Sobat dunia sains. . .apa kabar nih? Baru posting lagi nih dunia sains. Setelah 4 hari ujian saya lewati akhirnya selesai juga. Buat sobat dunia sains yang baru saja selesai ujian kita do'a sama-sama deh, biar kita bisa LULUS dengan nilai yang memuaskn. Amin. . . !
Postingan kali ini dunia sains masih bahas seputar UN aja lah. Tapi sebelumnya dunia sains mau tanya nih.
-Menurut kalian perlukah Ujian Nasional diadakan?
-Benarkah Ujian Nasional bisa dijadikan standar untuk mengukur keberhasilan pendidikan di Indonesia?
Kalau menurut saya sih gimana ya?
Sebenarnya ujian nasional perlu diadakan untuk menguji kelayakan siswa untuk bisa LULUS atau tidak setelah melakukan proses pendidikan di sekolah. Namun disini yang perlu di perhatikan adalah sistem yang digunakan untuk menentukan LULUS atau Tidaknya siswa. Untuk tahun-tahun sebelumnya kelulusan sangat ditentukan Ujian Nasional. Seakan semua proses yang telah dilakukan selama 3 tahun percuma. Tentu ini menjadi kontroversi di masyarakat. Dan tahun ini sudah mengalami kemajuan yg lebih baik. Yaitu nilai rapor juga digunakan untuk menentukan kelulusan. Dengan persentase 60% UN + 40% NILAI SEKOLAH. Ini tentu menjadi keringanan bagi siswa. Namun tetap saja Ujian Nasional menjadi hal yang menakutkan bagi siswa. Seakan Ujian Nasional adalah monster yang menentukan hidup mati siswa di sekolah.
Pertanyaannya disini, apakah dengan sistem yang baru sudah benar-benar tidak merugikan siapa pun dalam menentukan kelulusan?
Bagaimana jika siswa yang sangat menonjol dalam satu bidang mapel dan sampai bisa mengikuti olimpiade sampai tingkat Nasiöal bahkan Internasional tetapi gagal dalam Ujian Nasional?
Itu pertanyaan yang harus dipikirkan lebih lanjut.
Ujian Nasional yang diharapkan bisa dijadikan tolak ukur kemajuan pendidikan di Indonesia tampaknya tidak akan terwujud. Karena tak pernah satu kalipun pelaksanaan ujian nasional dilaksanakan dengan kejujuran. Bahkan perkataan Menteri pendidikan mengatakan tak akan terjadi kebocoran soal UN tak pernah terwujud. Memang soal tidak bocor, tapi kunci jawaban selalu bocor. Jadi, pelaksanaan Ujian nasional yang menelan dana yang tidak sedikit percuma saja. Bukan kulitas yang didapat pada pendidikan di Indonesia. Tetapi hanya kuantitas nilai yang tak berisi. Lebih baik dana itu dialokasikan untuk membiayai anak-anak yang kurang mampu.
0 comments:
Post a Comment