Saturday, April 9, 2011

Mengapa Jantung Berdetak Cepat?

 

Tanya:
Selamat pagi, Dokter… Perkenalkan, nama saya Xiao Fen. Saya mau bertanya kenapa detak jantung adik saya sangat cepat? Apa itu tanda-tanda sakit jantung?"
Xiao Fen (Email : fenny_phang@*****co.id )
Jawab:
Dear Sahabatku Xiao Fen,
Denyut jantung disebut juga dengan heart rate (HR). Jantung berdetak, berdenyut, atau berdebar-debar di dalam dunia kedokteran disebut sebagai palpitasi, sedangkan bila detak jantung sangat cepat, yaitu lebih dari 100 kali per menit, disebut sebagai takikardi. Normalnya, detak jantung orang dewasa sehat saat istirahat 60 hingga 100 kali per menit.
Istilah "takikardi (tachycardia)" berasal dari kata Yunani kuno "tachy" (yang berarti: cepat atau dipercepat) dan "kardia" (yang berarti: jantung).
Takikardi dibagi menjadi dua tipe utama, yaitu: supraventricular dan ventricular. Keduanya dapat diketahui dokter dengan bantuan elektrokardiografi (EKG).
Gejalanya meliputi: nafas pendek atau tersengal-sengal, sensasi berputar atau nggliyeng, denyut nadi cepat, nyeri dada, keringat dingin, bahkan dapat sampai pingsan. Namun beberapa orang dengan takikardi tidak memiliki gejala apapun. Bila mengalami gejala ini, segeralah menghubungi dokter Anda yang terdekat.
Mengapa terjadi takikardi?
Takikardi dapat terjadi setelah berolahraga, bekerja sangat keras, atau dapat disebabkan oleh karena: kerusakan jaringan jantung, tanda awal penyakit jantung, gelombang listrik abnormal yang terjadi saat lahir, ketidaknormalan jantung bawaan, tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol dan kafein dosis tinggi, merokok (pasif-aktif), penyalahgunaan obat tertentu (misalnya: kokain), reaksi terhadap obat tertentu, ketidakseimbangan elektrolit di dalam cairan tubuh, kelenjar tiroid yang overaktif (hipertiroidisme). Pada beberapa kasus, penyebab takikardi tidak dapat ditentukan.
Beberapa tipe takikardi yang umum dijumpai antara lain:
1. Atrial fibrillation
2. Atrial flutter
3. Supraventricular tachycardia
4. Ventricular tachycardia
5. Ventricular fibrillation
Beberapa komplikasi takikardi adalah: terjadinya bekuan atau jendalan darah yang dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung, ketidakmampuan jantung untuk memompa cukup darah (gagal jantung), pingsan berulang, dan yang paling menakutkan adalah terjadinya mati mendadak (sudden death). Mati mendadak ini biasanya behubungan dengan ventricular tachycardia atau ventricular fibrillation.
Menariknya lagi, ada kasus gagal jantung yang dicetuskan oleh takikardi, yang disebut: tachycardia-induced heart failure (TIHF). Insiden TIHF belum diketahui pasti. Beberapa hasil riset menyebutkan bahwa sekitar 50% penderita dengan gangguan irama jantung yang disebut atrial fibrillation (AF) dan gangguan fungsi bilik jantung kiri (left ventricular dysfunction) memiliki beberapa derajat TIHF. Gangguan ini (TIHF) dapat terjadi pada usia berapapun, dari bayi hingga lanjut usia.
Meskipun demikian, tidak semua takikardi berbahaya. Untuk pencegahan agar tidak terjadi komplikasi, disarankan untuk segera ke UGD (Unit Gawat Darurat) atau ke dokter terdekat bila Anda mengalami takikardi.
Di UGD rumah sakit, dokter akan melakukan manuver vagal, pemberian medikasi (terapi), atau kardioversi sesuai indikasi yang diperlukan.
Demikian, semoga penjelasan ini bermanfaat.
Salam SEHAT dan SUKSES selalu!
Dr. Dito Anurogo
Dokter di RS. Keluarga Sehat, Pati.

From: netsains.com

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More