Wednesday, June 15, 2011

Dikeluarkan Di Luar, Mungkinkah Hamil?

 
Tanya:
Begini dok, usia saya 25 tahun, dan saya sudah punya cowok. Kami sudah terlanjur melakukan hubungan suami istri.
Seingat saya kejadian itu hanya 1x, dan saya lupa setelah melakukan itu saya berdarah atau tidak… kayaknya sih…tidak. Yang masih terekam jelas dalam ingatan saya, dia mengeluarkan sperma di luar.
Pertanyaan saya:
1.      Apakah saya masih perawan, dok? Kalau sudah tidak perawan… kira-kira masih adakah cowok lain yang mau sama saya?
2.      Kalau sperma ditumpahkan di luar, masih mungkinkah terjadi kehamilan?
3.      Kalau boleh tahu, solusi apa yang dapat dokter berikan untuk saya? Haruskah saya meninggalkannya?

Dari Nona di kota X.
Jawab:
Sebelum saya menanggapi, saya akan sedikit mengemukakan tentang lima komponen pembentuk kepribadian. Perlu saya kemukakan untuk membuka paradigma berpikir Nona terhadap peristiwa dan kehidupan ini.

Akronim lima komponen itu adalah OCEAN, meliputi:
1.      Openness to Experience
2.      Conscientiousness
3.      Extroversion
4.      Agreeableness
5.      Neuroticism

Pertama, Openness to Experience alias keterbukaan terhadap pengalaman hidup. Saya sungguh menghargai keterbukaan dan kejujuran Nona di dalam menceritakan kejadian ini. Nah, pertanyaan saya, sudahkah Nona mengambil atau memetik hikmahnya? Bagi Nona, mungkin ini adalah kejadian yang traumatis dan akan membekas seumur hidup… namun percayalah, kalau Tuhan itu takkan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya… Setidaknya beban psikologis Nona sudah berkurang dengan mau bercerita kepada saya… Alangkah indah jika Nona juga menceritakan atau mengadukan masalah ini kepada Tuhan. Caranya mudah! Di setiap waktu luang, bacalah Kitab Suci, pergilah beribadah secara khusyu ke tempat ibadah…

Kedua, Conscientiousness alias keterbukaan hati dan telinga. Cobalah Nona dengarkan suara hati, jiwamu tentang cowok yang Nona cintai itu… benarkah dia tulus? Atau dia hanya tertarik pada bodi yang mulus? Hal ini juga nanti berguna untuk menjawab pertanyaan nomor satu. Masih adakah cowok yang mau menerima saya? Memang secara medis saya belum berani memastikan apakah Nona masih perawan atau tidak, sebab “keperawanan” seorang wanita itu bukan hanya dilihat dari utuh tidaknya selaput dara (hymen) yang dimiliki, namun secara filosofis juga dilihat dari selaput jiwa dan hatinya, apakah ia mencintai lelaki tulus karena (ingin mendapatkan ridho) Tuhan? Ataukah cintanya ternodai/terkotori oleh hal-hal duniawi?

Ketiga, Extroversion alias keterbukaan diri terhadap orang lain, kebersamaan, hubungan, persahabatan, persaudaraan, dsb. Nona saya sarankan untuk membuka diri dan mau bergaul dengan siapapun, jangan hanya membatasi diri dengan cowok itu saja. Ingatlah bahwa kumbang tak seekor dan bunga tak setangkai…

Keempat, Agreeableness alias keterbukaan terhadap kesepakatan, tidak mudah memilih konflik, lebih memilih damai, istilahnya win-win solution. Nona dalam menghadapi cowok seperti ini, sebaiknya bersikap tegas… yaitu mau menolak bila diajak begituan… Bukankah hakikat dari Cintakasih itu adalah menjaga? Pantaskah dia disebut mencintai Nona, bila ia merusak apa yang seharusnya ia jaga? Jalan damai yang Nona tempuh, menurut saya kurang tepat. Seharusnya bukan sikap ketergantungan… seolah takut ditinggalkan… namun ketegasan dengan penuh kelembutan, demi masa depan, adalah kuncinya! Siapkah Nona mengatakan TIDAK, jika diajak begituan lagi? Perlu diketahui saja, kejadian seperti itu dapat menyebabkan hamil, meskipun sperma dikeluarkan di luar. Sebab, bisa saja ada beberapa sperma yang lolos masuk sebelum ia menumpahkannya di luar. Kalau sudah (hamil) begini, Nona sendiri yang rugi…

Kelima, Neuroticism alias keterbukaan terhadap tekanan-tekanan, konflik, dilema, dsb. Dalam kejadian ini, jelas Nona mengalami tekanan batin. Kalau menolak diajak begituan, ada kemungkinan dia akan meninggalkan Nona, kalau menerima, pasti bertentangan dengan norma, adat, agama, dan hati nurani… Nah, diperlukan kejernihan hati, kedewasaan berpikir, dan sikap yang bijaksana untuk memutuskan, apakah hubungan ini perlu dilanjutkan atau tidak…

Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat.
dr. Dito Anurogo
Dokter di Keluarga Sehat Hospital, Pati, Jawa Tengah.
Home Address: JL. Cinde Barat No. 4 Semarang 50256
Office: Keluarga Sehat Hospital, JL. P. Sudirman 9 Margorejo Pati Jawa Tengah

Sumber: netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More