Wednesday, June 15, 2011

Kegunaan Bioinformatika dalam Penelitian Mikrobiologi




Tanya:
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Yang terhormat redaksi,
Saya mahasiswa S1 ilmu biologi, dan sekarang sedang mempertimbangkan topik penelitian dalam rangka Tugas Akhir(TA) yang menarik. Sebenarnya, mikrobiologi adalah bidang yang sangat menarik bagi saya, dan ingin sekali jika bisa bekerja di industri berbasis bioproses nantinya. Namun, akhir-akhir ini, saya membaca buku-buku mengenai bioinformatika di perpustakaan fakultas. Kesan yang saya dapat, kok bidang ini bisa berguna untuk mendalami mikrobiologi, namun bagaimana ya aplikasi praktisnya? Ada tidak ya kiat-kiat supaya bisa menguasai ilmu bioinformatika?  Saya tertarik untuk tahu lebih banyak, karena kebetulan hobi saya juga 'ngoprak-ngaprek' komputer. Terima kasih.
Wassalam,
Erika Jafar

Jawab:

Wa alaikum salam
Seperti yang Erika sudah baca, bioinformatika adalah ilmu gabungan antara IT dan biologi. Aplikasi bioinformatika untuk bidang mikrobiologi tentu saja ada. Anda dapat menggunakan tools bioinformatika untuk merancang diagnostik mikroba, dan design anda dapat diimplementasikan pada PCR. Ini berguna, misalnya jika ingin mendeteksi keberadaan mikroba patogen pada bahan pangan. Anda juga dapat melakukan penapisan genom mikroba, dan menyimpan pustakanya dalam database. Pustaka tersebut akan sangat berguna, jika anda ingin melakukan eksperimen biologi molekuler. Ada beberapa tools dasar yang wajib anda kuasai, seperti BLAST, CLUSTAL, Treeview32, t-coffee, bioedit, netprimer, dan deepview. Aplikasi-aplikasi yang saya sebut tersebut merupakan bekal untuk implementasi bioinformatika dalam penelitian mikrobiologi. Penelitian mikrobiologi di seluruh dunia (termasuk indonesia) sudah menggunakan tools-tools tersebut sebagai protokol standar, dan saya yakin lab mikrobiologi di tempat anda kuliah juga menggunakannya.
Adapun, saya menyarankan supaya sekarang anda jangan dulu terlalu mendalami aspek IT dari bioinformatika. Berhubung latar belakang belakang anda ilmu biologi, ada baiknya anda pelajari penggunaan aplikasi-aplikasi yang sudah ada, untuk diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan biologi. Mempelajari programming atau desain aplikasi dapat anda lakukan belakangan, jika mengambil S2. Hal ini untuk menghindari kebingungan selama proses studi, karena sekarang ini adalah waktunya anda memperkuat dasar-dasar ilmu biologi. Penguatan dasar ilmu biologi jangan sampai tumpang tindih dengan IT. Oleh sebab itu, saya juga menyarankan, agar buku yang anda baca jangan terlalu kental muatan ITnya. Banyak buku teks bioinformatika di pasaran, yang memang ditulis buat biolog, sehingga tidak terlalu banyak muatan teknis IT. Jika anda sudah menjadi sarjana sains/biologi, tentu saja sangat boleh jika ingin memperdalam aspek IT dari bioinformatika. Ada saja kok, peneliti-peneliti yang latar belakanganya ilmu biologi, akhirnya menjadi programmer/developer yang hebat. Namun untuk menuju ke arah itu,tetap harus dirintis secara bertahap.
Salam hangat,
Arli Aditya Parikesit.,Msi
Konsultan Bioinformatika

Sumber: netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More