Apa itu Adiksi = Kecanduan?
Adiksi berasal dari bahasa inggris Addiction. Adiksi sama dengan Kecanduan. Adiksi merupakan kondisi dimana seseorang sudah tidak lagi mempunyai kendali terhadap perilaku kecanduannya. Dalam pendekatan yang lain, Adiksi merupakan Penyakit. Chronicle relapsing disease - ¬penyakit kronis yang gampang kambuh. Oleh sebab itu berdasarkan pendekatan ini, seseorang yang sudah berhasil berhenti menggunakan alkohol untuk periode waktu tertentu tidak dikatakan Sembuh, tetapi lebih sering dikatakan Pulih.
Jadi kalau ada orang yang ketahuan meminum alkohol, sudah pasti kecanduan? Belum tentu. Mungkin orang tersebut baru pertama kali pakai, mungkin dia baru coba-coba saja, tapi bisa juga dia sudah cukup sering menggunakan alkohol tapi masih bisa mengendalikannya, atau, ya memang dia sudah kecanduan.
Ada beberapa terminologi dalam menggambarkan proses perjalanan kecanduan. WHO membaginya dalam tahapan: Abstinent --> Experimental --> Occasional --> Regular --> Habitual --> Dependent. Sedangkan pendekatan yang lain menggambarkan proses tersebut sebagai berikut: mulai di tahap Pengguna --> Penyalahguna -->Kecanduan.
Kalau kita kembali pada penjelasan diatas, ada 2 hal yang paling membedakan antara seseorang yang sudah kecanduan dengan yang belum, yaitu: Masalah dan Kontrol. Orang yang sudah kecanduan, sama sekali tidak mempunyai kendali atas hidupnya. Seluruh aspek kehidupannya dikendalikan oleh alkohol. Mau makan pakai alkohol dulu, mau mandi pakai alkohol, mau sekolah/kerja pakai alkohol, mau tidur pakai alkohol, mau bersosialisasi pakai alkohol. Dia menggunakan alkohol hanya untuk menjadi ’normal’.
Demikian juga dengan masalah dalam aspek kehidupannya. Masalah dengan uang, karena kebutuhan dan toleransi terhadap alkohol terus meningkat, prestasi menurun, masalah interpersonal, dengan keluarga, teman dan sebaya. Terlibat dengan situasi kriminal dan kecelakaan lalulintas juga merupakan hal umum ditemukan pada orang yang kecanduan alkohol.
Definisi paling sederhana dari adiksi adalah SAYA TIDAK BISA BERHENTi
· Apa saja yang dapat menyebabkan adiksi?
Banyak sekali sekali situasi yang dapat dijadikan alasan untuk menggunakan alkohol. Dipecat dari pekerjaan, perceraian orang tua, diputusin pacar, stress pekerjaan, dorongan teman sebaya, pesta ulang tahun, pesta perpisahan, mau pergi ke gunung, mau mancing di laut, dst.
Kalau mau diringkas bisa jadi tinggal 3 hal. Yaitu: Untuk senang-senang, tekanan teman sebaya dan lari dari kenyataan. Tapi kalau mau dilihat intinya adalah Instant Effect.
Maksudnya?
Alkohol dikenal juga sebagai mood altering drugs. Alkohol mampu merubah tingkat kesadaran dan kondisi emosi orang yang menggunakannya ,
· Kenapa orang bisa jadi adiksi sedangkan yang lain tidak?
Ada satu literatur dari Alcoholic Anonymous (AA) yang menjelaskan dengan sangat sederhana. Mereka menyebutnya FAKTOR X. Ada sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah menggunakan alkohol seumur hidup mereka. Ada sebagian orang yang alergi dengan alkohol. Ada yang menggunakan alkohol, kemudian mabuk, efek mabuk membuat kepala pening, perut mual, badan pegal, dst. Lalu setelah itu mereka memutuskan tidak lagi menggunakan alkohol. Itu adalah pengalaman pertama dan cukup. Ada sebagian orang yang pernah beberapa kali atau beberapa waktu menggunakan alkohol, lalu kemudian memutuskan, cukup sekian.
Pada orang yang memiliki faktor X, kondisinya berbeda. Mereka menggunakan alkohol, lalu mabuk. Sebagian bisa langsung menikmati, sebagian lagi membutuhkan waktu. Tapi ada satu kesamaan diantara keduanya. Mereka sama-sama menyukai efek yang dirimbulkan oleh alkohol.
Apa beda orang yang bisa jadi adiksi dengan orang yang kecanduan?
