Meteor atau asteroid memiliki berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari yang berukuran kerikil, berukuran mobil, hingga yang berukuran 999 kilometer seperti Ceres. Meteor-meteor tersebut ketika jatuh akan terbakar dalam lapisan atmosfer-atmosfer bumi dan hancur sebelum menyentuh permukaan bumi. Namun, sekali dalam 100 tahun biasanya ada satu meteor raksasa yang jatuh dan menghantam bumi.
Seberapa besar ukuran yang dibutuhkan oleh sebuah meteor hingga dapat menyebabkan kerusakan pada bumi? Untuk menghitung hal ini, Universitas Purdue di bawah pimpinan Jay Melosh membuat sebuah situs interaktif untuk menghitung kerusakan yang dihasilkan dari sebuah meteor. Aplikasi berbasis web ini bernama Impact: Earth!
Untuk mencobanya pengguna harus memasukkan beberapa parameter seperti ukuran dan tingkat kepadatan meteor. Selain itu, pengguna juga dapat menentukan meteor tersebut akan menghantam daerah air ataukah bebatuan. Setelah dilakukan eksekusi, maka alat ini akan menghitung tingkat guncangan, radiasi panas, hingga apakah meteor tersebut akan menimbulkan tsunami.
Aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari proyek sebelumnya yang bertujuan sama namun masih berbasis teks. Jay Melosh, pemimpin proyek, adalah salah satu anggota tim dalam EPOXI NASA yang baru-baru ini terbang ke komet Hartley 2 untuk melihat lebih detail tentang komet tersebut.
Menurut perhitungan para ilmuwan meteor terbesar yang akan menghantam bumi dalam waktu dekat adalah Aphopis. Meteor dengan diameter 270 meter dan panjang 350 meter ini diperkirakan akan jatuh ke bumi pada April 2036. Belakangan para ilmuwan mengatakan kemungkinan meteor jatuh ke bumi sangat tipis yaitu 1: 250.000.
NASA memperkirakan jatuhnya Apophis akan menimbulkan ledakan yang setara dengan kekuatan TNT sebesar 880 megaton. Sekedar diketahui, ledakan Krakatau pada 1883 adalah sebesar 200 megaton. Jay Melosh mengatakan akibat dari jatuhnya Apophis ini bisa dihitung dengan Impact: Earth!
Rasanya aplikasi ini juga bagus untuk anak-anak agar mereka juga mengerti mengenai meteor serta dampaknya. Selamat mencoba!
Sumber : netsains.com
Seberapa besar ukuran yang dibutuhkan oleh sebuah meteor hingga dapat menyebabkan kerusakan pada bumi? Untuk menghitung hal ini, Universitas Purdue di bawah pimpinan Jay Melosh membuat sebuah situs interaktif untuk menghitung kerusakan yang dihasilkan dari sebuah meteor. Aplikasi berbasis web ini bernama Impact: Earth!
Untuk mencobanya pengguna harus memasukkan beberapa parameter seperti ukuran dan tingkat kepadatan meteor. Selain itu, pengguna juga dapat menentukan meteor tersebut akan menghantam daerah air ataukah bebatuan. Setelah dilakukan eksekusi, maka alat ini akan menghitung tingkat guncangan, radiasi panas, hingga apakah meteor tersebut akan menimbulkan tsunami.
Aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari proyek sebelumnya yang bertujuan sama namun masih berbasis teks. Jay Melosh, pemimpin proyek, adalah salah satu anggota tim dalam EPOXI NASA yang baru-baru ini terbang ke komet Hartley 2 untuk melihat lebih detail tentang komet tersebut.
Menurut perhitungan para ilmuwan meteor terbesar yang akan menghantam bumi dalam waktu dekat adalah Aphopis. Meteor dengan diameter 270 meter dan panjang 350 meter ini diperkirakan akan jatuh ke bumi pada April 2036. Belakangan para ilmuwan mengatakan kemungkinan meteor jatuh ke bumi sangat tipis yaitu 1: 250.000.
NASA memperkirakan jatuhnya Apophis akan menimbulkan ledakan yang setara dengan kekuatan TNT sebesar 880 megaton. Sekedar diketahui, ledakan Krakatau pada 1883 adalah sebesar 200 megaton. Jay Melosh mengatakan akibat dari jatuhnya Apophis ini bisa dihitung dengan Impact: Earth!
Rasanya aplikasi ini juga bagus untuk anak-anak agar mereka juga mengerti mengenai meteor serta dampaknya. Selamat mencoba!
Sumber : netsains.com
0 comments:
Post a Comment