Monday, March 19, 2012

Taruna Ikrar: Menemukan Allah Melalui Sains dan Riset (Bagian 2)



Perbincangan dengan Dr. Ikrar Taruna sampai pada Top Tens Problems yang dijumpai dalam bidang kedokteran. Bagian kedua dari sebuah interviu eksklusif.
DITO: Menurut Dokter, apa saja “top ten problems” yang sering dijumpai di dalam praktek/kehidupan sehari-hari, terutama di bidang farmakologi, kardiologi, dan neuroscience ?
Jawab:
Dalam bidang yang saya geluti dewasa ini, ada sepuluh kasus terbanyak, yaitu:
1). Penyakit Jantung Koroner (Coronary Artery Disease)
2). Pecahnya Pembuluh Darah Otak  (Stroke)
3). Kejang atau penyakit ayan (Epilepsy)
4). Kelainan Otot-Otot jantung (Cardiomyophaty)
5). Efek Samping Obat  (Advars Reaction of Pharmacology)
6). Kelainan Autisme (Autisme Disorders Syndromes)
7). Ketergantungan Obat-Obat Narkotika (Addiction Narcoticphsicotropic)
8). Penyakit Darah Tinggi (Hipertension)
9). Penyakit Kerusakan dan pengusutan jaringan Otak (Alzhaimer and Amnesia)
10). Penyakit Kejiwaan Yang Menetap (Schizophrenia)
DITO: Secara umum, bagaimana solusi untuk mencegah dan mengatasi “top ten problems” tersebut?
Jawab:
Secara umum untuk mencagah berkembang penyakit-penyakit diatas, dibutuhkan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan dengan mempromosikan cara hidup sehat ditengah-tengah masyarakat, yang dimulai dengan memakan makanan sehat yang  mengandung banyak serat dan rendah kolesterol, meningkatkan aktivitas dan berolahraga, serta mengurangi stessor yang berlebihan, demikian pula memperbaiki lingkungan sekitar dari polusi udara.
Fase selanjutnya adalah tindakan pengobatan, dalam fase ini dibutuhkan obat-obat baru, serta strategi baru dan juga metode baru untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif diatas. Sehingga sangat mendesak dan dibutuhkan penelitian-penelitian yang komprehensif yang multisenter, dan saling bekerjasama untuk berjuang dalam upaya menyelesaikan permasalahan diatas.
Demikian pula faktor yang penting adalah rehabilitasi, setelah penyakit ini mengenai seseorang, upaya rehabilitation medicine  sangat mendesak untuk menghindari kecacatan.
Sebagai ilmuwan yang berkiprah di bidang Neurosains, Cardiosains, dan farmakologi, kelihatannya ke depan dibutuhkan institusi yang memadukan kedua multidisipliner diatas, yang kita sebut dengan Brain and Circulations Intitute. Lembaga ini melakukan penelitian mulai tingkat molekular hingga pelayanan kedokteran di rumah sakit, serta penelitian untuk menemukan obat-obat yang baru. Untuk eksis dan berkembang, intitusi Brain and Circulation institute berkejasama dengan pemerintah, fihak swasta, dan fakultas-fakultas kedokteran, baik di Indonesia maupun di luar negeri, seperti Amerika, Jepang dan berbagai negara maju lainnya.

Kriteria Ideal
DITO: Menurut Dokter, bagaimana kriteria dokter dan dosen sekaligus ilmuwan / peneliti / periset yang ideal itu?
Jawab:
Setiap profesi memiliki kriteria ideal, yaitu sejauh mana pelaksanaan atas tugas dan tanggung jawab utama terhadap profesi tersebut. Demikian pula dengan dosen dan dokter yang merangkap sebagai peniliti, kriteria idealnya adalah kemampuan untuk mengerjakan tanggung jawabnya mendekati seratus persen.
Dalam benak saya, seharusnya dosen dan dokter yang ideal adalah dokter dan dosen yang berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan kerja dan tanggung jawabnya sesuai sumpah jabatan sebagai seorang dokter, demikian pula sebagai seorang dosen dan peneliti. Yaitu seseorang yang bersungguh sungguh dengan segenap daya upaya dan penuh dedikasi mendidik mahasiwa didikannya hingga semua mahasiwanya mengerti akan ilmu yang diajarkan, sedangkan peneliti ideal merupakan seorang yang melakukan penelitian untuk mencari solusi terhadap sesuatu masalah, dan berharap bisa menyelesaikan masalah tersebut, serta dapat mempublikasikan penemuannya secara benar dan obyektif. Bahkan diharapkan menemukan sesuatu inovative yang bermanfat bagi kemaslahatan ummat manusia secara keseluruhan.
Sudah saatnya peneliti, ilmuwan dan dosen Indonesia berpikiran global dan bertujuan untuk mencapai institusinya sebagai World-class institution yang ditandai oleh kemampuan luar biasa dari penelitinya, yang ditunjukkan dengan kemampuannya berperan dan berkiprah secara nyata dalam masyrakat, demikian pula disertai dengan  hasil pulikasi internasional yang diakui dunia, baik berupa publikasi ilmiah, penemuan-penemuan baru di bidang pelayanan, obat-obatan, dan teknik terbaru, paten, dan jurnal internasional.