Orang yang bisa teradiksi itu bisa kita istilahkan punya bakat untuk kecanduan. Sedangkan kecanduan adalah kondisi dimana individu tersebut sudah kehilangan kendali terhadap alkohol, seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Apa faktor utama yang menyebabkan orang bisa adiksi?
Selain faktor X yang sudah dijelaskan diatas, umumnya adalah 3 situasi yang sempat disebutkan pada pertanyaan no. 2, yaitu: Untuk senang-senang, tekanan teman sebaya dan lari dari kenyataan.
Untuk senang-senang
Sebagian orang mulai menggunakan alkohol untuk alasan situasi sosial saja, Misalnya dalam suatu pesta, acara, atau situasi tertentu. Sebagian orang cukup sampai disana, sebagian lagi berlanjut dalam kecanduan.
Tekanan teman sebaya
Sebagian besar pecandu mulai menggunakan alkohol pada usia remaja awal (12 – 17 tahun). Kemudian pada usia 20an mereka sudah berada tahap kecanduan.
Kalau kita telaah dari tinjauan psikologinya kenapa kebanyakan peminum mulai dimasa remaja, maka penjelasannya seperti ini: salah satu tugas perkembangan dimasa remaja adalah membangun relasi dengan sebaya. Ini adalah masa berisiko, jika tidak dikawal dengan baik. Nilai2 sebaya menjadi lebih dominan bahkan dibanding nilai2 yang selama ini ditanam oleh keluarga. Remaja akan terdorong untuk memiliki kelompok/menjadi bagian dari suatu kelompok. Bisa anda bayangkan jika nilai yang dianut oleh kelompok tersebut adalah mengguakan alkohol?
Lari dari kenyataan
Karena efek alkohol yang sangat instan. (lihat penjelasan di no.2). maka tak heran banyak orang yang coba menggunakannya sebagai alat untuk lari dari realita.
Apa masalah utama pada orang yang adiksi?
Masalah utama pecandu adalah PENYANGKALAN. Penyangkalan terhadap realita yang ada. Penyangkalan bahwa kehidupannya sudah diambil alih oleh alkohol. Penyangkalan bahwa dirinya bermasalah. Penyangkalan terhadap ketidakberdayaannya terhadap alkohol dst. Situasi ini yang sering disebut oleh masyarakat pada umumya dengan istilah ’terjebak dalam lingkaran setan’
Situasi ini dimulai dari menggunakan alkohol --> berusaha mengatur penggunaan alkohol --> kegagalan dalam mengendalikan penggunaan alkohol --> PENYANGKALAN --> kembali menggunakan alkohol untuk lari dari kenyataan/menyelesaikan masalah. Dan seterusnya kembali lagi. Lingkaran tersebut akan semakin membesar sejalan dengan periode penggunaan alkohol.
Apa sebetulnya tanda-tandanya orang telah adiksi?
Secara umum dapat dilihat dari perubahan perilaku, perubahan nilai, penurunan prestasi, mulai ada masalah dengan tindak kriminal, masalah dengan lalu-lintas/kecelakaan, masalah dengan ekonomi/keuangan, dst.
Pengguna alkohol mudah dikenali, karena aroma khas alkohol akan tercium jelas.
Bagaimana cara membantu orang supaya bisa lepas dari adiksi?
Pertama, kita tidak bisa merubah seseorang. Yang bisa kita lakukan adalah membantu orang tersebut menemukan kekuatan dalam dirinya untuk membantu dirinya sendiri.
Tahap pertama menuju pemulihan adalah; si pecandu perlu menyadari dirinya bermasalah. Dalam program pemulihan biasanya disebut dengan istilah ’mentok’ atau ’hit the bottom’. Ini adalah kondisi dimana si pecandu berhadapan ’muka dengan muka’ dengan realita. Tidak ada lagi orang yang bisa dimanipulasi untuk menyelesaikan masalah2nya.
Gimana Caranya membuat si pecandu mentok?
Terapkan CINTA KERAS.
Cinta keras artinya, kita memberikan kesempatan pada si pecandu untuk bertanggung jawab atas kehidupannya.
Apakah Seorang adiksi bisa sembuh?
Berdasarkan pendekatan yang kita bicarakan diatas – kecanduan sebagai penyakit kronis yang mudah kambuh. Maka umumnya kita tidak menggunakan istilah sembuh, melainkan – PULIH. Sama seperti penderita diabetes, Si pecandu akan tetap pulih selama dia tidak mengkonsumsi alkohol. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh dirinya sendiri, tidak bisa dipaksakan oleh orang lain, termasuk oleh isterinya sendiri.
