Wednesday, June 8, 2011

Kenapa Indonesia Mengimpor Pangan?

 
Tanya:
Di akhir tahun ini pemerintah merencakan kembali mengimpor gula, mungkin juga tahun depan kembali mengimpor beras. Saya sebagai warga negara Indonesia merasa sedih. Apa yang terjadi dengan negeri ini? Indonesia katanya dikenal sebagai negara yang punya tanah subur sehingga bila kita menanam tongkatpun akan menjadi tanaman. Mohon dijelaskan.
Dino, Jakarta.
Jawab:
Kebijakan import gula 225 ribu ton tersebut dilakukan untuk menjaga pasokan bahan baku industri untuk produksi 2010. Tentu hal ini disebabkan rendahnya produksi gula nasional hingga akhir 2010 hanya mencapai 2,5 juta ton. Produksi gula tersebut tidak mencapai target yang ditetapkan sebanyak 2,7 ton.  Produksi gula nasional 200 ribu ton lebih rendah karena rendemennya turun, maka produksinya di bawah target.
Memang bukan sesuatu yang mustahil juga terjadi pada beras, bila produksi padi kita tidak mencukupi kebutuhan dalam negeri. Tetapi kita tetap berharap produksi padi kita akan mencukupi dengan memperhatikan penggunaan bibit yang baik dan berkualitas serta pola pemupukan yang tepat.
Paradigma tanah kita adalah tanah subur memang tidak salah, tetapi bila selama bertahun-tahun kita gunakan tanah tersebut untuk produksi pertanian maka unsur hara yang ada didalam tanah tersebut akan berkurang karena terangkut dalam hasil produksi atau hilang karena tergerus air (leaching).
Bila kita telaah lebih lanjut, sebenarnya pemberian pupuk yang selama ini dilakukan petani masih kurang memuaskan. Mengap? Karena produksi yang dihasilkan tanaman selama ini ternyata masih dapat dioptimalkan lagi bila kita memberikan unsur tambahan berupa unsur hara mikro.
Disinilah terlihat adanya peranan yang penting dari unsur hara mikro yang seringkali kita lupakan. Jadi, seperti halnya tubuh manusia, nutrisi yang diberikan haruslah berimbang. Ibaratnya 4 sehat 5 sempurna. Dalam tanaman mungkin kita bisa menyamakan dengan pemberian unsur hara makro harus diimbangi pula dengan unsur hara mikro, karena baik unsur hara makro maupun mikro besar pengaruhnya dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai proses bertambahnya ukuran dan jumlahsel-sel tanaman yang diikuti adanya pertumbuhan berat kering tanaman, sedangkan perkembangan tanaman dapat diartikan sebagai suatu proses menuju tercapainya kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terbagi menjadi dua fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Pada fase pertumbuhan vegetatif, perbandingan atau rasio daun (pucuk) dan akar sangat menentukan perkembangan selanjutnya terutama dalam hal produksi. Bila pertumbuhan akar lebih cepat dari daun (pucuk) maupun sebaliknya akan berpengaruh kurang baik pada pertumbuhan dan produksi tanaman itu sendiri. Disini jelas dibutuhkan adanya keseimbangan antara rasio pertumbuhan daun dengan akar. Artinya agar baik pertumbuhan akar maupun daun sama-sama tumbuh dan berkembang secara normal dan seimbang tanpa saling mendominasi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa petani dalam menerapkan kegiatan agronomis terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl)
Meskipun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di pasaran yaitu campuran dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan.
Pada kenyataan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim.
Besi (Fe)
Diambil atau diserap oleh tanaman dalam bentuk Fe++. Fungsi unsur hara besi (Fe) bagi tanaman ialah:
1. Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)
2. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein
3. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan
Cytohrom
Mangan (Mn)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk Mn++. Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
1. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin.
2. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
3. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim.
4. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Tembaga (Cu)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk Cu++. Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi tanaman ialah:
1. Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid Coenzim A.
2. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
Seng (Zn)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk Zn++. Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi tanaman ialah:
1. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan dan pertumbuhan.
2. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
3. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
Boron (B)
Diambil/diserap oleh tanaman dalam bentuk B2O3- .Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi tanaman ialah:
1. Berfungsi sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
2. Meningkatkan mutu tanaman perkebunan, sayuran dan buah-buahan.
3. Berperan dalam perbanyakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
4. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca).
5. Unsur hara B dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit

Sumber: netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More