html
read more

Friday, August 3, 2012

Smartphone Bikin Orang “Gila Kerja”


Kemunculan smartphone memicu pola hidup workaholic atau gila kerja bagi penggunanya. Mengapa bisa begitu?
Idealnya, orang bekerja 7 jam dalam sehari. Tapi agaknya itu tak berlaku lagi sejak era teknologi informasi, terutama dengan hadirnya ponsel pintar alias smartphone.  Jam kantor bisa saja berakhir pada pukul 5 sore, faktanya pekerjaan tetap mendera hingga malam, bahkan akhir pekan. Panggilan telepon, email, SMS, pesan instan, yang berkaitan dengan kerja, bisa datang kapan saja.
Sebanyak 60% pekerja pengguna smartphone menyatakan mereka terus terhubung dengan urusan kantor agar tetap terorganisir. Sementara 40% lain mengatakan tak punya pilihan selain melakukan itu. Demikian menurut survei online yang melibatkan 1000 pekerja usia dewasa di Amerika, oleh Good Technology.
Total, 80% pekerja mengaku tetap online dan bekerja walau sudah meninggalkan kantor.  Waktu yang mereka habiskan untuk bekerja di luar jam kantor rata-rata 7 jam per minggu, setara dengan 30 jam sebulan, atau 365 jam per tahun.  Setiap hari, 68% dari mereka memeriksa email sebelum jam 8 pagi.  Bahkan 50% memeriksa email saat masih di tempat tidur. Di malam hari, 40% masih ber-email-ria setelah jam 10 malam.  Dan 69% tak lupa memeriksa email sebelum berangkat tidur.
Wow, mengagumkan juga ya semangat kerja mereka.  Mungkin sebaiknya perlu dipikirkan juga “uang lembur” bagi 30 jam ekstra kerja setiap minggunya. Bagaimana dengan Anda? Apakah tergolong workaholic juga, atau bahkan lebih?

from netsains.net
read more

AADB ( Ada Apa Dengan Benci? )


“Benci” merupakan sebuah kata yang “kuat” dan sering digunakan. “Aku benci hujan”, “Aku benci mantan kekasihku” dan selanjutnya merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata “benci” dan bermakna negatif. Kita menggunakan kalimat ini setiap hari dengan mudah dan tanpa kita sadari. Mungkin beberapa menit yang lalu pembaca baru saja menggunakan kata tersebut.
Saya ingin sekali mengatakan bahwa saya tidak membenci apapun, akan tetapi tentu saja, itu adalah sebuah kebohongan. Kita semua memiliki kebencian. Kebencian merupakan sebuah kondisi emosional yang mana kita semua lahir dengan hal tersebut dan harus mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari. Bilamana kebencian menjadi liar dan tidak terkendali dalam diri kita, hal tersebut akan berubah menjadi perilaku dalam wujud prasangka, kekerasan dan lain sebagainya. Jika kebencian ini merupakan perilaku bukan bawaan lahir, seperti hal yang dipelajari, maka saya yakin itu dapat diubah.
Hampir sebagian besar hal negatif yang terjadi di dunia ini berasal dari kebencian seperti rasisme, anarkisme, vandalisme dan separatisme. Perang adalah salah satu contoh paling nyata dan merupakan produk riil dari sebuah kebencian baik antar individu hingga negara. Dan contoh kecil seperti sepakbola dapat menjadi pelajaran berharga.
Sebagaimana kita ketahui pergelaran Euro 2012 telah berakhir, dimana Spanyol keluar sebagai juara. Ini merupakan gelar Euro kedua mereka berturut-turut setelah tahun 2008. Siapapun yang menonton pertandingan malam Senin itu tahu benar bahwa Italia yang menjadi lawan dibuat tidak berkutik dan kalah telak 4-0.
Jujur, saya adalah penggemar Italia sejak era Roberto Baggio dan Paolo Maldini pada tahun 1994 dan cukup sedih melihat kekalahan Italia. Namun, jauh lebih bersedih ketika melihat pada keesokan harinya banyak beredar di media sosial FacebookTwitter dan jurnal-jurnal onlinememajang gambar lelucon mengenai salah seorang pemain Italia. Beberapa bahkan saya terima via BlackBerry Messenger.
Mungkin mereka yang membuat gambar tersebut tidak sadar sedang menyebarkan kebencian, jika diperbolehkan dapat juga dikatakan rasis. Mungkin juga bagi mereka itu semua hanya lelucon ringan. Mungkin juga saya yang memandang hal tersebut berbeda dan melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang kurang baik. Atau, seperti beberapa teman saya mengatakan saya terlalu serius.
Pada akhirnya, ketika saya mencoba melihat hal tersebut dari sudut pandang yang berbeda, saya menyadari bahwa “semakin besar seseorang, maka semakin besar pula perhatian tertuju padanya, baik positif maupun negatif”. Perhatian negatif, tetaplah merupakan perhatian, karena mereka menyempatkan waktu untuk membuat lelucon tersebut dan menyebarkannya.
Hidup disusun atas kebaikan dan keburukan, Hal-hal buruk dapat mengajarkan kita untuk menyadari hal-hal yang baik. Satu-satunya hal yang dapat membatasi kebencian merajalela adalah rasa hormat kepada satu sama lain (respek). Sebagaimana Raja Priam dari Troy pernah menghadap Achilles dari Yunani, sang musuh dan berujar “you’re still my enemy tonight, but even enemy can show some respects”.
Semua kembali kepada pribadi masing-masing dan bagaimana tiap individu melihat dunia ini. Tapi, jika memungkinkan, janganlah membenci.
“Don’t hate, it’s too big a burden to bear.” – Martin Luther King.
read more

