Mungkin selama ini ketika nama AIDS disebut, yang terbayang di pikiran kita adalah : penyakit mematikan, virus berbahaya, kematian, dan hal-hal lain yang mengerikan terkait infeksi virus HIV AIDS. Namun ternyata virus HIV ini dapat menyembuhkan penyakit dan justru menyelamatkan manusia. Bukan berarti virus tersebut telah bertaubat, namun para peneliti menggunakan dan memodifikasi virus HIV sebagai alat untuk Terapi Gen. Pada bulan November 2009, dalam Science Magazine dilaporkan bahwa Terapi Gen menggunakan virus HIV sebagai pengantar gen sukses menyembuhkan penyakit kerusakan otak berbahaya bernama X-linked ALD (X-linked adrenoleukodystrophy).
ALD merupakan penyakit keturunan yang diakibatkan kerusakan kromosom X (sehingga penderita penyakit ini sebagian besar adalah laki-laki). Kerusakan ini menyebabkan tidak terbentuknya protein yang terlibat dalam metabolisme asam lemak tertentu sehingga akan terbentuk gumpalan lemak yang merusak lapisan myelin yang melindungi sel saraf. Penderita ALD akan mengalami kehilangan penglihatan, lemah otot, kerusakan otak yang semakin lama semakin parah, kemudian meninggal. Biasanya penderita diterapi dengan translpantasi bone marrow, namun jenis pengobatan ini sangat beresiko, 20-30% pasien akan meninggal atau mengalami komplikasi yang parah. Dan transplantasi ini hanya akan efektif jika donor bone marrow berasal dari saudara kandung. Pengobatan ALD menggunakan terapi gen dengan pengantar gen berupa virus AIDS ini berhasil untuk pertama kalinya!
Patrick Aubourg, seorang peneliti dari French Biomedical Agency, dan University Paris-Descartes bersama peneliti lain di Perancis dan Jerman. Mencoba terapi dengan gen terapi virus AIDS pada dua orang anak berusia 7 tahun yang menderita ALD yang tidak menemukan donor bone marrow yang cocok. Mereka mengambil sel darah dari masing-masing anak dan memasukkan virus HIV yang telah dimodifikasi sehingga tidak berbahaya. Di dalam virus HIV termodifikasi itu dimasukkan gen yang mengekspresikan protein yang memetabolisme lemak. Gen tersebut kemudian akan bersatu dengan DNA dalam darah pasien. Ketika sel darah pasien tersebut diinjeksikan ke dalam tubuh lagi, maka sel-sel tersebut akan menghasilkan protein-protein pemecah asam lemak yang sebelumnya tidak dihasilkan oleh pasien ALD.
Pada awalnya, setelah terapi gen, bagian otak yang menunjukkan kerusakan myelin masih terus memburuk hari ke hari. Hal ini disebabkan sel-sel darah yang dimodifikasi dengan pemasukan virus HIV pembawa gen penyembuh tadi belum bermigrasi ke bagian otak. Namun setelah 14 hingga 16 bulan, otak pasien mulai stabil dan mengalami peningkatan. Salah satu pasien menjalani tes IQ non-verbal, dan pasien yang lain mengalami penurunan indera penglihatan. Namun hasil tes IQ non-verbal dari kedua pasien itu tidak drop secara dramatis sebagaimana pasien ALD yang tidak diterapi.
Berita di atas menunjukkan bahwa ternyata virus HIV yang selama ini kita anggap selalu berbahaya ternyata justru bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit yang tak kalah mematikan. Para peneliti akan melakukan penelitaian lebih lanjut tentang potensi virus HIV sebagai pengantar gen untuk gen terapi penyakit degeneratif.
Sumber: netsains.com
ALD merupakan penyakit keturunan yang diakibatkan kerusakan kromosom X (sehingga penderita penyakit ini sebagian besar adalah laki-laki). Kerusakan ini menyebabkan tidak terbentuknya protein yang terlibat dalam metabolisme asam lemak tertentu sehingga akan terbentuk gumpalan lemak yang merusak lapisan myelin yang melindungi sel saraf. Penderita ALD akan mengalami kehilangan penglihatan, lemah otot, kerusakan otak yang semakin lama semakin parah, kemudian meninggal. Biasanya penderita diterapi dengan translpantasi bone marrow, namun jenis pengobatan ini sangat beresiko, 20-30% pasien akan meninggal atau mengalami komplikasi yang parah. Dan transplantasi ini hanya akan efektif jika donor bone marrow berasal dari saudara kandung. Pengobatan ALD menggunakan terapi gen dengan pengantar gen berupa virus AIDS ini berhasil untuk pertama kalinya!
Patrick Aubourg, seorang peneliti dari French Biomedical Agency, dan University Paris-Descartes bersama peneliti lain di Perancis dan Jerman. Mencoba terapi dengan gen terapi virus AIDS pada dua orang anak berusia 7 tahun yang menderita ALD yang tidak menemukan donor bone marrow yang cocok. Mereka mengambil sel darah dari masing-masing anak dan memasukkan virus HIV yang telah dimodifikasi sehingga tidak berbahaya. Di dalam virus HIV termodifikasi itu dimasukkan gen yang mengekspresikan protein yang memetabolisme lemak. Gen tersebut kemudian akan bersatu dengan DNA dalam darah pasien. Ketika sel darah pasien tersebut diinjeksikan ke dalam tubuh lagi, maka sel-sel tersebut akan menghasilkan protein-protein pemecah asam lemak yang sebelumnya tidak dihasilkan oleh pasien ALD.
Pada awalnya, setelah terapi gen, bagian otak yang menunjukkan kerusakan myelin masih terus memburuk hari ke hari. Hal ini disebabkan sel-sel darah yang dimodifikasi dengan pemasukan virus HIV pembawa gen penyembuh tadi belum bermigrasi ke bagian otak. Namun setelah 14 hingga 16 bulan, otak pasien mulai stabil dan mengalami peningkatan. Salah satu pasien menjalani tes IQ non-verbal, dan pasien yang lain mengalami penurunan indera penglihatan. Namun hasil tes IQ non-verbal dari kedua pasien itu tidak drop secara dramatis sebagaimana pasien ALD yang tidak diterapi.
Berita di atas menunjukkan bahwa ternyata virus HIV yang selama ini kita anggap selalu berbahaya ternyata justru bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit yang tak kalah mematikan. Para peneliti akan melakukan penelitaian lebih lanjut tentang potensi virus HIV sebagai pengantar gen untuk gen terapi penyakit degeneratif.
Sumber: netsains.com
0 comments:
Post a Comment