Sumber: netsains.com
Adiksi berasal dari bahasa inggris Addiction. Adiksi sama dengan Kecanduan. Adiksi merupakan kondisi dimana seseorang sudah tidak lagi mempunyai kendali terhadap perilaku kecanduannya. Dalam pendekatan yang lain, Adiksi merupakan Penyakit. Chronicle relapsing disease - ¬penyakit kronis yang gampang kambuh. Oleh sebab itu berdasarkan pendekatan ini, seseorang yang sudah berhasil berhenti menggunakan alkohol untuk periode waktu tertentu tidak dikatakan Sembuh, tetapi lebih sering dikatakan Pulih.
Jadi kalau ada orang yang ketahuan meminum alkohol, sudah pasti kecanduan? Belum tentu. Mungkin orang tersebut baru pertama kali pakai, mungkin dia baru coba-coba saja, tapi bisa juga dia sudah cukup sering menggunakan alkohol tapi masih bisa mengendalikannya, atau, ya memang dia sudah kecanduan.
Ada beberapa terminologi dalam menggambarkan proses perjalanan kecanduan. WHO membaginya dalam tahapan: Abstinent --> Experimental --> Occasional --> Regular --> Habitual --> Dependent. Sedangkan pendekatan yang lain menggambarkan proses tersebut sebagai berikut: mulai di tahap Pengguna --> Penyalahguna -->Kecanduan.
Kalau kita kembali pada penjelasan diatas, ada 2 hal yang paling membedakan antara seseorang yang sudah kecanduan dengan yang belum, yaitu: Masalah dan Kontrol. Orang yang sudah kecanduan, sama sekali tidak mempunyai kendali atas hidupnya. Seluruh aspek kehidupannya dikendalikan oleh alkohol. Mau makan pakai alkohol dulu, mau mandi pakai alkohol, mau sekolah/kerja pakai alkohol, mau tidur pakai alkohol, mau bersosialisasi pakai alkohol. Dia menggunakan alkohol hanya untuk menjadi ’normal’.
Demikian juga dengan masalah dalam aspek kehidupannya. Masalah dengan uang, karena kebutuhan dan toleransi terhadap alkohol terus meningkat, prestasi menurun, masalah interpersonal, dengan keluarga, teman dan sebaya. Terlibat dengan situasi kriminal dan kecelakaan lalulintas juga merupakan hal umum ditemukan pada orang yang kecanduan alkohol.
Definisi paling sederhana dari adiksi adalah SAYA TIDAK BISA BERHENTi
· Apa saja yang dapat menyebabkan adiksi?
Banyak sekali sekali situasi yang dapat dijadikan alasan untuk menggunakan alkohol. Dipecat dari pekerjaan, perceraian orang tua, diputusin pacar, stress pekerjaan, dorongan teman sebaya, pesta ulang tahun, pesta perpisahan, mau pergi ke gunung, mau mancing di laut, dst.
Kalau mau diringkas bisa jadi tinggal 3 hal. Yaitu: Untuk senang-senang, tekanan teman sebaya dan lari dari kenyataan. Tapi kalau mau dilihat intinya adalah Instant Effect.
Maksudnya?
Alkohol dikenal juga sebagai mood altering drugs. Alkohol mampu merubah tingkat kesadaran dan kondisi emosi orang yang menggunakannya ,
· Kenapa orang bisa jadi adiksi sedangkan yang lain tidak?
Ada satu literatur dari Alcoholic Anonymous (AA) yang menjelaskan dengan sangat sederhana. Mereka menyebutnya FAKTOR X. Ada sekelompok orang yang sama sekali tidak pernah menggunakan alkohol seumur hidup mereka. Ada sebagian orang yang alergi dengan alkohol. Ada yang menggunakan alkohol, kemudian mabuk, efek mabuk membuat kepala pening, perut mual, badan pegal, dst. Lalu setelah itu mereka memutuskan tidak lagi menggunakan alkohol. Itu adalah pengalaman pertama dan cukup. Ada sebagian orang yang pernah beberapa kali atau beberapa waktu menggunakan alkohol, lalu kemudian memutuskan, cukup sekian.
Pada orang yang memiliki faktor X, kondisinya berbeda. Mereka menggunakan alkohol, lalu mabuk. Sebagian bisa langsung menikmati, sebagian lagi membutuhkan waktu. Tapi ada satu kesamaan diantara keduanya. Mereka sama-sama menyukai efek yang dirimbulkan oleh alkohol.
Apa beda orang yang bisa jadi adiksi dengan orang yang kecanduan?