Perkembangan dan Pertumbuhan Masa Anak-Anak

Setiap individu mengalami perkembangan. Setiap individu pun mengalami pertumbuhan. Namun, dapatkah ditemukan perbedaan signifikan antara keduanya?  Jawabannya, tentu bisa. Perkembangan adalah proses perubahan yang bersifat konstan dan kualitatif dalam diri setiap individu menuju kedewasaan. Contohnya, seorang bayi yang mulai bisa memanggil orangtuanya dengan sapaan ‘Ma..ma..ma.’. Meski terdengar simple, namun itulah salah satu contoh perkembangan. Sedangkan pertumbuhan adalah proses perubahan yang bersifat alamiah dan kuantitatif pada diri individu, berkaitan dengan organ jasmani.
Dalam Psikologi Perkembangan, proses perkembangan dibagi menjadi 8 tahap yakni :
1. Permulaan Kehidupan
2. Masa Pranatal
3. Proses Kelahiran
4. Masa Bayi
5. Masa Anak-Anak ;
- Masa Anak-Anak (Awal)
-Masa Anak-Anak (Akhir)
6.Masa Remaja
-Masa Remaja (Awal)
- Masa Remaja (Akhir)
7. Masa Dewasa
- Masa Dewasa (Awal)
- Masa Dewasa (Madya)
- Masa Dewasa (Akhir)
8. Masa Akhir Kehidupan
Setiap masa memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan tahapan lain, termasuk pada masa awal anak-anak yang notabene harus lebih diwaspadai. Tinggi dan berat badan mereka bertambah dikarenakan beberapa faktor seperti gizi, kesehatan dan faktor individual. Proses mienilisasi (sel syaraf dilapisi oleh lapisan sel lemak) meningkatkan kecepatan dan ketepatan anak dalam menerima, mengolah serta menyalurkan informasi. Seiring dengan peningkatan tersebut, meningkat pula ukuran otak anak.Tak hanya itu, visualisasi mereka pun meningkat. Hal ini dpat dibuktikan dnegan fokus kerja mereka dalam memusatkan penglihatan.
Anak-anak identik dengan ‘kelebihan energi’ menyebabkan mereka terus bergerak, bergerak dan bergerak, seolah tak kenal lelah. Pada masa ini aspek motorik mereka terbagi menjadi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar berkaitan dengan kemampuan berjalan, berlari, berenang, menyeimbangkan badan, melempar, melompat dan menangkap. Sementara motorik halus berkaitan dnegan kemampuan mengancingkan baju, meniru bentuk, menggunting, dan sebagainya.Keduanya jenis motorik tersebut terjadi pada usia antara 2,5 – 5,5 tahun.
Tak jarang anak-anak mengalami kesulitan pola makan. Mereka umumnya lebih memilih makanan cepat saji dan ‘say no to sayuran’. Padahal sayuran baik bagi pertumbuhan mereka. Tak perlu paksaan, tak perlu kecaman. Dewasa ini, berbagai trik dan tips pun ditawarkan guna kebutuhan sayuran anak. Pemberian sayuran pada anak dapat ‘dimanipulasi’ dengan menyisipkan sayuran pada makanan mereka. Contohnya nugget buatan yang di dalamnya berisi sayur. Untuk trial pertama, cobalah porsi sayuran dan daging 1:4. Selanjutnya tingkatkan porsi sayuran dibandingkan daging, dengan begitu niscaya lidah anak akan terbiasa dengan sayuran. Atur pola makan sehat untuk anak dengan menu 4 sehat lima sempurna dan halal.
Ada motorik, maka ada pula kognitif. Menurut Piaget, perkembangan kognitif anak usia prasekolah berada pada periode praoperasional yang ditandai dengan munculnya kemampuan menalar, menguat dan melemahnya egosentrisme, serta timbulnya gagasan imajinatif.Berbicara aspek kognitif, berbicara pula mengenai kreativitas anak. Kreativitas atau daya kreasi dikatakan muncul jika ia bersifat tidak biasa. Setiap anak cenderng bersifat kreatif. Mereka berpotensi besar menciptakan hal-hal baru dan tak biasa, terlepas dari baik buruknya. Sekarang, tinggal bagaimana orangtua mengarahkan ke arah yang positif.
Keluarga memegang peranan kuat dari setiap tahap perkembangan anak. Di sinilah perkembangan sosial dan emosi anak bermula. Untuk itulah, penting bagi orangtua memperhatikan pola pengasuhan, harmonisasi dan relas antar anggota keluarga. Komunitas selanjutnya dalam sosialisai anak adalah teman sebaya. Kehadiran merka penting sebagai pembanding di luar lingkungan keluarga dan sebagai sumber informasi. Biarkan anak bermain, sebab dengan bermain dapat meningkatkan kerjasama, eksplorasi dan perkembangan kognif.
Masa akhir anak-anak terjadi pada rentang usia 6-12 tahun. Umumnya pada akhir masa ini, anak-anak mengalami kematangan seksual, baik laki-laki maupun perempuan. Bahaya yang harus diwaspadai antara lain; kecanggungan, bentuk tubuh yang berubah, perilaku sosial yang berubah, dan sebagainya. Untuk selanjutnya mereka menuju masa remaja. Pada saat itulah masa anak-anak berakhir.

