Friday, May 27, 2011

Guru, Sekolah dan Kaderisasi Bangsa

Satu hal jarang dan hampir dilupakan oleh guru adalah peran jangka panjangnya dalam dinamika kehidupan. Padahal proses pendidikan merupakan proses yang kita sepakati sebagai bagian membuat bangunan sebuah negara. Pendidikan merupakan bagian integral dari penanaman nilai, pembentukan watak diluar tugas pokoknya sebagai transfer pengetahuan dan teknologi. Diakui atau tidak sebagian dari kita masih bertanya tentang “hak” daripada “kewajiban”. Meski tidak bisa kita pungkiri bahwa guru juga merupakan sumber penghasilan kita.
Namun tentunya kita tidak ingin memperdebatkan hal tersebut dalam tulisan ini, memaksimalkan peran guru bagi saya masih belum pernah dilakukan oleh kebanyakan dari kita. Maksud dari maksimalisasi peran guru disini adalah bagaimana guru tidak hanya puas dengan capaian pembelajarannya, akan tetapi lebih pada “bagaimana perilaku siswa yang sudah terbentuk”. Sebab pembelajaran adalah sebuah proses perubahan perilaku, tanpanya pembelajaran hanyalah proses yang tidak bermakna.
Tanpa melihat kekurangannya pembelajaran yang terjadi pada era yang lalu telah mampu melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang hingga kini mampu kita teladani. siapakah mereka ? Sebut saja, Bung Karno, siapakah dia, sejauh ini kita hanya mengenal beliau sebagai presiden pertama Indonesia, tokoh proklamasi, tapi jarang diantara kita menilai Bung Karno sebagai capaian yang luar biasa dari sebuah proses pendidikan atau pembelajaran.
Ini merupakan kondisi nyata bahwa persepsi kita semua tentang hasil sebuah proses pembelajaran hanya sebatas nilai atau prestasi belum sebuah perilaku. Sebuah hal yang tidak mudah memang, namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan bukan? Disinilah pokok persoalan yang kemudian ingin kita bahas.
Coba kita kaji sebuah konsep sederhana, arti “kader” kader adalah individu yang percaya terhadap teori dan nilai yang selanjutnya diwujudkan dalam tindakan atau perilaku. Bayangkan jika seorang siswa mampu bersikap demikian, tentu sekolah akan lebih dari hari ini kondisinya. Siapa yang tidak tahu bahwa tugas guru itu “sulit dan berat” tapi apa dengan itu seorang guru harus “dikasihani” dan berkeluh kesah. Beratnya tugas guru sebenarnya akan lebih mudah jika seorang guru itu mampu berbagi peran dengan siswanya.
Hal baru yang patut dicoba adalah memberi peran dan ruang yang lebih besar bagi siswa kita. Perlu kita memberikan kepada mereka kemampuan untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Menanamkan kepada mereka kecerdasan untuk berfikir dan bersikap terhadap apa yang dihadapi. Hal ini pernah ditulis oleh Prof. Zainuddin Maliki sebagai resilent behaviour, individu yang aktif dan mandiri.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka seorang guru perlu membangun sekolahnya sebagai ruang kaderisasi. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru. Dalam hal ini guru harus mampu menjadi pendamping belajar, teladan yang baik bagi anak didiknya, dan fasilitator sekaligus terapis terhadap permasalahan anak disekolah.
Melihat kondisi sekarang sejauh ini semua masih merupakan konsep dan adalah tugas kita untuk membuktikan sejauhmana peran kita sebagai guru untuk mewarnai dan menciptakan kader bangsa dari siswa yang kita tempa dalam pembelajaran di kelas dan sekolah. Bukan sebuah hal yang mustahil jika hal yang sulit dapat kita wujudkan sebab tugas yang besar selalu dimulai dari sebuah langkah. Mari melangkah untuk sebuah perubahan.

Sumber: netsains.com

1 comments:

(SRI AGUSTINA SHOFIAN; Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag Blitar)

Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA Blitar dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. Waktu pun terus berjalan, karena tertanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA Blitar dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa was-was dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimisku memang timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 11 Desember 2013 namun di undur tanggal 18 Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 3 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten Blitar Jawa Timur. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku.

Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku. Semua hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada :

1. ALLAH SWT; karena KepadaNya kita mengemis dan memohon.

2. Suami dan Anak [DikMa]; Dukungan Do’anya sangat berharga dalam pencapaian saat ini.

3. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama, terima kasih Kakak Perempuan ku, terima kasih Kakak Laki-laki ku tak terlepas juga buat teman-temanku terimakasih semuanya.

4. Terimakasih untuk khususnya Bpk DR.H.EDY WAHYONO SUWARNO PUTRO.SH.M.S.I. beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor bpk DR.H.EDY WAHYONO SUWARNO PUTRO.SH.M.S.I.0813-2612-2555

Post a Comment

Adds

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More