Manusia memang makhluk yang paling sempurna diciptakan Tuhan jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Kelebihan utama manusia adalah memiliki otak yang luar biasa menakjubkan, sungguh sebuah keajaiban yang tak bisa digambarkan secara harafiah. Sebuah hardware dominan bagi manusia untuk bisa hidup dengan maksimal, dan pencapaian keberhasilan hidup tentunya sesuai dengan seberapa bisa manusia tersebut mampu memanfaatkan fungsi otaknya.
Dengan keajaiban ini manusia bisa menciptakan dan mengimajinasikan banyak hal yang bahkan terkadang di luar ekspektasi. Nah, sebelum kita makin terlena terhadap keajaiban otak yang kita miliki tanpa mengetahui potensi sebenarnya dari otak itu sendiri, mari sejenak berbicara tentang esensi otak itu secara fisik. Dengan demikian kita bisa menyimpulkan kerumitan yang melegakan karena mengatahui kita telah diberkati dengan organ canggih yang mengagumkan ini. Dan, seberapa besar pun keajaiban ini sanggup mempengaruhi kualitas hidup manusia, sehingga manpu membuat kesempurnaan tak lagi mustahil untuk diwujudkan, pada akhirnya tetap kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
"Berpikir adalah pekerjaan terberat, karena itulah sedikit sekali orang yang mau menggunakan otaknya." (Henry Ford, Pendiri Ford Motor)
Pada saat lahir seorang bayi memiliki 1.000.000.000.000 sel otak (neuron). Bandingkan dengan jumlah penduduk bumi abad 21 sebanyak 6.000.000.000. Ini berarti dalam kepala bayi terdapat sel otak sebanyak 166 kali lipat jumlah manusia yang tinggal di planet ini. Tiap sel otak memiliki ratusan dan ribuan cabang atau tentakel yang mirip sekali dengan gurita yang berukuran mikro.Masing-masing tentakel ini berisi jamur atau spina dendrit yang mengandung ribuan zat kimia. Inilah yang membawa pesan diantara sel otak, semua informasi dalam setiap pikiran, setiap pengalaman belajar, dan setiap daya ingat yang dimiliki. Misalnya, ketika kita berpikir, sebuah gelombang elektromagnetis bergerak turun ke cabang sel otak, memicu zat kimia di dalam salah satu jamur, yang kemudian dengan cepat menyebrangi jarak pendek untuk memicu zat kimia di dalam spina dendrit lainnya. Hal ini kemudian memicu respons elektromagnetis dari sel otak sebelahnya.Proses ini berjalan terus sehingga membentuk jejak setapak yang menyerupai jalan setapak berliku-liku di dalam hutan besar. Dan jika mampu dilihat secara kasat mata, kecepatan gerak zat kimia ini akan tampak seperti air terjun Niagara. Dan penelitian menggambarkan jumlah jejak pikiran ini, jika dibuat dalam bentuk teks normal akan membentuk deretan angka sepanjang 10,5 juta kilometer. Dengan begitu banyaknya kemungkinan tentang otak manusia, tidak seorang pun yang masih hidup yang pernah mendekati penggunaan otak secara maksimal. Kekuatan otak manusia sungguh tidak ada batasannya.
Rata-rata manusia hanya menggunakan 3% kapasitas otaknya dan orang yang jenius mampu menggunakan 4%(wah.. 96% lainnya mubazir dong). Semua serangga, ikan, burung atau hewan memiliki sel otak yang sama dengan yang kita miliki, hanya saja jumlahnya lebih sedikit. Jumlah sel otak inilah yang menentukan kecerdasan satu makhluk hidup. Misalnya, seekor lebah hanya memiliki kurang dari 1.000.000 sel otak (1/1000.000 jumlah yg dimiliki manusia). Hal-hal yang dapat dilakukan oleh seekor lebah adalah: terbang, berkelahi, melihat, mendengar, mencium, mengecap, meraba, menyentuh, membangun rumah, mengendalikan suhu, menghitung, melindungi, kemampuan bernavigasi, berjalan, berlari, mengingat, bermain, mengasuh, berkembang biak, bekerja secara konstruktif dan kooperatif dalam sebuah komunitas. Jika seekor lebah dengan jumlah sel otak kurang dari satu juta dapat melakukan semua itu, pikirkan apa yang dapat dilakukan oleh manusia dengan jumlah sel otak yang jauh lebih banyak.
Otak manusia terdiri dari dua bagian; otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi untuk mengerjakan tugas-tugas analitik seperti; bahasa verbal, matematika, logika, angka, urutan, penilaian, analisis dan linier.
Sedangkan otak kanan sifatnya yang kreasi seperti; bentuk, intuisi, lagu, musik, warna, simbol, gambar, imajinasi dan menghayal.Pada waktu kecil dalam otak kita terjadi semacam 'ledakan'. Saat itu setiap sel otak (neuron) yang jumlahnya berjuta-juta mengeluarkan sejumlah serat yang sangat halus dan kecil ke segala arah, mencari dan membuat sambungan dengan ribuan sampai puluhan ribu sel otak lainnya. Ini yang dinamakan interkoneksi. Proses ini kemudian berlanjut seterusnya seumur hidup. Pada saat lahir jumlah sel otak kita tidak akan bertambah lagi. Selanjutnya yang akan bertambah hanyalah jumlah interkoneksi ini. Fakta pentingnya adalah, yang menentukan kecerdasan seseorang bukan jumlah sel otaknya. Sel otak kita sudah memiliki kapasitas yang jauh lebih dari sekedar jenius. Tapi, tingkat kecerdasan seseorang tergantung pada jumlah interkonkesi sel otaknya. Jumlah interkoneksi ini sebagian besar ditentukan oleh mutu yang sangat baik dari makanan otak. Makanan otak adalah oksigen, nutrisi, informasi.