Formula Sukses
DITO: Boleh tahu formula sukses Dokter? Bagaimana Dokter memaknai kesuksesan ini?
Jawab:
Sebetulnya apa yang kami raih sekarang ini perlu disyukuri sebagai bagian dari anugerah Allah swt, dan merupakan buah dari perjuangan yang tak kenal lelah serta usaha keras untuk meraih cita-cita. Secara sederhana, semua orang punya potensi yang sama untuk maju dan berkembang. Olehnya yang dibutuhkan adalah cita-cita yang tinggi yang disertai dengan rencana yang tepat  untuk menggapainya.
Dalam hidup ini dibutuhkan tiga hal yaitu: Cita-cita hidup, Tujuan Hidup, dan Pegangan Hidup. Kalau diperumpamakan, seperti orang yang labih berlayar ditengah lautan. Orang yang berlayar tersebut, mempunyai tujuan untuk berlabuh disebuah pulau tujuan, layar pada perahu tersebut akan mengarahkan perahu tersebut untuk mencapai tujuan, yang diperumpamakan sebagai cita-cita, dan perahu itu sendiri beserta kemudianya merupakan pegangan orang tersebut untuk bertengger diatas perahu.
Demikian pula dalam hidup ini, kita harus memiliki tujuan hidup, adalah bahwa setiap orang akan menghadap sang pencipta di hari kemudian, itulah tujuan hidup yang hakiki. Selanjutnya cita-cita hidup kita adalah seperti untuk menggapai obsesi-obsesi hidup, misalnya menjadi sarjana, menjadi dokter, menjadi pejabat dan seterusnya, dan terakhir untuk menggapai semua itu dibutuhkan suatu pegangan hidup yang tak lain adalah agama yang kita yakini untuk mengantarkan hidup kita bahagia dunia dan akhirat.
Menemukan Allah Melalui Science dan Riset
DITO: Bagaimanakah Dokter dapat menemukan bukti kebesaran Tuhan melalui science dan riset?
Jawab:
Dengan mendalami ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kedokteran akan semakin meningkatkan keyakinan akan kebesaran Allah SWT. Sebetulnya kebesaran Tuhan dapat disaksikan dengan mempelajari kompleksitas tubuh manusia. Sangat banyak keagungan Tuhan yang dijelmakan dalam tubuh manusia. Salah satunya adalah betapa kompleks dan rumitnya jejaring saraf manusia.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam ilmu kedokteran dijelaskan bahwa seseorang dinyatakan meninggal dalam tiga tahap kematian yaitu: Kematian cell, kematian Klinis, dan Kematian Otak. Setiap hari sel-sel tubuh mengalami kematian dan mengalami regenerasi atau pergantian dengan sel-sel yang baru. Selanjutnya jika seseorang mengalami henti jantung, dengan tidak ditemukan lagi detakan jantung dengan menggunakan EKG (elektrokardiografi, alat perekam detak jantung), maka orang tersebut dikatakan mengalami kematian klinis. Jika masih ditemukan sinyal-sinyal yang berhubungan dengan kerja neuron atau sel-sel saraf di otak. Sehingga terakhir orang akan diputuskan telah meninggal jika terjadi kematian otak, artinya otaknya sudah tidak bekerja lagi.
Karena kompleksnya otak ini, otak manusia tersusun dari lebih 100 trilliun sel-sel neuron, dan setiap satu sel neuron, memiliki jaringan atau keneksi 10000 koneksi, sehingga kalau total 100 trilliun di kali 10000 koneksi, diperkirakan koneksi di otak adalah jutaan trilliun konektivitas. Bisa dibayangkan betapa rumit dan kompleksnya kerja otak tersebut. Konektivitas otak ini menjalankan semua fungsi di otak, mulai fungsi untuk koordinasi fungsional organ-organ tubuh yang lain, fungsi kognitive atau kesadaran, seperti mengingat, mengerti, dan inovasi atau sintesa pemikiran yang baru. Fungsi rangsangan atau stimulasi, sehingga seperti arus listrik, semua organ tubuh dapat mengerjakan kerja secara tepat, misalanya otak memerintahkan untuk jalan: maka orang bisa berjalan kesuatu tempat atas adanya kesadaran, kemudian diterjemahkan oleh organ tubuh yang lain berupa otot-otot kaki untuk berjalan ke tempat sesuai arahan otak tadi. Jadi otak merupakan pusat dari semua sistem yang ada didalam tubuh kita.
Dengan mempelajari kerumitan neuron atau sistem saraf tadi, maka kita akan kembali atas kebesaran sang pencipta yaitu Tuhan yang maha kuasa, yang telah mencipta tubuh manusia dalam bentuk sebaik-baik bentuk. Olehnya kita harus bersyukur atas maha karya tersebut.