Orang yang bisa teradiksi itu bisa kita istilahkan punya bakat untuk kecanduan. Sedangkan kecanduan adalah kondisi dimana individu tersebut sudah kehilangan kendali terhadap alkohol, seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Apa faktor utama yang menyebabkan orang bisa adiksi?
Selain faktor X yang sudah dijelaskan diatas, umumnya adalah 3 situasi yang sempat disebutkan pada pertanyaan no. 2, yaitu: Untuk senang-senang, tekanan teman sebaya dan lari dari kenyataan.
Untuk senang-senang
Sebagian orang mulai menggunakan alkohol untuk alasan situasi sosial saja, Misalnya dalam suatu pesta, acara, atau situasi tertentu. Sebagian orang cukup sampai disana, sebagian lagi berlanjut dalam kecanduan.
Tekanan teman sebaya
Sebagian besar pecandu mulai menggunakan alkohol pada usia remaja awal (12 – 17 tahun). Kemudian pada usia 20an mereka sudah berada tahap kecanduan.
Kalau kita telaah dari tinjauan psikologinya kenapa kebanyakan peminum mulai dimasa remaja, maka penjelasannya seperti ini: salah satu tugas perkembangan dimasa remaja adalah membangun relasi dengan sebaya. Ini adalah masa berisiko, jika tidak dikawal dengan baik. Nilai2 sebaya menjadi lebih dominan bahkan dibanding nilai2 yang selama ini ditanam oleh keluarga. Remaja akan terdorong untuk memiliki kelompok/menjadi bagian dari suatu kelompok. Bisa anda bayangkan jika nilai yang dianut oleh kelompok tersebut adalah mengguakan alkohol?
Lari dari kenyataan
Karena efek alkohol yang sangat instan. (lihat penjelasan di no.2). maka tak heran banyak orang yang coba menggunakannya sebagai alat untuk lari dari realita.
Apa masalah utama pada orang yang adiksi?
Masalah utama pecandu adalah PENYANGKALAN. Penyangkalan terhadap realita yang ada. Penyangkalan bahwa kehidupannya sudah diambil alih oleh alkohol. Penyangkalan bahwa dirinya bermasalah. Penyangkalan terhadap ketidakberdayaannya terhadap alkohol dst. Situasi ini yang sering disebut oleh masyarakat pada umumya dengan istilah ’terjebak dalam lingkaran setan’
Situasi ini dimulai dari menggunakan alkohol --> berusaha mengatur penggunaan alkohol --> kegagalan dalam mengendalikan penggunaan alkohol --> PENYANGKALAN --> kembali menggunakan alkohol untuk lari dari kenyataan/menyelesaikan masalah. Dan seterusnya kembali lagi. Lingkaran tersebut akan semakin membesar sejalan dengan periode penggunaan alkohol.
Apa sebetulnya tanda-tandanya orang telah adiksi?
Secara umum dapat dilihat dari perubahan perilaku, perubahan nilai, penurunan prestasi, mulai ada masalah dengan tindak kriminal, masalah dengan lalu-lintas/kecelakaan, masalah dengan ekonomi/keuangan, dst.
Pengguna alkohol mudah dikenali, karena aroma khas alkohol akan tercium jelas.
Bagaimana cara membantu orang supaya bisa lepas dari adiksi?
Pertama, kita tidak bisa merubah seseorang. Yang bisa kita lakukan adalah membantu orang tersebut menemukan kekuatan dalam dirinya untuk membantu dirinya sendiri.
Tahap pertama menuju pemulihan adalah; si pecandu perlu menyadari dirinya bermasalah. Dalam program pemulihan biasanya disebut dengan istilah ’mentok’ atau ’hit the bottom’. Ini adalah kondisi dimana si pecandu berhadapan ’muka dengan muka’ dengan realita. Tidak ada lagi orang yang bisa dimanipulasi untuk menyelesaikan masalah2nya.
Gimana Caranya membuat si pecandu mentok?
Terapkan CINTA KERAS.
Cinta keras artinya, kita memberikan kesempatan pada si pecandu untuk bertanggung jawab atas kehidupannya.
Apakah Seorang adiksi bisa sembuh?
Berdasarkan pendekatan yang kita bicarakan diatas – kecanduan sebagai penyakit kronis yang mudah kambuh. Maka umumnya kita tidak menggunakan istilah sembuh, melainkan – PULIH. Sama seperti penderita diabetes, Si pecandu akan tetap pulih selama dia tidak mengkonsumsi alkohol. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh dirinya sendiri, tidak bisa dipaksakan oleh orang lain, termasuk oleh isterinya sendiri.
Sumber: netsains.com
0 comments:
Post a Comment