Otak Pengkomsumsi Energi Terbesar
Walaupun hanya memiliki berat sebesar 2% dari semua berat badan kita, otak membutuhkan 15% dari keluaran jantung dan 20% dari total asupan oksigen ke dalam tubuh. Menariknya, walaupun otak sedang beristirahat, namun kebutuhan akan oksigen tetap ada. Oksigen disuplai oleh tiga arteri utama. Jika salah satunya tersumbat, maka kita akan terkena stroke. Tidak hanya itu, otak juga butuh tengkorak yang khusus dan berukuran besar jika dibandingkan dengan tengkorak lainnya.
Otak Tumbuh Sempurna di Usia 7 Tahun
Pada usia tujuh tahun, ukuran otak telah mencapai 95% ukuran otak orang dewasa. Sejak usia 2 tahun, energi yang dibutuhkan oleh otak sama dengan energi yang dibutuhkan pada orang dewasa. Otak pria juga lebih besar daripada otak wanita. Tapi, bukan berarti bahwa ada keuntungan tertentu bagi mereka yang punya otak lebih besar. Misalnya wanita mempunyai hippocampus yang lebih besar, yang ada kaitannya dengan bau dan ingatan, sementara pria, cenderung punya amygdala dan hypothalamus yang lebih besar, namun tidak diketahui efeknya.
Otak Tidak Merasa Sakit
Ada operasi yang dilakukan pada otak tanpa harus menggunakan bius. Otak ternyata tidak mempunyai reseptor sakit. Sementara itu sakit kepala bukan karena adanya rangsangan terhadap reseptor sakit di otak, tapi di selaput otak, yang disebut durameter, yang dipenuhi dengan reseptor rasa sakit, dan durameter inilah yang merasakan sakit pada saat kita pusing.
Berapa Persen Otak yang Digunakan?
Anggapan kita hanya menggunakan 10% otak sama sekali tidak benar. Berbagai teknik penjejakan otak menunjukkan bahwa sebagian besar otak tidak hanya diam. Berbagai aktifitas rumit yang ada akan menggunakan sebagian besar otak ini. Dengan mengamati efek trauma kepala, diperlihatkan juga bahwa tidak ada area dalam otak yang dapat menderita kerusakan tanpa adanya efek. Kerusakan sekecil apapun, efeknya akan besar, jadi dengan kata lain, sebenarnya kita menggunakan sebagian besar otak kita, bahkan mungkin semuanya.
Sel Otak Beregenerasi
Mitos yang berkembang selama beberapa abad terakhir menunjukkan bahwa sel otak tidak beregenerasi. Tapi, selama satu dekade belakangan, diketahui bahwa sel otak dapat dan bisa dibantu untuk memperbaiki diri sendiri.
Kapasitas Memori Otak
Belum ada yang meyakini kapasitas pasti dari otak manusia, namun beberapa peneliti mencoba menjabarkan temuan mereka. John von Neumann (matematikawan, ilmuwan, engineer, dan birokrat di Yale University tahun 1956) pernah mengestimasikan kapasitas otak manusia sebesar 35 exabyte (satu exa = seribu peta = sejuta tera = semiliar giga). Cukup besar, bahkan untuk ukuran komputer zaman sekarang. Estimasi tahun-tahun berikutnya memberikan angka yang berbeda. Diperkirakan dapat terjadi 100 trilyun koneksi syaraf antara sel-sel otak; dan ini dianggap setara dengan kapasitas 40 terabyte. namun, belum ada temuan yang cukup mumpuni menjabarkan kapasitas pasti dari memori otak manusia.
Sekarang rasanya aku semakin bersyukur dianugerahi 'keaijaban' ini. Namun, seberapa pun aku mampu memanfaatkan otak untuk memaksimalkan kualitas hidup, tetap terkadang ada masa-masa di mana otak ku sama sekali tak responsif. Masa itu adalah ketika rasio dikaburkan emosi. Ketika kegundahan hormonal mengalahkan logika murni. Inilah bukti bahwa betapa pun otak sangat penting untuk mencapaian target hidup dan kehidupan, tetap harus diimbangi dengan kebesaran hati. Karena hati akan selalu menjadi kontrol untuk menciptakan equation of balance antara ambisi dan nurani. Kolaborasi otak dan hati akan menjadikan kesempurnaan sebagai berkah, mengukuhkan eksistensi positif diantara manusia lainnya, dan memberikan ending yang bahagia untuk kehidupan yang memang hanya sementara.
"Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti cuma satu orang yang berpikir."
(Lyndon B. Johnson, Presiden AS ke-36)
Sumber: http://benimosexposures.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment