Sobat dunia sains. . .pastinya sudah ngga asing lagi dengan nama Gayus Tambunan. Ketika sobat mendengar nama itu mungkin kalian merasa geram pada orang seperti dia. Bagaimana tidak? Seorang pegawai biasa di kantor pajak, melakukan korupsi bermilyar-milyar. (gila uang semua tuh? G ada daunnya?hehe). Dia menjadi sangat terkenal. Hampir setiap hari kita mendengar, menyaksikan berita si Gayus di semua stasiun televisi. Berita tentang Gayus si mafia pajak sangat gempar dibicarakan. Terlebih lagi dengan ulahnya. Ketika dia di penjara, ternyata masih bisa berlibur ke Bali untuk nonton tenis dan juga jalan-jalan ke luar negeri.(dipenjara apa berlibur tuh?). Sampai sekarang muncul lagu yang berjudul "Andai Aku Jadi Gayus Tambunan" yang langsung terkenal. Walaupun hanya dipublikasikan lewat situs youtube. Lagu itu adalah salah satu ungkapan kekecewaan rakyat Indonesia terhadap hukum di negeri ini. Maka tidak heran jika lagu itu langsung terkenal. Lagu buatan seorang mantan Napi yang memiliki nasib yang sangat bertolak belakang dengan apa yang bisa Gayus rasakan. Walaupun sama sebagai Napi.
Namun tidak semua yang Gayus lakukan buruk bagi kita. Ucapan terima kasih juga patut kita sampaikan pada Gayus Tambunan. Ko bisa kita harus berterima kasih pada Gayus? Mungkin pertanyaan itu yang muncul di benak sobat dunia sains. Mengapa tidak kita ucapkan terima kasih kepadanya. Berkat ulahnya, kita bisa mengetahui kebobrokan hukum di negeri ini. Bagaimana tidak? Hukum di negeri ini bisa dibeli dengan uang. Apa aparat hukum sudah beralih profesi menjadi penjual hukuman?hahaha. . . Hukum yang begitu lucu. Asal ada fulus urusan mulus. Mungkin itu ungkapan yang tepat untuk mengungkapkannya. Dimana ada kasus hanya karena mengambil buah kakao perkebunan 3 buah, seorang nenek tua dipenjara. Apakah itu patut? Mungkin seandainya nenek itu memiliki uang bermilyar-milyar ia tidak akan mengalami yang demikian. Ada lagi, pencuri ayam bisa dihukum bertahun-tahun. Sedangkan koruptor, hukumannya sangat ringan. Padahal sudah jelas merugikan negara.
Dengan kasus Gayus tampaknya rakyat Indonesia bisa melihat bagaimana hukum di Indonesia. Hukum yang layak dikatakan hukum rimba. Yang kuatlah yang menang. Dalam artian yang memiliki banyak uanglah yang menang. Itulah sisi baik dari kasus Gayus yang menggemparkan. Bagaimana Indonesia akan terbebas dari korupsi? Jika aparat hukumnya juga korupsi? Dan buat apa dibuat badan KPK? Kalau akhirnya anggota KPK juga korupsi? Kapan Indonesia akan menjadi negara yang bebas korupsi? Pertanyaan itulah yang harus kita jawab sebagai generasi muda INDONESIA.
0 comments:
Post a Comment