from netsains.net
read more

Cuma 5% Orang Tua yang Khawatir Anaknya Akses Konten Dewasa

Ada banyak bahaya yang mengancam anak-anak di dunia maya, dan tidak semua anak maupun orang tua siap menghadapinya. Ternyata jumlah orang tua yang punya prioritas melindungi anaknya dari konten dewasa masih cukup minim. Dari survei yang dilakukan Harris Interactive pada 9000 user internet di Amerika, Rusia, dan Eropa pada Februari hingga Maret 2012, hanya 5% saja user yang memprioritaskan proteksi anak mereka dari konten dewasa.
Di sisi lain, komunitas online saat ini semakin banyak yang berusia muda, dengan laptop atau ponsel pintarnya. Bahkan anak-anak sekolah pun sudah terbiasa dengan perangkat elektronik canggih tersebut. Sebanyak 35% dari mereka mengakses internet dari ponsel, dan 62% dari ponsel pintar.
Dengan kondisi tersebut, selayaknya makin banyak orang tua yang mengkhawatirkan anak-anak mereka yang kian banyak menghabiskan waktu di chat room atau social media. Sebesar 10% dari responden mengkhawatirkan hal tersebut. Mereka takut anak-anaknya mengalami atau terlibat kekerasan virtual, atau mengakses konten terlarang. Hal lain yang juga dikhawatirkan adalah anak-anak memberikan informasi penting ke orang tak dikenal.
Adabeberapa software yang bisa dipakai orang tua untuk memonitor perilaku online anak-anak mereka, khususnya yang masih di bawah umur. Salah satunya modul Parental Control dari Kaspersky Internet Security 2012 yang dapat mengatur akses anak ke web dan aplikasi, serta memantau komunikasi mereka dengan teman-teman di social media. Selain diinstal di komputer, software ini juga bisa diintal di ponsel pintar maupun tablet, seperti Kaspersky Parental Control for Android. Program ini dapat memblokir web yang berisi konten dewasa atau berbahaya bagi anak-anak.
Selain memasang software pelindung, orang tua juga sebaiknya mengajak anak berkomunikasi dan berdiskusi mengenai bahaya yang mengancam di dunia maya.

