Berbeda dengan spesies ikan yang bakal mati jika berpisah dari air, ikan killifish mangrove dapat hidup hingga dua bulan di daratan. Rahasianya ada pada kulitnya. Keistimewaan kulit khusus ikan amfibi itu diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan sejumlah ilmuwan Kanada.
Killifish mangrove adalah ikan kecil yang panjangnya hanya 2,5-5 cm. Ikan itu hidup dalam kolam-kolam sementara di hutan mangrove di tepi laut Florida, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Selama musim kering, ketika kolam-kolam itu lenyap, ikan itu hidup di bawah tumpukan serasah atau lubang kayu.
Sepanjang tetap lembap, ikan itu mampu bertahan hidup tanpa air dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan menghirup udara melalui kulitnya. Tetapi oksigen bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi ikan tersebut ketika berada di luar air.
“Semua sel dalam tubuhnya membutuhkan kombinasi ion dan air yang tepat agar mereka dapat tetap hidup,” kata Patricia Wright, ahli biologi dari University of Guelph, Ontario, Kanada.
Riset Wright dalam jurnal Physiological and Biochemical Zoology menunjukkan kulit killifish mangrove mengambil alih tugas insang. Lewat eksperimen di laboratorium, mereka menemukan sel-sel khusus ionocyte berkumpul di kulit ikan. Ionocyte umumnya ditemukan pada insang ikan lain dan bertanggung jawab menjaga keseimbangan air serta garam pada sel. "Kami menemukan kulit ikan mangrove memiliki ionocyte hampir sama banyak dengan insangnya," kata Wright.
Kulit killifish mangrove juga membantu ikan beradaptasi dengan variasi salinitas. Ketika ikan itu ditempatkan di permukaan yang lembap dengan air asin, ionocyte kulit membesar, mengindikasikan mereka bekerja mengatur keseimbangan garam yang tepat. Ketika ikan itu ditaruh kembali di air, ionocyte kulit kembali ke ukuran normal.
Killifish mangrove adalah ikan kecil yang panjangnya hanya 2,5-5 cm. Ikan itu hidup dalam kolam-kolam sementara di hutan mangrove di tepi laut Florida, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Selama musim kering, ketika kolam-kolam itu lenyap, ikan itu hidup di bawah tumpukan serasah atau lubang kayu.
Sepanjang tetap lembap, ikan itu mampu bertahan hidup tanpa air dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan menghirup udara melalui kulitnya. Tetapi oksigen bukan satu-satunya masalah yang harus dihadapi ikan tersebut ketika berada di luar air.
“Semua sel dalam tubuhnya membutuhkan kombinasi ion dan air yang tepat agar mereka dapat tetap hidup,” kata Patricia Wright, ahli biologi dari University of Guelph, Ontario, Kanada.
Riset Wright dalam jurnal Physiological and Biochemical Zoology menunjukkan kulit killifish mangrove mengambil alih tugas insang. Lewat eksperimen di laboratorium, mereka menemukan sel-sel khusus ionocyte berkumpul di kulit ikan. Ionocyte umumnya ditemukan pada insang ikan lain dan bertanggung jawab menjaga keseimbangan air serta garam pada sel. "Kami menemukan kulit ikan mangrove memiliki ionocyte hampir sama banyak dengan insangnya," kata Wright.
Kulit killifish mangrove juga membantu ikan beradaptasi dengan variasi salinitas. Ketika ikan itu ditempatkan di permukaan yang lembap dengan air asin, ionocyte kulit membesar, mengindikasikan mereka bekerja mengatur keseimbangan garam yang tepat. Ketika ikan itu ditaruh kembali di air, ionocyte kulit kembali ke ukuran normal.
Source :http://gratisanlounge.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment