Steve Jobs |
Pada
tanggal 5 Oktober 2011 lalu, dunia sedang dilanda kehebohan.
Penyebabnya bukanlah karena ada gedung di New York atau Palo Alto yang
kena bom lagi, tapi karena adanya seorang manusia yang baru saja diambil
oleh Allah SWT, yakni Steve Jobs. Betul Steve Jobs memang bukanlah
seorang muslim, tapi ada begitu banyak kebaikan yang bisa diambil dari
CEO Apple satu ini untuk kebaikan semua muslim, khususnya yang ingin
jadi pengusaha. Dan salah satunya adalah cara Steve dalam menyajikan
presentasi. Dalam tulisan berikut, penulis mencoba untuk memaparkan
beberapa trik yang sering digunakan oleh Steve Jobs dalam memberikan
presentasi terkait produk-produk Apple.
Bagi
Anda yang doyan mengikuti perkembangan Apple dan produk-produk
besutannya seperti iPod, iPhone, iPad, Macbook, dan sejenisnya, Anda
pastinya tahu kalau salah satu kunci sukses Apple dalam menjual
produk-produk di atas adalah karena keren atau fantastisnya sang CEO
dalam mempromosikan barang-barang tersebut di acara peluncurannya.
1. Gunakan theme slide yang sederhana
Dalam
setiap aksinya di acara peluncuran produk-produk Apple, Steve tampaknya
selalu menggunakan theme slide yang itu-itu saja, yakni slide
presentasi dengan warna atasan hitam dengan siluet biru tua di bagian
bawah. Tapi, alih-alih membosankan, slide yang sederhana ini justru
membantu para audiense untuk memfokuskan diri pada presentasi produk
secara keseluruhan.
Dan
ini adalah salah satu nilai plus dari Steve Jobs karena ada beberapa
speakers di dalam acara peluncuran produk yang justru malah suka dengan
tampilan slide yang rame dan menyibukkan mata. Tergantung dari tujuan
dan untuk siapa presentasi yang Anda berikan, sebaiknya Anda memberi
perhatian khusus untuk masalah ini.
2. Gunakan font yang jelas dan mudah dibaca
Helvetica
adalah favorit Steve Jobs, dan begitu juga Apple. Dalam setiap
kesempatan presentasinya, Steve tampaknya selalu menggunakan font ini
dalam slide-nya. Salah satu keunggulan Helvetica yang sering tidak
dijumpai di font lain adalah pada "clarity" atau kejelasannya, baik
ketika ditampilkan dalam ukuran yang kecil maupun besar.
Bila
Anda adalah seorang amatiran, terkadang Anda tergoda dan tergerak untuk
menggunakan font yang terkini dan seaneh mungkin dengan tujuan untuk
menarik perhatian pendengar. Padahal ini bukanlah sesuatu yang bisa
dibenarkan.
3. Gunakan kata-kata yang bersifat "hiperbola"
Pernahkah
Anda mendengar Steve Jobs mengeluarkan kata-kata berikut secara
berulang-ulang dalam acara peluncuran produknya; "Amazing", "Fantastic",
"Awesome", "Magical", "Blown me away", dan sejenisnya. Yup, Anda benar.
Steve memang sering sekali menggunakan kata-kata atau ungkapan di atas
untuk melukiskan betapa hebatnya fitur yang dimiliki oleh produk besutan
Apple. Dan terkadang kata-kata jenis inilah yang Anda butuhkan untuk
menanamkan keyakinan kepada pendengar atau calon pelanggan Anda tentang
kehebatan produk Anda. Tentunya dengan harapan bahwa para pendengar
itupun nantinya akan meniru-niru Anda ketika menceritakan produk ini
kepada teman-temannya. "Oh yeah, this new iPhone just blown me away. I
just couldn't speak no more."
4. Ulangi dan ulangi lagi
Agar
efek kata-kata hiperbolis tadi semakin mengena di hati dan neuron calon
pelanggan Anda, jangan sungkan untuk mengatakannya secara
berulang-ulang. Agar tidak terkesan membosankan, Steve biasanya
mengulangi kata-kata hiperbolis ini dalam rentang waktu sekitar 5 menit
atau setelah berakhirnya video atau penjelasan dari partnernya. Cara ini
diharapkan mampu menghindari penonton dari rasa bosan gara-gara Anda
sering mengulangi kata-kata sakti tadi.
Ingat
selalu kata-kata ini: "Amazing", "Fantastic", "Awesome", "Magical",
"Blown me away". Dalam bahasa Indonesia, kita juga mempunyai padanannya.
Tidak percaya? Coba ucapkan kata-kata ini; keren, heboh, menakjubkan,
ajaib, aneh tapi nyata, dan luar biasa. Untuk membuatnya lebih "heboh"
lagi, Anda tidak dilarang untuk mengganti "luar biasa" menjadi
"luuuuuuuuuarrrrr biasa". Hehehe, "ajaib" bukan?
5. Minimalisir kuantitas teks, maksimalkan di pernyataan
Dalam
setiap slide yang Steve tampilkan, pria kelahiran tahun 1955 ini
cenderung untuk menggunakan sesedikit mungkin teks. Teks di dalam slide
hanya berfungsi sebagai pengingat saja. Sementara penjelasannya ada di
dalam kepala dan ujung lidah Steve sendiri. Dengan demikian, penonton
pun akan sulit memalingkan perhatiannya dari Steve. Hal ini berbeda bila
Anda menggunakan teks di dalam slide yang tampil dalam porsi besar dan
banyak sehingga akan membuat penonton bosan karena mereka menganggap
Anda lebih kelihatan seperti orang yang sedang membacakan alih-alih
menjelaskan.
Hei,
kalau membaca saja semua orang bisa bukan? Mending lakukan di rumah
saja. Tidak perlu repot dan buang-buang waktu untuk pergi ke event
peluncuran produk Anda. Betul tidak?
Oke,
untuk saat ini, sampai di sini dulu trik sukses presentasi ala Steve
Jobs. Di bagian kedua dari tulisan ini, penulis akan mencoba untuk
mengangkat beberapa trik lagi yang tentunya akan sangat sayang untuk
dilewatkan. Bila Anda adalah seorang pendiri perusahaan atau seorang
CEO, Anda sebaiknya tahu seni dalam memberikan presentasi.
0 comments:
Post a Comment