MELUAPKAN segala kekesalan, keluhan, dan unek-unek kepada orang lain biasanya menjadi obat untuk mengurangi tingkat stres yang dialami. Seorang pendengar yang baik dan pemberi nasihat andal pasti memberi pengaruh besar pada kondisi stres Anda.
Bagaimana kalau kesulitan menemukan orang yang mau diajak berbagi cerita dan keluhan? Ya, tinggal cari media lain untuk meluapkan emosi. Menulis di blog pribadi salah satu cara favorit untuk mengurangi stres. Menulis di blog bagi sebagian orang lebih menyenangkan, karena blog tidak akan mengeluh jika cerita kita terlalu panjang dan membosankan, blog juga tak akan memberi komentar yang tak kita inginkan. Tapi tunggu dulu. Menulis di blog tidak benar-benar bebas risiko lho! Jika tak hati-hati, tulisan-tulisan Anda di blog bisa menjadi masalah, memunculkan konflik, juga berimbas pada kelangsungan karier Anda.
Anggaplah semua rekan kerja adalah pembaca blog Anda
Umumnya para blogger senang jika banyak orang membaca blog mereka. Tapi harus diingat pula, semakin banyak orang membaca blog Anda, semakin sedikit hal yang bisa dituangkan di blog. Anda tak pernah menyangka, siapa saja yang telah membaca blog Anda.
Bisa jadi seisi kantor adalah pembaca setia blog Anda. Karenanya, pikir dua kali saat ingin mengumpat orang, membuka aib, atau berkeluh kesah soal pekerjaan. Pikir baik-baik saat Anda menuangkan kekesalan terhadap rekan kerja, atasan, klien, atau apa pun yang berkaitan dengan pekerjaan.
Saat sebuah tulisan sudah masuk di blog, maka tulisan itu bisa menyebar dengan kecepatan yang tak Anda duga. Apalagi jika tak ada proteksi khusus di blog Anda. “Ingatlah bahwa internet adalah papan buletin bagi publik,” kata Michelle Gamble-Risley, salah satu penulis buku Smash: A Smart Girls Guide to Practical Marketing and PR. “Sangatlah tidak bijaksana mengatakan hal-hal buruk yang terjadi di ruang kerja atau bisnis Anda di forum semacam ini. Memfitnah atau membicarakan keburukan perusahaan di blog, tak ada bedanya dengan bicara keras-keras di depan umum,” imbuhnya.
Kalau banyak orang yang membaca blog saya, so what?
Banyak yang bilang, blog adalah media pribadi, milik pribadi, jadi terserah si pemilik ingin melakukan apa saja terhadap area pribadinya. Tapi pernahkah Anda berpikir, setiap tulisan yang ditaruh di blog bisa menimbulkan efek bagi orang lain? Setiap tulisan berarti informasi bagi orang. Jika tulisan Anda memberi informasi baik, berguna, atau menghibur, tentu efeknya menyenangkan orang lain. Ketika informasi yang Anda sajikan di blog berupa umpatan, berita meresahkan, fitnah, atau mengumbar aib, tentu memberi kesan buruk bagi si pembaca. Jika kesan buruknya besar, tentu akan ada reaksi balik kepada Anda.
Jangan sembarangan mengungkap informasi penting
Jika Anda berpikir blog Anda berada di bawah hak “kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat”, maka ingatlah perusahaan juga berhak mengeluarkan karyawan yang dianggap merugikan, merusak nama baik, dan tidak menaati peraturan perusahaan. Dan, ya menulis tentang kerja -- bahkan ketika Anda sedang tidak bekerja -- tetap dihitung.
Jika Anda tak tahan tak mengeluarkan unek-unek lewat blog, setidaknya tulislah dengan cara yang “aman”. Jangan menyebut nama orang, perusahaan, institusi, atau identitas jelas. Gunakan perumpamaan dan jangan menyebutkan informasi detail. Pastikan Anda tidak melanggar perjanjian kerahasiaan apa pun dengan perusahaan atau klien Anda. Mengungkap informasi penting perusahaan di blog Anda bisa menyebabkan Anda mendapat teguran keras, pemecatan, yang paling parah Anda bisa digugat ke pengadilan. So, hati-hati saat curhat di blog!