from netsains.net
read more

Dominasi Asam, Basa, dan Garam pada Pelajaran Kimia


Ilustrasi dari www.funsci.com


Bahasan kimia kelas 11 sma fokus pada larutan, larutan asam-basa dan garam, diobok-obok sampai habis karena larutan adalah hal penting yang ada di sekitar kehidupan ini. Banyak zat beserta sifatnya menjadi bermakna karena sifat keasaman dan kebasaannya demikian pula kombinasi asam-basa yaitu garamnya. Jadi simak bahasan itu semua dengan baik pada semester 2 ini.
Konsep asam basa ini akan menjadi hal yang sangat-sangat penting untuk mempelajari sifat-sifat kimia pada bahasan kimia lanjut. Apalagi kalau berminat di bidang yang ada kaitannya dengan kimia. Di sma bahasan asam basa masih cukup sederhana dan mendasar, namun mengasyikkan untuk memanjakan nafsu otak kalkulasi dan logika. Hiruk pikuk bahasan asam basa kebanyakan ada pada penentuan mana asam basa serta masing-masing konjugasinya juga tak dan tik hitungan derajat keasaman (pH) beserta parameter yang terkait (konsentrasi, volume, massa, dan lain lain).
Zat utama dalam bahasan ini adalah ion hidrogen dan ion hidroksida  yang dihasilkan ketika zat lain dilarutkan dalam pelarut umum (air). Banyaknya ion-ion tersebut akan menjadi sentral dalam kalkulasi sistem larutan. Kalkulasi tersebut diejahwentahkan dalam satuan konsentrasi molar (M). Banyak parameter yang terkait molar ini, bisa datang dari mana saja sebagai “sumber masalah” soal-soal larutan. Jangan sampai konsep terlepas ketika sedang asyik berhitung. Kimia bukanlah soal hitung-menghitung laksana matematika. Jadi kalau menguasai konsep mol dan teori asam basa maka tidak ada hal yang akan menyulitkan untuk menyelesaikan persoalan kimia asam-basa ini.
Ada beberapa teori tentang asam basa, namun keduanya bersifat relatif. Tidak ada larutan yang mutlak asam atau basa. Kerelatifan asam basa larutan sesungguhnya jika ada dalam pasangan zat  (lingkungan) saat terjadi reaksi. Ini mirip kalau kita membandingkan manusia satu dengan manusia lainnya. Silahkan kejar dan banyak tanya tentang kemanfaatan bahasan ini atau kalau malu bertanya jelajahlah jagad maya, pasti ketemu jawaban-jawaban rasa penasaran kita.
Pantas saja bahasan asam basa ini diberi porsi lebih karena manusia sebagai makhluk pembelajar tak akan lepas dari larutan. Fakta bahwa makhluk hidup didominasi oleh larutan menyebabkan ia fokus pada asam basa juga . Bahkan sehat atau sakitnya manusia bisa diindikasikan oleh derajat asam basa pada ekskresi maupun sekresi zat yang dihasilkan tubuhnya. So penting banget kan?!

Lebih lanjut bahasan dan eksperimen tentang asam basa yang cukup gamblang bisa dikunjungi di web funsci.com. Selain itu di wikipedia juga tersedai bahasan ringkas tentangasam dan basaSitus lain cukup banyak untuk dijadikan referensi kalau tertarik dengan bahasan ini.

