Apakah
alam semesta yang kita tinggali saat ini hanyalah salah satu dari
banyak alam semesta di jagad raya? Apakah ada dunia dengan dimensi yang
sama sekali berbeda dengan dunia kita saat ini? Kita tidak dapat
memastikan hal itu saat ini. Meskipun konsep ini dapat dikatakan aneh,
namun kemungkinan ini bisa menjadi kenyataan berdasarkan teori para
ilmuwan yang meneliti keberadaan alam semesta ganda.
Kemungkinan bahwa kita hidup di dalam multiverse bangkit dari teori “inflasi eternal” atau inflasi abadi. Teori ini menyatakan bahwa sesaat setelah terjadinya ledakan besar (big bang)
yang membentuk alam semesta ini, ruang-waktu berekspansi dengan laju
yang berbeda-beda ke arah yang berbeda pula. Ruang-waktu yang
berekspansi ke berbagai arah ini yang akhirnya membentuk semacam
gelembung alam semesta yang berlainan dimana berfungsi sesuai dengan
hukum fisikanya masing-masing.
Melalui studi terbaru, para ilmuwan berasumsi bahwa apabila kita berada di dalam multiverse,
alam semesta kita dapat tertarik ke alam semesta lain bahkan
bertubrukan. Tubrukan ini dapat meninggalkan radiasi gelombang mikro
pada latar kosmik (cosmic microwave background radiation). Tanda-tanda inilah yang mulai saat ini diteliti para ilmuwan untuk membuktikan keberadaan alam semesta ganda.
Menurut
astrofisikawan asal Imperial College London, Daniel Mortlock,
penelitian ini akan membawa teori inflasi abadi dan tubrukan gelembung
alam semesta menjadi terukur sebagai bagian dari sains. Apabila dua alam
semesta bertubrukan, pola radiasi gelombang mikro yang melingkar akan
terbentuk di latar kosmik. Hal ini serupa apabila kedua gelembung sabun
bergabung, permukaannya akan membentuk lingkaran. Para peneliti telah
mengembangkan algoritma komputer untuk menganalisis kesesuaian observasi
CMB (cosmic microwave background).
Ide adanya alam
semesta lain di luar sana memang membingungkan, namun para peneliti
beranggapan bahwa hal ini masuk akal. Banyak konstanta fundamental dalam
alam semesta kita, seperti misalnya kekuatan gravitasi dan laju cahaya
terlihat sangat sesuai dan sengaja diciptakan untuk alam semesta dimana
galaksi, bintang, planet, dan kehidupan dapat terbentuk. Suatu
kemungkinan bahwa di luar sana terdapat alam semesta lain dengan hukum
fisika yang berbeda yang tidak sesuai dengan kehidupan dan sesuai dengan
kehidupan sehingga terdapat makhluk hidup.
Kemungkinan bahwa alam
semesta tidak hanya satu juga berawal dari kenyataan bahwa kejadian
tertentu dapat berulang pada ruang dan alam semesta yang terbatas. Teori
ini juga yang mendasari adanya anggapan bahwa terdapat duplikasi Bumi
dan duplikasi diri kita di luar sana.
Apakah penelitian selanjutnya akan membuktikan hal ini? Kita lihat nanti.
0 comments:
Post a Comment