Sumber: http://gratisanlounge.blogspot.com
Bagaimana kalau kesulitan menemukan orang yang mau diajak berbagi cerita dan keluhan? Ya, tinggal cari media lain untuk meluapkan emosi. Menulis di blog pribadi salah satu cara favorit untuk mengurangi stres. Menulis di blog bagi sebagian orang lebih menyenangkan, karena blog tidak akan mengeluh jika cerita kita terlalu panjang dan membosankan, blog juga tak akan memberi komentar yang tak kita inginkan. Tapi tunggu dulu. Menulis di blog tidak benar-benar bebas risiko lho! Jika tak hati-hati, tulisan-tulisan Anda di blog bisa menjadi masalah, memunculkan konflik, juga berimbas pada kelangsungan karier Anda.
Anggaplah semua rekan kerja adalah pembaca blog Anda
Umumnya para blogger senang jika banyak orang membaca blog mereka. Tapi harus diingat pula, semakin banyak orang membaca blog Anda, semakin sedikit hal yang bisa dituangkan di blog. Anda tak pernah menyangka, siapa saja yang telah membaca blog Anda.
Bisa jadi seisi kantor adalah pembaca setia blog Anda. Karenanya, pikir dua kali saat ingin mengumpat orang, membuka aib, atau berkeluh kesah soal pekerjaan. Pikir baik-baik saat Anda menuangkan kekesalan terhadap rekan kerja, atasan, klien, atau apa pun yang berkaitan dengan pekerjaan.
Saat sebuah tulisan sudah masuk di blog, maka tulisan itu bisa menyebar dengan kecepatan yang tak Anda duga. Apalagi jika tak ada proteksi khusus di blog Anda. “Ingatlah bahwa internet adalah papan buletin bagi publik,” kata Michelle Gamble-Risley, salah satu penulis buku Smash: A Smart Girls Guide to Practical Marketing and PR. “Sangatlah tidak bijaksana mengatakan hal-hal buruk yang terjadi di ruang kerja atau bisnis Anda di forum semacam ini. Memfitnah atau membicarakan keburukan perusahaan di blog, tak ada bedanya dengan bicara keras-keras di depan umum,” imbuhnya.
Kalau banyak orang yang membaca blog saya, so what?
Banyak yang bilang, blog adalah media pribadi, milik pribadi, jadi terserah si pemilik ingin melakukan apa saja terhadap area pribadinya. Tapi pernahkah Anda berpikir, setiap tulisan yang ditaruh di blog bisa menimbulkan efek bagi orang lain? Setiap tulisan berarti informasi bagi orang. Jika tulisan Anda memberi informasi baik, berguna, atau menghibur, tentu efeknya menyenangkan orang lain. Ketika informasi yang Anda sajikan di blog berupa umpatan, berita meresahkan, fitnah, atau mengumbar aib, tentu memberi kesan buruk bagi si pembaca. Jika kesan buruknya besar, tentu akan ada reaksi balik kepada Anda.
Jangan sembarangan mengungkap informasi penting
Jika Anda berpikir blog Anda berada di bawah hak “kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat”, maka ingatlah perusahaan juga berhak mengeluarkan karyawan yang dianggap merugikan, merusak nama baik, dan tidak menaati peraturan perusahaan. Dan, ya menulis tentang kerja -- bahkan ketika Anda sedang tidak bekerja -- tetap dihitung.
Jika Anda tak tahan tak mengeluarkan unek-unek lewat blog, setidaknya tulislah dengan cara yang “aman”. Jangan menyebut nama orang, perusahaan, institusi, atau identitas jelas. Gunakan perumpamaan dan jangan menyebutkan informasi detail. Pastikan Anda tidak melanggar perjanjian kerahasiaan apa pun dengan perusahaan atau klien Anda. Mengungkap informasi penting perusahaan di blog Anda bisa menyebabkan Anda mendapat teguran keras, pemecatan, yang paling parah Anda bisa digugat ke pengadilan. So, hati-hati saat curhat di blog!
Sumber: http://gratisanlounge.blogspot.com
Posted in: sains
0 comments:
Post a Comment