The Men-Women Behind the Gun
DITO: Siapa sajakah orang-orang penting yang berada di balik kesuksesan Dokter? Apa saja peran mereka di dalam kehidupan Dokter?
Jawab:
Orang tua merupakan faktor yang sangat penting bagi kemajuan sang anak. Walaupun berasal dari keluarga yang sederhana, dengan jumlah saudara 10 orang. Namun tekad kedua orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya, sangat besar. Masih teringat kata-kata almarhum ayah saya. Hai Anak-anakku, kita memang berasal dari keluarga yang tidak berkecukupan, tetapi apapun saya akan lakukan demi untuk menyekolahkan kalian. Karena dengan ilmu pengetahuan masa depan akan lebih cerah, dan derajat umat akan ditingkatkan dimata Allah swt.
Alhamdulilah sekarang semua saudara-saudara kami semuanya telah sarjana, dan telah memiliki pekerjaan yang baik. Walaupun pada kenyataannya hampir semua saudara kami menyelsaikan pendidikannya berasal dari beasiswa. Tetapi ungkapan dan tekad sang ayah kami, sebagai pembakar semangat yang tidak perna pupus untuk menggapai cita-cita. Kami berdoa semoga ayahanda kami mendapat tempat yang tenang dan damai disisi-Nya, dialam Barzah, serta semoga inspirasi yang diberikannya sebagai pahala yang tidak pernah pupus.

DITO: Siapa (saja)kah guru yang amat berkesan dan berpengaruh dalam kehidupan Dokter sampai saat ini? (Boleh guru TK, SD, SMP, SMA, dosen, dsb)
Jawab:
Semua guru tentunya telah memberikan inspirasi dan motivasi yang sangat mendasar bagi kehidupan saya, sekecil apapun ilmu yang telah diberikan. Itu semua sangat berjasa dalam mengarungi kehidupan selama ini. Semoga amalan mereka bisa membawa berkah dunia dan akhirat.

Hobi
DITO: Sebagai seorang peneliti, pembicara, dan dosen profesional yang padat aktivitas, tentunya Dokter memiliki hobi. Nah, boleh kami tahu apa (saja) hobi Dokter dan bagaimanakah Dokter melakukannya di sela-sela kesibukan Dokter?
Jawab:
Hobi saya adalah berenang, setiap minggu saya beranang dua kali, yaitu hari sabtu dan Kamis sore, kebetulan fasilitas ditempat kami tinggal kami disediakan kolam renang, sehingga tidak susah untuk mengatur jadwalnya. Hobi tersebut, ternyata juga bermanfaat sebagai olah raga untuk menjaga kebugaran serta kesehatan jantung dan pembuluh darah. Saya bisa berenang rata-rata 500 meter.

DITO: Boleh tahu kiat Dokter di dalam mengharmoniskan waktu untuk Allah (beribadah), keluarga, masyarakat, profesi, hobi?
Jawab:
Ada satu keyakinan, bahwa yang pasti dalam hidup ini adalah kematian. Tidak makhluk yang bernyawa bisa hidup kekal. Olehnya kita harus senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadap ilahi. Dengan demikian waktu hidup didunia ini merupakan ibadah. Sehingga melaksanakan shalat merupakan hal yang sangat penting, demikian pula keluarga merupakan amanah yang harus dijaga. Sehingga keseimbangan hidup dan disiplin adalah kunci kemajuan, demikian pula menjaga keseimbangan spiritual, keluarga dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting.
Bersambung

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More