Tanya:
Anak saya umur 4 tahun, 2 bulan. Sampai saat ini belum bisa diajak komunikasi, belum mau bergaul dengan anak sebaya. Apakah karena dia jarang diajak ke luar rumah?
Dia lahir setelah 8 tahun masa penantian kami ortunya, jadi saya protektif sekali. Sekarang sudah sekolah di TK kecil, tapi sudah 3 minggu belum mau masuk kelas. Dia lebih suka main di luar kelas. Saya khawatir dia menderita sindrom Asperger.
Apa yang harus saya lakukan?
Dwi Retno
Jawab:
Dear Dwi Retno,
Normalnya, anak berusia sekitar 4 tahun itu sudah mampu:
1. Mengenal warna
2. Mengulang 4 digit angka
3. Mengulang kata dengan 4 suku kata
4. Mengetahui nama-nama binatang
5. Menyebutkan nama benda yang dilihat di buku atau majalah
6. Suka mengulang kata, frase, suku kata dan bunyi
7. Bermain-main bersama teman sebaya terutama di taman kanak-kanak
8. Menceritakan pengalaman-pengalaman kecil
9. Berjalan menyusuri papan
10. Melompat atau berdiri dengan satu kaki
11. Menangkap bola besar
12. Mengendarai sepeda
13. Mencuci tangan tanpa dibantu
14. Menggambar manusia
15. Membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi
Saya belum berani memastikan apa diagnosisnya, mengingat ada beberapa data yang penting yang belum disebutkan, seperti: jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, ia anak yang keberapa dari berapa bersaudara, golongan darahnya, apakah ia minum ASI eksklusif, susu formula/kaleng, atau susu sapi, apakah ia sering diasuh pembantu, adakah pengalaman traumatis yang ia alami, misal: dibentak, dimarahi, atau ia pernah melihat sesuatu yang membuat jiwanya “terguncang”,selama ia tumbuh dan berkembang, dengan siapa (saja) ia sering berkomunikasi, seringkah ia menonton TV atau bermain game, PS, atau sejenisnya.
Perlu diketahui, untuk menegakkan diagnosis sindrom Asperger haruslah dilihat secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara singkat/sesaat, mengingat dokter akan menilai anak tsb minimal dalam enam hal sbb:
1. Social impairment (extreme egocentricity)
2. Narrow interest
3. Repetitive routines
4. Speech and language peculiarities
5. Non-verbal communication problems
6. Motor clumsiness
Bila permasalahannya belum bisa diajak berkomunikasi, maka solusinya ya dilatih berkomunikasi dengan cara yang ia sukai, tentunya berbeda dengan melatih berkomunikasi orang dewasa.
Bila orang tua protektif memang anaknya akan cenderung menjadi kurang percaya diri. Solusi lain: cobalah berkonsultasi dengan dokter, atau spesialis anak atau psikolog anak terdekat di kota Anda.
Bila memang ia telah dinyatakan menderita sindrom Asperger oleh dokter spesialis anak atau oleh psikiater anak, maka strategi mendidiknya silakan dibaca di situs:http://netsains.com/2010/03/terapi-yang-efektif-untuk-anak-dengan-asperger-syndrome/
Demikian. Semoga bermanfaat.
Salam Sehat!
dr. Dito Anurogo
Dokter peneliti hematopsikiatri
Konsultan kesehatan Netsains, Leipzig, Jerman
Dokter di RS Keluarga Sehat Pati Jawa Tengah.
Sumber: netsains.com
Anak saya umur 4 tahun, 2 bulan. Sampai saat ini belum bisa diajak komunikasi, belum mau bergaul dengan anak sebaya. Apakah karena dia jarang diajak ke luar rumah?
Dia lahir setelah 8 tahun masa penantian kami ortunya, jadi saya protektif sekali. Sekarang sudah sekolah di TK kecil, tapi sudah 3 minggu belum mau masuk kelas. Dia lebih suka main di luar kelas. Saya khawatir dia menderita sindrom Asperger.
Apa yang harus saya lakukan?
Dwi Retno
Jawab:
Dear Dwi Retno,
Normalnya, anak berusia sekitar 4 tahun itu sudah mampu:
1. Mengenal warna
2. Mengulang 4 digit angka
3. Mengulang kata dengan 4 suku kata
4. Mengetahui nama-nama binatang
5. Menyebutkan nama benda yang dilihat di buku atau majalah
6. Suka mengulang kata, frase, suku kata dan bunyi
7. Bermain-main bersama teman sebaya terutama di taman kanak-kanak
8. Menceritakan pengalaman-pengalaman kecil
9. Berjalan menyusuri papan
10. Melompat atau berdiri dengan satu kaki
11. Menangkap bola besar
12. Mengendarai sepeda
13. Mencuci tangan tanpa dibantu
14. Menggambar manusia
15. Membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi
Saya belum berani memastikan apa diagnosisnya, mengingat ada beberapa data yang penting yang belum disebutkan, seperti: jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, ia anak yang keberapa dari berapa bersaudara, golongan darahnya, apakah ia minum ASI eksklusif, susu formula/kaleng, atau susu sapi, apakah ia sering diasuh pembantu, adakah pengalaman traumatis yang ia alami, misal: dibentak, dimarahi, atau ia pernah melihat sesuatu yang membuat jiwanya “terguncang”,selama ia tumbuh dan berkembang, dengan siapa (saja) ia sering berkomunikasi, seringkah ia menonton TV atau bermain game, PS, atau sejenisnya.
Perlu diketahui, untuk menegakkan diagnosis sindrom Asperger haruslah dilihat secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara singkat/sesaat, mengingat dokter akan menilai anak tsb minimal dalam enam hal sbb:
1. Social impairment (extreme egocentricity)
2. Narrow interest
3. Repetitive routines
4. Speech and language peculiarities
5. Non-verbal communication problems
6. Motor clumsiness
Bila permasalahannya belum bisa diajak berkomunikasi, maka solusinya ya dilatih berkomunikasi dengan cara yang ia sukai, tentunya berbeda dengan melatih berkomunikasi orang dewasa.
Bila orang tua protektif memang anaknya akan cenderung menjadi kurang percaya diri. Solusi lain: cobalah berkonsultasi dengan dokter, atau spesialis anak atau psikolog anak terdekat di kota Anda.
Bila memang ia telah dinyatakan menderita sindrom Asperger oleh dokter spesialis anak atau oleh psikiater anak, maka strategi mendidiknya silakan dibaca di situs:http://netsains.com/2010/03/terapi-yang-efektif-untuk-anak-dengan-asperger-syndrome/
Demikian. Semoga bermanfaat.
Salam Sehat!
dr. Dito Anurogo
Dokter peneliti hematopsikiatri
Konsultan kesehatan Netsains, Leipzig, Jerman
Dokter di RS Keluarga Sehat Pati Jawa Tengah.
Sumber: netsains.com
2 comments:
Thanks info yang bermanfaatnya sobat ...
sama-sama sobat.....thanks kunjungannya....
Post a Comment