from netsains.net
read more

Akrilamida dalam Makanan

French Fries
Anda penggemar kentang goreng atau anda penikmat kopi?! Hmm. Sebaiknya baca dulu artikel ini here it goes..
Pada tahun 2002 lalu, para ilmuwan swedia menghebohkan dunia dengan mengumumkan penemuan adanya akrilamida dengan jumlah yang signifikan dalam berbagai makanan yang telah dimasak (Robin, 2007).
Pembentukan Akrilamida di dalam makanan terjadi karena adanya reaksi antara asam amino asparagin dengan gula pereduksi seperti glukosa dan fruktosa. Pembentukan ini merupakan bagian dari reaksi maillard, dimana terjadinya pencoklatan dan perubahan flavor pada makanan yang telah dimasak. Pembentukan Akrilamida terjadi khususnya pada proses pemasakan dengan menggunakan suhu tinggi seperti proses penggorengan atau pemanggangan (di atas 120 derajat Celsius) dan pada kondisi kelembaban yang rendah. Beberapa makanan diketahui juga mengandung akrilamida dalam kondisi kelembaban tinggi pada temperatur yang rendah, misalnya jus buah prem dan zaitun hitam yang sudah dikalengkan. Badan Pengawas Makanan Amerika Serikat mendeteksi akrilamida pada makanan ini selama pengambilan sampel makanan yang dilakukan FDA dalam program penyelidikan diet total (Robin, 2007).
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada populasi umum, rata-rata asupan akrilamida melalui makanan berada pada rentang 0,3–0,8 μg/kg BB/hari. Environmental Protection Agency (EPA) pada tahun 1992 dan WHO pada tahun 1985 telah membatasi kadar akrilamida dalam air minum sebesar 0,5 μg/liter (ppb). Office of Environmental Health Hazard Assesment (OEAHHA), salah satu divisi EPA yang berlokasi di California, Amerika Serikat telah menetapkan bahwa 0,2 μg/hari akrilamida tidak bersifat sebagai agen pencetus kanker. Peneliti Swedia mendapatkan bahwa terdapat konsentrasi akrilamida yang sangat besar pada makanan yang digoreng (keripik kentang, median 1200 μg/kg; kentang goreng, 450 μg/kg), dan makanan yang dipanggang (sereal dan roti, 100-200 μg/kg) (Harahap, 2006).
Akrilamida ditemukan terutama pada makanan yang berasal dari tanaman, khususnya produk olahan kentang seperti kentang goreng dan keripik kentang; makanan olahan sereal seperti kue, biskuit, sereal sarapan pagi, dan roti panggang; dan kopi. Pada tahun 2005, peneliti di Badan Pengawas Makanan Nasional memperkirakan bahwa rata-rata konsumen Amerika Serikat mengkonsumsi akrilamida sebanyak 0,4 μg/kg berat badan/hari (μg/kg-bw/d), sementara perkiraan rata-rata pada konsumen internasional adalah 0,2 sampai 1,4 μg/kg-bw/d (Robin, 2007).
Roasted Breads
Berdasarkan percobaan pada hewan, akrilamida diekskresikan dalam jumlah besar melalui urin dan empedu sebagai metabolitnya. Diketahui terdapat akrilamida dalam air susu tikus yang sedang menyusui. Data-data farmakokinetika akrilamida pada manusia masih sedikit, namun antara manusia dan hewan mamalia belum terdapat data yang dengan pasti menunjukkan perbedaan dari keduanya (Harahap, 2006).
Selama ini, belum ada data yang pasti tentang berapa persisnya asupan konsentrasi akrilamida yang beresiko menyebabkan kanker. Baru-baru ini, uji toksikologi yang dilakukan oleh suatu lembaga penelitian di AS menyarankan asupan harian akrilamida yang dapat ditolerir untuk mencegah resiko kanker adalah sebesar 2.6 mikrogram per-kg Berat Badan. Nilai ini lebih tinggi dari perkiraan eksposur harian rata-rata akrilamida yang berasal dari makanan pada orang dewasa (0,3 – 0,5 mikrogram per-kg Berat Badan) (Syamsir, 2009).
Banyak penelitian telah memfokuskan pada cara untuk mengurangi pembentukan akrilamida di dalam makanan. Beberapa teknik umum diusulkan untuk pencegahan salah satu dari beberapa tindakan misalnya mengurangi ketersediaan asparagin bebas atau mengurangi gula, memodifikasi bahan-bahan lain, dan mengubah waktu dan suhu memasak. Teknik yang berbeda muncul dan lebih berguna untuk berbagai jenis produk yang berbeda misalnya untuk produk olahan kentang, yaitu pememilihan kentang yang rendah kadar gulanya, mengendalikan kondisi penyimpanan, dan mengurangi waktu atau suhu memasak merupakan metode yang sering dilakukan, sedangkan untuk produk sereal, memodifikasi waktu atau suhu memasak, menghindari penggunaan amonium bikarbonat, dan menggunakan bahan-bahan yang rendah asparagin. Teknik yang disarankan untuk mengurangi akrilamida adalah menggunakan bahan-bahan minor (misalnya, asam amino, kalsium, asam sitrat) yang mengganggu pembentukan akrilamida, dan penggunaan asparaginase untuk mengurangi tingkat asparagin sebelum dimasak. Tidak ada teknik yang baik yang telah diidentifikasi untuk mengurangi akrilamida dalam kopi sembari mempertahankan rasa. Yang tak kalah penting, metode yang paling diusulkan untuk mengurangi akrilamida masih belum terbukti secara komersial. Selain itu, produsen perlu tahu juga apakah metode-metode ini mempengaruhi rasa, stabilitas dan keamanan produk (Robin , 2007).

