Sunday, May 1, 2011

Cocokkah Pria Bergolongan Darah A Menikahi Wanita Bergolongan Darah B?

Tanya:
Assalamu’alaikum wr.wb
Slamat siang dokter Dito, perkenalkan saya Fulan (samaran) yang sempet chatting dengan dokter di Facebook, Ngobrol terkait dengan keinginan saya yang ingin segera menikah dengan pacar saya.
Melanjutkan obrolan kemarin, golongan darah saya A, ibu saya O dan ayah saya A,sedangkan golongan darah pacar saya B,dan gol darah ibu pacar saya O.
Yang saya mau tanyakan,
1. Misal saya berkeluarga dengan dia yg latar belakang orang tuanya bercerai gimana ya dok?
2. Ada saran ndak dok, untuk bisa meyakinkan dia agar mau menikah dengan saya dan meyakinkan dia kalo kuliah bekerja dan nikah itu bisa jalan bareng,karena saya akan selalu suport dia untuk kuliah (saya juga kuliah,dan bekerja)
3. Menghadapi pacar yang ngambekan?
4. Dokter pernah menyampaikan hati-hati kalo tidak religi dia bisa menjadi pemburu harta (materialistis)...,nah tuch dia mohon saranya dunk biar dia punya dasar-dasar religi,apa yang hrs saya lakukan,biar kedepan saya bisa membentuk keluarga yang sakinah,mawahdah warohmah..??
5. Bila dilihat dari golongan darah saya dan pacar saya yang punya tipikal masing-masing..apa cocok?dan jika kurang cocok. Mohon saranya untuk bisa menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada untuk bisa lebih baik ke depan.Wassalamu’alaikum wr.wb.
Fulan < xxxxxxxxxx@yahoo.co.id>
Jawab:
Dear mas Fulan yang dirahmati Allah…
Terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. To the point saja, ya…
1. Sebelum memutuskan untuk menikah, lebih baik mas memertimbangkan hal-hal berikut: bibit, bobot, bebet. Dalam memilih dan memutuskan seseorang itu untuk menjadi pasangan hidup, Rasulullah SAW menyarankan yang baik agamanya, bukan hanya melihat dari segi kecantikan, keturunan, apalagi harta/kekayaan. Oh iya, yang penting dan utama adalah: sudahkah mas melibatkan Allah SWT dalam masalah ini? Cobalah mas juga merenungkan ayat berikut ini: " Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. Albaqarah: 216)
2. Untuk bisa meyakinkan seorang wanita yang mas cintai, tunjukkanlah bukti nyata, bahwa mas bisa menjadi imam dan panutan yang membimbingnya lebih dekat kepada Allah SWT. Ini memang perlu waktu. Sementara ini tidak perlu memaksanya untuk segera menikah dengan mas. Wanita itu jinak-jinak merpati, sih… perlu seni tersendiri untuk dapat menyentuh jiwanya dan memenangkan hatinya.
3. Cobalah untuk mengalah, memuji hal-hal yang telah dia lakukan meskipun kurang berkenan di hati. Berikanlah suatu kejutan yang dia sukai, di saat/momen yang tepat (misalnya dia suka bunga, ya berilah bunga… biasanya wanita suka bunga… apalagi bunga bank…he he he…) Hindari untuk terus melihat kekurangannya. Jadilah “pahlawan” yang tulus menolongnya semata-mata karena Allah SWT. Sesekali, di hari ulang tahunnya, mas bisa menjadikannya seolah-olah “permaisuri raja”. Ya, benar… manjakanlah dia di hari ulang tahunnya.
4. Untuk lebih religius caranya mudah, kok… Perbanyak membaca bacaan religius, sering-seringlah mendengar ceramah keagamaan, mengikuti pengajian, majelis taklim, memperbanyak zikir dalam arti luas, mengkaji kitab suci, banyak bergaul dengan orang-orang shaleh. O, iya… cobalah mas gunakan internet sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Caranya? Browsing dan surfing ke situs-situs religius/keagamaan.
5. Alhamdulillah, memang hematopsikiatri (golongan darah, kejiwaan) memang salah satu kajian riset saya. Namun perlu diketahui, golongan darah bukan satu-satunya faktor yang berperan di dalam pernikahan atau menjalin hubungan. Masih ada faktor genetika, kesehatan, politik, sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, lingkungan, dsb yang juga berperan di dalam membina keutuhan rumah tangga. Pada prinsipnya, semua pasangan golongan darah cocok bila saling setia, saling pengertian, saling melengkapi, dan saling percaya, didukung oleh restu orang tua serta ridha Allah. Bila masing-masing bisa menemukan potensi dan kelebihan yang ada, lalu dikembangkan bersama-sama demi tercapainya visi dan misi di masa mendatang, maka Insya Allah mas dan si dia pasti dapat membina keluarga sakinah, mawadah, warahmah.
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam SEHAT dan SUKSES selalu!!!
dr. Dito Anurogo
Penulis buku dan konsultan kesehatan netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More