Tuesday, June 7, 2011

Linimas(s)a: Sebuah Dunia Baru










Judul Buku: Linimas(s)a "Pengetahuan adalah kekuatan"
Tautan Unduh: http://kalamkata.org/2011/02/20/pedoman-berekspresi-online/?did=24
Penerbit: ICT Watch
Penyunting: Donny BU
Dunia maya telah mengalami tranformasi yang sangat mengagumkan. Sekitar 20 tahun yang lalu, internet yang kita kenal hanyalah berupa tautan-tautan statis yang tidak menarik. Internet disaat itu lebih banyak digunakan untuk mencari informasi secara lebih 'konvensional', karena teknologi saat itu belum memungkinkan. Sekarang, dengan memasuki Web 2.0, dunia maya sudah benar-benar bertransformasi menjadi suatu 'dunia lain', yang merupakan kepanjangan tangan dari dunia nyata. Lalu, jika kita analogikan, bahwa seorang Christoper Colombus menemukan benua Amerika pada 1492, yang disebut orang Eropa sebagai 'dunia baru' (new world), lalu siapa yang menjadi penemu 'dunia lain' di dunia maya ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah kita semua. Mengapa demikian, karena media sosial membuat hal itu menjadi mungkin. Buku Linimas(s)a menjelaskan semua, mengapa hal itu mungkin.
Jaringan Sosial dan Citizen Journalism

Pada dasarnya, buku Linimas(s)a ini adalah proyek ICT watch untuk mendokumentasikan perkembangan media sosial di Indonesia. Ada 16 penulis yang mengkontribusikan artikelnya dibuku ini, mulai dari Onno W purbo yang aktivis Open Source, sampai kepada Blasius Haryadi, seorang tukang becak. dan Ramaditya Adikara, seorang blogger buta. 16 penulis ini dipilih atas kriteria kompentensi mereka dalam mengelola informasi melalui media sosial. Perkembangan media sosial yang begitu deras, memang memungkinkan semua orang melakukan citizen journalism, dimana apa yang dirasakan atau dilihat, bisa langsung diinformasikan melalui media sosial. Di buku ini, netsains mendapatkan tempat khusus. Editor-in-chief netsains.com, yaitu Merry Magdalena, telah mengkontribusikan tulisannya. Pada artikelnya, Merry menceritakan mengenai jatuh bangun netsains. Namun yang tak kalah menarik, merry juga mendorong supaya perempuan lebih banyak berkiprah di media sosial, dengan sebanyak mungkin menulis artikel-artikel yang berkualitas.
Fiksi ilmiah sudah berada disini! (Science fiction is here)

Jika kita suka menonton film star trek atau star wars, di film tersebut digambarkan bagaimana komunikasi yang super canggih dapat dilakukan. Salah satu ide film tersebut, adalah diciptakannya teleporter, dimana manusia dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dalam sekejab mata. Media sosial sudah bergerak lebih jauh lagi. Tanpa pernah dipikirkan penulis fiksi ilmiah, media sosial sudah mempersatukan berbagai macam orang, dengan berbagai macam latar belakang, untuk mengerjakan suatu kegiatan atau aktivitas secara bersama. Sangat sering aktivitas di media sosial itu akhirnya berimbas ke dunia nyata, misalnya dengan kegiatan offline. Donny BU dan kawan-kawan di ICT watch sudah melakukan kontribusi yang sangat positif dengan publikasi ini, dan diharapkan akan semakin mendorong supaya aktivitas positif media sosial di Indonesia semakin memberikan banyak kontribusi pada dunia nyata.

Sumber: netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More