From netsains.net
read more

Interaksi Protein Patogen-Manusia dipelajari lewat Bioinformatika

Peneliti pada Virginia Bioinformatics Institute (VBI) dan Departemen ilmu komputer pada Virginia Tech telah menyediakan analisa global pertama terhadap interaksi protein manusia dengan protein virus dan protein pada patogen lain. Ilmuwan telah mengamati data eksperimen yang tersedia secara publik dari 190 patogen berbeda yang membangun 10477 interaksi antara protein manusia dan patogen. Pendekatan bioinformatika ini menyediakan peta jaringan yang sangat detail dari protein manusia yang berinteraksi dengan protein pada berbagai patogen. Jaringan interaksi menunjukkan titik intervensi kunci untuk pengembangan terapi kedepannya terhadap penyakit menular.
Matt Dyer, ahli bioinformatika pada VBI dan mahasiswa S2 pada program Genetika, Bioinformatika, dan komputasi biologi pada Virginia Tech berkata: ‘Penyakit menular menghasilkan jutaan kematian setiap tahun. Walaupun banyak upaya telah diarahkan terhadap kajian bagaimana infeksi oleh patogen menyebabkan penyakit pada manusia, hanya akhir-akhir ini saja set data besar dari interaksi protein menjadi tersedia secara publik. Kami telah mengambil kesempatan ini untuk membandingkan interaksi protein antara manusia dan protein patogen dari 190 patogen berbeda untuk menyediakan pemahaman penting pada strategi yang digunakan patogen untuk menginfeksi sel manusia.
Peneliti memberikan perhatian pada dua jaringan protein manusia–protein yang berinteraksi dengan setidaknya dua patogen virus dan preotein yang berinteraksi dengan setidaknya dua patogen bakteri. Istilah Gene Ontology (GO) dikomputasi untuk kedua set protein yang menyediakan informasi kunci pada fungsi dari berbagai protein. Beberapa temuan yang menarik pada kajian ini termasuk demonstrasi yang jelas bahwa patogen lebih suka berinteraksi dengan dua kelas protein manusia yang dikenal sebagai hubs dan bottlenecks. Hubs adalah protein populer yang berinteraksi dengan banyak protein lainnya pada jaringan interaksi protein manusia.
Bottlenecks adalah protein yang terletak pada banyak dari jalur terpendek di jaringan. Patogen sepertinya berusaha memaksimalkan kemungkinan sukses mereka dengan mentargetkan protein penting ini pada waktu infeksi. Dalam banyak kasus, protein manusia yang memediasi efek patogen adalah protein yang diketahui untuk terlibat pada jalur kanker, sebagai contoh faktor transkripsi STAT1 atau protein penekan tumor TP53. Penemuan ini mengarahkan paralel yang menarik antara infeksi patogen dan kanker dan membuka area di masa depan untuk riset.
T.M. Murali, asisten profesor pada Departemen ilmu komputer di Virginia Tech, menambahkan: ‘Kajian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jaringan interaksi protein memiliki topologi yang dapat bertahan pada serangan secara random, namun rentan terhadap serangan secara tertarget, sebagai contoh pada hubs. Hasil kami menunjukkan contoh yang mencolok dari bagaimana patogen dapat mengembangkan kemampuan untuk mengeksploitasi struktur interaksi antara protein manusia dalam rangka untuk mempromosikan infeksi. Kajian global ini juga menunjukkan bahwa banyak virus memiliki strategi serupa untuk mengendalikan siklus sel manusia, mengatur program kematian sel, dan mentranspor materi genetik virus menyebrangi membran inti di sel manusia.’
Bruno Sobral, Direktur eksekutif dan ilmiah pada VBI, berkomentar: ‘Penyakit menular telah memberikan beban berat pada sistim kesehatan publik di seluruh dunia. Pada waktu yang sama, industri bioteknologi dan farmasi telah menghadapi tantangan berat untuk meningkatkan inovasi dan produktivitas pada penemuan obat dan vaksin, maupun pada pengembangan. Terobosan dari kajian ini memberikan strategi yang menarik bagi siapapun di komunitas ilmiah yang tertarik dalam rangka menemukan target anti viral dan anti bakterial.’
Peneliti VBI Matt Dyer and Bruno Sobral, dan Peneliti Departemen ilmu komputer T. M. Murali berkontribusi pada  paper, “The Landscape of Human Proteins Interacting with Viruses and other Pathogens.” Paper akan terbit pada edisi February 15, 2008  PLoS Pathogens 4(2): e32. doi:10.1371/journal.ppat.0040032
Diadaptasi dari material yang diberikan oleh  Virginia Tech, via EurekAlert!, servis  AAAS.
diterjemahkan dari sciencedaily.com
from netsains.net
read more

