Friday, May 11, 2012

Teknologi “Texting” untuk Tanaman yang Haus


Tanaman di rumah anda terlihat bagus, mencerahkan ruangan, memproduksi oksigen, membersihkan ruangan, menyaring gas beracun dan mengurangi kadar karbonmonoksida. Namun, mengapa begitu banyak dari kita lupa untuk memberi mereka minum ?
Sebagaimana kita ketahui bahwa tanaman merupakan organisme sesil yang tidak dapat bergerak dan berkomunikasi secara auditif seperti hewan dan manusia. Menjadi dokter tanaman (seperti saya, dalam domain biologi disebut seorang fisiologis tanaman) merupakan tantangan tersendiri. Tidak seperti pasien di dalam rumah sakit yang dapat mengeluhkesahkan penyakit mereka kepada dokter atau hewan yang melenguh-lenguh ketika rasa sakit menjadi di depan veteriner, tanaman memiliki mekanisme tersendiri secara genetis untuk bertahan secara individual terhadap semua cekaman lingkungan seperti satu contohnya yaitu kekeringan. Akan tetapi, jika cekaman tersebut tidak dapat diatasi oleh tanaman itu sendiri, maka yang terjadi adalah tanaman tersebut mati.
Itu sebabnya, ketika kita lupa menyiram tanaman di rumah atau di ladang, dapat berakibat fatal. Saya yang sudah bekerja sebagai “dokter tanaman” selama 5 tahun masih dibuat pusing untuk memahami mereka, apalagi para pembaca yang tidak bekerja pada bidang yang sama. Lalu, bagaimana bisa kita memahami tanaman yang tidak dapat berkomunikasi secara auditif ?
Baru-baru ini, sebuah sistem yang dinamakan “Botanicalls” telah dikembangkan oleh para peneliti dari Interactive Telecomunications (IT) di Amerika Serikat. Teknologi ini memungkinkan tanaman untuk mengirimkan pesan Twitter atau sms ke telpon genggam atau komputer anda manakala mereka membutuhkan air atau kelebihan air.
Rahasia dari teknologi ini adalah sebuah unit micro-controller (komputer mikro) yang tertempel pada tanaman dan terhubung pada sensor kelembaban tanah mikro. Sensor tersebut mengukur tingkat kelembaban dalam tanah dan mengubahnya menjadi informasi dalam bentuk gelombang elektrik. Gelombang elektrik yang dihasilkan dari sensor di tanah dikirimkan dari komputer mikro menuju jaringan server lokal. Para peneliti IT menambahkan sebuah sistem komunikasi visual dalam bentuk sms, twit dan bahkan auditif sehingga tanaman seolah berbicara kepada manusia. Dua bentuk sistem komunikasi inilah yang kemudian terkirim kepada pemilik tanaman.
Unik bukan ? Kit “Botanicalls” kini sudah dijual secara bebas di Amerika Serikat dengan banderol harga $99. Kit yang beredar saat ini adalah generasi ketiga. Tim peneliti IT terus berusaha untuk membuat inovasi baru agar kit tersebut lebih kecil dan lebih mudah lagi digunakan.
Kenapa teknologi ini muncul ? Dengan semakin tingginya tingkat polusi di Amerika Serikat, penduduk mereka mengharapkan udara berkualitas di hunian mereka. Tanaman rumah dapat membantu kualitas udara di dalam rumah. Mereka menyerap karbondioksida, benzena, formaldehid dan trikloroetilen yang berbahaya hasil pembakaran aktivitas rumah tangga seperti memasak, menyalakan lilin, tungku api dsb.
Secara pribadi saya berharap suatu hari, teknologi ini bisa berkembang lebih luas dan dapat digunakan di ladang, lahan pertanian dan perkebunan, tidak hanya terbatas di Amerika saja. Saat ini uji lapang tengah dilakukan di beberapa lahan swasta di Amerika Serikat.

From netsains.net

0 comments:

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More