Monday, June 25, 2012

Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan


Anda mungkin pernah mendengar nama xylitol pada beberapa produk seperti permen dan pasta gigi. Jenis gula ini dinilai dapat mengatasi masalah kesehatan gigi dan lainnya. Namun apa sebenarnya kelebihan xylitol dibandingkan jenis gula lain yang kita kenal selama ini?
Xylitol sebenarnya bukan merupakan molekul gula monosakarida (gula tunggal) yang memiliki gugus kimia aldehida (seperti pada glukosa) atau keton (seperti pada fruktosa). Gula langka ini merupakan senyawa berkarbon lima dengan lima gugus alkohol/hidroksil (disebut juga pentitol). Xylitol disebut gula langka karena hanya sedikit terdapat pada buah dan sayuran alami dan pembuatannya boleh dikatakan cukup sulit dibanding senyawa pemanis lainnya. Oleh karena itu dari segi harga pun, xylitol merupakan salah satu pemanis termahal dibanding pemanis lainnya.
Tingkat kemanisan xylitol yang setara dengan sukrosa (gula dapur) membuatnya banyak digunakan sebagai pemanis produk makanan dan confectionary. Kelebihannya dibanding sukrosa adalah energinya yang lebih rendah, yaitu hanya 2.4 kalori/gram dibanding dengan sukrosa yang mencapai 4 kalori/gram. Xylitol juga memiliki kelarutan yang sangat baik di dalam air dan menimbulkan sensasi dingin ketika larut di mulut sehingga banyak digunakan pada produk permen mint, permen karet, dan pasta gigi. Namun lebih dari itu semua kelebihannya yang utama adalah efek biologisnya yang menyehatkan.
Xylitol yang memiliki kalori yang rendah sangat bermanfaat sebagai pemanis makanan/minuman bagi penderita diabetes. Gula langka ini juga bermanfaat mencegah karang gigi dan karies. Hal ini dikarenakan keberadaan xylitol akan menekan pertumbuhan bakteri di dalam mulut yang kebanyakan mengonsumsi glukosa sebagai bahan makanan mereka, sehingga bakteri tersebut tidak dapat berkembang biak dengan baik pada kondisi tinggi xylitol. Manfaat xylitol inilah yang telah digunakan pada dunia kedokteran gigi dan juga pada beberapa produk perawatan dental seperti permen karet anti-karies dan pasta gigi. Selain itu, xylitol juga ditemukan dapat mencegah infeksi telinga pada anak-anak.
Saat ini industri xylitol sangat menjanjikan dan teknologi sintesisnya terus dikembangkan. Gula langka ini memang sulit diperoleh secara alami dan harus disediakan lewat jalan sintesis kimiawi atau biologis. Jalur sintesis kimiawi untuk xylitol antara lain dengan hidrogenasi D-xylosa menggunakan katalis logam. Namun, dikarenakan D-xylosa merupakan prekursor yang cukup mahal, saat ini para ilmuwan tengah mengembangkan teknik sintesis xylitol dari D-glukosa.
Selain sintesis secara kimiawi, metode sintesis lainnya yang paling banyak digunakan adalah dengan metode bioteknologi mikrobiologi. Metode ini menggunakan mikroorganisme yang diberi “makan” berupa gula xylosa sehingga akan menghasilkan xylitol yang kemudian akan dipanen. Mikroorganisme yang cukup potensial untuk menghasilkan xylitol antara lain ragi Saccharomyces cereviseae dan Candida utilis. Kelebihan metode ini ialah hasilnya yang mencapai persentase yang lebih tinggi dibanding sintesis kimiawi yaitu hingga mencapai 95% hasil. Tetapi jelas metode ini membutuhkan fasilitas teknologi yang maju dan relatif mahal.
Di Indonesia sendiri, xylitol masih diimpor dari luar karena ketiadaan teknologi untuk sintesisnya. Sebagai produk yang cukup menjanjikan di masa depan, tentu kita berharap Indonesia dapat berswasembada xylitol lewat kerjasama para ilmuwan, industri, dan pemerintah.

from netsains.net
read more

Bioinformatika dan Revolusi Pertanian


 Indonesia merupakan negara berpenduduk keempat terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Pun Indonesia merupakan negara konsumen beras terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Fakta itu tentu merepresentasikan kebutuhan pangan Indonesia yang sangat besar.
Permasalahan pangan di Indonesia bukanlah suatu hal yang dapat dianggap remeh. Kompleksitas masalahnya dimulai dari kecilnya lahan pertanian, minimnya produktivitas tanaman pangan, birokrasi pertanian yang kurang menguntungkan petani, mahalnya harga komponen pertanian, kegagalan program diversifikasi pangan, dan segudang masalah lainnya. Berkaitan dengan permasalahan produktivitas pangan, mungkin Indonesia patut mencontoh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, dan Jepang. Mereka merupakan negara yang sangat meningkatkan produktivitas tanaman pangannya karena sangat menerapkan ilmu bioteknologi pertanian dan bioinformatika.
Lalu apa kaitan bioinformatika dengan revolusi pertanian? Bioinformatika sebenarnya merupakan ranah ilmu yang tergolong baru dan belum banyak berkembang di Indonesia. Bioinformatika merupakan gabungan antara ilmu biologi dengan informatika, dimana hasil penelitian biologi dibentuk menjadi data digital dan kemudian diolah untuk menghasilkan suatu informasi baru.
Teknologi rekayasa genetika merupakan salah satu bidang yang sangat membutuhkan riset bioinformatika. Sekuens gen unggul pada suatu organisme agar dapat disisipkan ke organisme lain yang diinginkan dapat ditentukan melalui analisis genomik dari basis data genom organisme tersebut. Analisis genomik merupakan salah satu ranah bioinformatika.
Revolusi pertanian yang mengubah paradigma pertanian konvensional dengan menghasilkan spesies tanaman pangan unggul hasil rekayasa genetika. Salah satu contoh dapat terlihat jelas pada padi, tanaman pangan pokok setengah penduduk dunia termasuk Indonesia. Padi yang rentan hama, pertumbuhannya lambat, dan produktivitasnya dalam menghasilkan beras rendah kini tergantikan oleh padi hasil rekayasa genetika. Padi hasil rekayasa genetika saat ini telah disisipkan gen penghasil antihama yang berasal dari bakteri, gen enzim fotosintesis dari tanaman C4 seperti jagung dan tebu untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas, bahkan disisipkan gen penghasil beta-karoten untuk meningkatkan nutrisi beras.
Terlihat bahwa riset bioinformatika ternyata juga memegang peranan penting dalam permasalahan pangan. Indonesia yang saat ini banyak tertinggal riset dasar dan terapannya harus berbenah diri dengan meningkatkan jumlah dan kompetensi riset demi mengejar ketertinggalan di berbagai sektor dari negara maju, bahkan negara berkembang seperti China dan India

from netsains.net
read more

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More